Bab 4

2.1K 124 3
                                    

Matahari kini sudah terbit sama seperti senyum Yeri ketika ia melihat Taehyung yang tertidur di sampingnya sambil memeluk pinggangnya dengan erat.

Perlahan tangan Yeri mengelus wajah Taehyung yang terlihat tenang ketika tertidur, alangkah lebih baiknya  kalau selamanya ia bisa melihat wajah Taehyung ketika bangun tidur, tapi itu mustahil.

"Aku mencintaimu, Tae." guman Yeri sambil tersenyum melihat Taehyung yang tersenyum kecil ketika tidur.

"Hei." Taehyung terbangun dengan mata yang menyipit karena pantulan sinar matahari.

"Sudah bangun?" tanya Yeri tersenyum, dengan cepat Taehyung mengangguk dan mencium sekilas bibir pucat Yeri.

"Heh, jangan mencium ku, bibirku mengandung obat. Aku sedang sakit Tetet." jelas Yeri menutup mulutnya setelah Taehyung menciumnya, Taehyung pun tersenyum karena wajah lucu Yeri.

Taehyung mencubit pipi tirus Yeri."Obat apa? Obat bius cinta?" ujar Taehyung menciumi seluruh wajah Yeri tanpa celah sedikit pun.

"Sudah, hentikan. Hahahaha kamu membuatku malu, lihat pipiku yang merona." ujar Yeri tertawa sambil menutupi wajahnya.

"Seorang putri tidak boleh menutupi wajahnya, nanti cantiknya tidak akan terlihat oleh pangeran mu ini. Bukankah aku milikmu, dan kau milikku. Perlihatkan wajahmu putri." ujar Taehyung menyingkirkan kedua tangan Yeri yang menutupi wajah cantik gadis di hadapannya.

"Aaaaa sudahlah, aku tidak mau Kim Taehyung...."

"Baik, kalau kamu tidak mau aku akan.......membawamu ke pangkuan ku, bagaimana?"

Tidak mau ada tolakan, Taehyung langsung menggendong tubuh Yeri yang tergeletak di bangkar."HEY!! LEPASKAN!!" teriak Yeri yang terkejut karena ia yang di gendong oleh Taehyung.

"Tidak akan aku lepaskan!" tegas Taehyung yang sudah berhasil menggendong Yeri ala bridal style.

"Infusku, ini." tunjuk Yeri kearah samping dimana alat monitor dan infusnya.

"Ah, maaf sayang." ujar Taehyung menurunkan tubuh Yeri kembali.

"Astaga, jangan panggil aku sayang, sayang." ujar Yeri tersenyum lucu.

Taehyung juga tersenyum"Gadisku sudah mulai menggodaku ya." ledek Taehyung mencolek hidup Yeri gemas.

Taehyung melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07:00, padahal sepuluh menit lagi ada rapat dengan pemilik saham.

"Sepertinya aku harus kembali ke kantor, dan sebelum itu aku ingin mengucapkan selamat ulangtahun untuk gadisku ini, aku sudah membelikanmu sebuah kalung." ujar Taehyung meraba kantong celananya.

"TADA! Sebuah kalung," ujar Taehyung.

"Aku pakaikan ya, sepertinya kalung ini sangat cantik di leher indahmu." ujar Taehyung yang memakaikan kalung dengan bandul berwarna merah darah.

"Kenapa merah?" tanya Yeri sambil meraba kalung itu.

"Bukankah kamu menyukai warna itu?" tanya Taehyung.

"Suka sekali, sama seperti warna darah yang keluar dari mulutku, bukankah begitu?" tanya Yeri tersenyum, lagi-lagi gadis itu tersenyum.

Taehyung terdiam, ia memeluk tubuh Yeri sambil menciumi surai gadis itu dengan penuh kasih."Kamu pasti sembuh, tidak akan aku biarkan hal buruk terjadi padamu. Aku tidak bisa hidup tanpamu Yeri, bertahanlah."

"Aku mencintaimu." bisik Taehyung, padahal matanya sudah berkaca-kaca.

"Aku juga mencintaimu, di dunia ini ataupun di dunia lain. Kelak aku akan di lahirkan kembali, mungkin reinkarnasiku nanti akan berjodoh denganmu, dan bersama selamanya jika tidak sekarang maka nanti, benar bukan? Tetet." ujar Yeri dalam pelukan Taehyung.

Young Master Kim Taehyung [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang