Bab 18

1.2K 95 2
                                    

"YEON!"

"YEON SADAR!" Taehyung menepuk-nepuk kedua pipi Yeon untuk menyadarkannya karena Yeon pingsan.

"Bagaimana ini?" panik Taehyung melihat tubuh Yeon tanpa pergerakan.

"Jangan-jangan dia mati, tidak tidak." Taehyung mencium bibir Yeon memberikan napas pada wanita yang kini tengah pingsan.

"Ehekkkk!.." Yeon sadar dengan beberapa air yang menyembur keluar.

"Hahh..." Taehyung membuang napas leganya.

Taehyung tertidur di samping Yeon dengan napas yang tersengal-sengal."Kamu mau mati?"

Yeon menoleh kearah Taehyung tepat di sampingnya."Kamu yang dorongkan?"

"Kenapa tidak bilang kamu tidak bisa berenang."

"Memangnya aku tahu kalau kamu bakalan dorong? Aneh." ujar Yeon memalingkan wajahnya ketika Taehyung menatapnya.

Yeon bangkit."Mau kemana?" tanya Taehyung melihat Yeon bangkit meninggalkannya.

"Latihan renang!" pekik Taehyung.

"Sama siapa?" ujar Taehyung bangkit seketika.

"Bebek bodoh!"

"Siapa?" tanya Taehyung menaikkan sebelah alisnya bingung.

"KIM TAEHYUNG!" teriak Yeon kesal.

"HEI!" teriak Taehyung mengejar Yeon.

***


Terkadang Yeon selalu berpikir kenapa dia tidak pergi saja dari sini? Kenapa ia harus bertahan di tempat yang membuatnya menangis setiap malam. Alasan utamanya memang keluarganya, tapi keluarganya tidak peduli pada Yeon. Mereka tidak bertanya kenapa Yeon mau menikah dengan Taehyung.

Ayah Yeon selalu menganggap Yeon perebut jodoh kakaknya Yuji. Tapi dia tidak bertanya alasannya seperti Ayah yang mempercayai Puterinya.


Kini Yeon berada di depan rumahnya, menunggu Ayahnya yang berada di dalam. Yon-Han tidak membiarkan Yeon masuk kedalam kediaman karena menurutnya Yeon adalah penyebab dari hancurnya semua rencananya untuk menikahkan Yuji dengan Taehyung. Kini Yuji malah bersama dengan laki-laki dari kalangan biasa ketimbang CEO yang memiliki segalanya.

Sifat Yon-Han memang seperti itu, terlalu memaksakan apalagi setelah Ibu Yeon meninggal sifatnya semakin mengekang.

"APPA!" Yeon terus memanggil Ayahnya dari depan gerbang yang tidak terbuka sama sekali, sedikit celah pun tidak ada.

Sudah delapan jam Yeon menunggu tapi hasilnya selalu sama. Setiap hari dan setiap saat ketika Yeon hendak menjenguk Ayahnya ia selalu berdiam diri di depan gerbang seperti seorang pengemis, padahal dia puterinya.

"Yeon?" panggilan itu membuat Yeon bangkit dari duduknya.

"Yuji."

Yuji menghampiri Yeon dengan setelan jas layaknya seorang pengacara."Kenapa tidak masuk?"

"Ayah?"

Yeon mengangguk."Apa kabar? Apakah kamu bahagia?" tanya Yuji menanyai kabar Yeon.

Yeon bingung mau menjawab apa.
"Bahagia."

Yuji melihat kejanggalan dalam jawaban Yeon, seperti ada yang di tutupi oleh Adiknya.

"Kenapa tanganmu merah?" Yuji melihat tangan Yeon merah melepuh. Seketika Yeon menutupi tangannya.

Young Master Kim Taehyung [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang