Jangan lupa vote dan komen <3
Happy reading~
Zidan tak henti-hentinya membujuk adiknya supaya memaafkannya, Cakra hanya diam tak ingin membantu Zidan begitu pula kedua orangtuanya.
"Aletta cantik maafin babang Zidan ya?" bujuk Zidan kepada adiknya.
"Gak."
"Kok gitu sih?"
"Salah sendiri percaya orang lain daripada adeknya sendiri!"
"Santai atuh neng."
"Bang Cakra urus gembel ini Ale baru ga mood bicara sama gembel ini."
"Ya Allah Ale, tega banget sama abang sendiri."
"Bodo."
"Ayo keluar dari kamar tuan putri, gembel," Cakra mengusir Zidan seperti yang diperintahkan oleh sang adik.
"Bang jangan gini dong harusnya lo bela gue!"
"Ogah."
Setelah perdebatan kecil itu mereka dipanggil oleh menteri keuangan supaya turun untuk berpamitan kepada omah dan oppanya sebelum mereka kembali ke kampung.
"Aletta sayangnya oppa sama omah, baik-baik ya sama abang-abang mu oppa sama omah pulang dulu. Nanti liburan main ke rumah oppa ya?" pinta oppa.
"Iya oppa, oppa nggak usah khawatir. Ale bisa jaga diri Ale sendiri dengan baik kok."
"Bagus yaudah oppa sama omah pulang dulu, assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam, bye oppa dan omahku sayang!"
Keduanya hanya menjawab teriakan sang cucu dengan lambaian tangan.
***
Malamnya setelah oppa dan omah pulang, teman-teman Zidan datang ke rumah untuk bermain dan Aletta masih belum sadar lantaran ketiduran.
Kebetulan orang tua mereka sedang keluar kota selama tiga hari karena menghadiri acara pernikahan sepupu mereka dan Cakra ada jadwal operasi jadi besok pagi baru pulang.
Aletta yang belum menyadari kehadiran teman-teman Zidan berani keluar kamar hanya mengenakan celana hotpants berwarna hitam dan tanktop hitam.
"Astaga gue laper banget, mana bibi belum masak lagi yaudah deh terpaksa masak mie rebus kebetulan udah lama ga makan mie rebus."
Maklum abangnya seorang dokter jadi melarangnya untuk tidak sering sering makan mie instan.
Mungkin jika abangnya Cakra ada disini dia akan memarahinya habis-habisan. Aletta turun kebawah dengan santainya hanya memakai hotpants dan tanktop, memperlihatkan bodynya yang sangat body goals.
"Anjir, adek lo mantep juga Dan," ucap Bara kepada Zidan saat melihat body Aletta yang seperti gitar spanyol.
"Mulut lo dijaga!" sungut Zidan memperingati.
Aletta mengecek persediaan mie instan dan telur di lemari makanan mamanya, ternyata stok mie instan dan telur habis terpaksa dia harus keluar. Aletta berjalan menuju kamarnya dan tak sengaja mendapati teman-teman abangnya yang melihatnya dengan tatapan lapar.
Aletta kaget bukan main, bukanya tadi dia dirumah sendirian kenapa ada teman-teman abangnya? Sungguh Aletta sangat malu. Buru-buru Aletta naik dan kembali ke kamarnya.
Aletta meneguk ludahnya kasar, untung saja tadi hanya ada empat orang disana, hanya ada abangnya, Bara, Gesang, dan Kevin. Sebenarnya Albizar tadi juga sempat melihat Aletta yang hanya memakai hotpants dan tanktop tapi kebetulan dia sedang di kamar mandi jadi mungkin saja Aletta tak tau dirinya sudah ada disini. Sedangkan teman yang lain belum datang, Agatha pun masih sibuk makeupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Transmigration (Revisi)
Подростковая литература"Gue dimana?" gumam seorang gadis linglung. Gadis tersebut melihat ke arah sekitarnya, ini bukan kamarnya! Ia mendekat ke arah cermin dan mengaca lagi-lagi dia dibuat terkejut, ini bukan wajahnya! Jadi apakah dia melintasi waktu? Setelah di revisi a...