Bab 41

1.1K 75 20
                                    

"Paman bangun! "

"Paman! "

"Paman! "

"Kalau tidak bangun saya siram sama air ya? " ancam Darren terus menggoyangkan tubuh Taehyung yang masih tertidur.

"Kakak jangan kasar-kasar kasihan paman baik. " ujar Daeun meraba tubuh Taehyung.

"Kamu mau apa? "

"Dimana keningnya? " tanya Daeun.

"Sini. " ujar Darren meraih tangan Daeun.

"Paman baik, tidur lagi aja. Capek ya?  Daeun tungguin di sini. " ujar Daeun mengelus kening Taehyung lembut.

Daeun sedikit bangkit, ia ingin mencium kening Taehyung.

"Apa lagi? "

"Daeun mau cium. "

Cup!

Kecupan dari bibir kecil Daeun memgenai kening Taehyung, tanpa di ketahui oleh dua anak itu ternyata Taehyung sudah bangun. Hanya berpura-pura masih tidur.

"Anget. " gumam Daeun.

"Ya karena dia masih hidup Daeun. Kalau dia mati baru dingin. "

"Kalau muka Ayah gimana ya kak, apa dia rindu sama kita di alam sana."

Seketika Darren membawa Daeun dalam pelukannya. "Udah Daeun, jangan bahas Ayah lagi. Kalau ibu denger nanti dia nangis lagi. Kasihan. Daeun kan tahu kalau Ayah sudah meninggal." jelas Darren yang membuat hati Taehyung tidak karuan, ia ingij mengatakan kalau dialah Ayahnya. Tapi melihat sikap Darren dan Irene membuat Taehyung harus meyakinkan duanya terlebih dahulu.

Anehnya dalam hati Taehyung, ia masih meragukannya. Karena yang ia tahu bahwa Yeon waktu itu keguguran. Bagaimana anak anaknya? Ia perlu buksi seperti tes DNA. Dan yang menjadi pertanyaan adalah Daeun, gadis kecil itu buta. Harusnya kedua anak Yeon baik-baik saja karena tidak ada cacat diantara Taehyung dan Yeon.

Mata Taehyung membuka secara perlahan, ia menucek kedua matanya pelan. Kemudian melipat kakinya di bawah lantai tepat dimana mereka berdua sedang membicarakan Ayah mereka.

"Apa lihat lihat?" ujar Darren dengan nada ketus. Ia pergi dari sana untuk memberitahu ibunya bahwa orang asing yang masuk kedalam rumahnya dalam keadaan mabuk sudah sadar.

"Paman, pusing? " tanya Daeun meraba sofa untuk mencari keberadaan Taehyung.

Taehyung yang tengah memijat pelipisnya langsung membawa Daeun kedalam pelukamnya, seketika rasa pusing di kepalanya sirnah saat melihat Daeun yang tersenyum.

"Daeun tidak sekolah? " tanya Taehyung memainkan rambut pirang Daeun.

"Sekolah. " angguk Daeun.

"Tapi belum siap-siap? "

"Eomma sedang sibuk, jadi Daeun belum mandi. Kalau kak Darren kan bisa lihat jadi dia sudah mandi, tapi kan Daeun tidak bisa melihat. " ujar Daeun.

Raut wajah Taehyung berubah. "Daeun mau bisa lihat?"

"Mau. " angguk Daeun dengan antusias.

"Kita ke Dokter mau?"

"Mau di apain? "

"Di periksa matanya. Nanti Daeun bisa lihat lagi. Sekalian kita jalan-jalan ajak kak Darren juga. "

"Tap-"

"Kenapa? "

"Eomma. "

"Nanti paman yang akan berbicara dengan ibumu, setuju? "

Young Master Kim Taehyung [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang