Bab 16

1.3K 91 13
                                    

"Nona, apa saya perlu memberi tahukan ini semua kepada Tuan?" tanya Daniel pada Yeri yang tengah terkampar di kamarnya.

"Jangan Daniel, biarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Aku mohon, jangan bilang apapun pada Taehyung, huh?" ujar Yeri membujuk Daniel untuk tidak memberitahukan perihal kejadiannya.

"Tap-"

"Waktuku satu bulan lagi kan?" tanya Yeri sambil tersenyum kearah Daniel.

Daniel mengangguk lesu.

"Sudahlah, kamu lanjutkan pekerjaanmu."

"Nona, kenapa anda tidak ingin menemui Tuan. Setiap malam dia menunggu di luar memperhatikan Nona, lalu apakah nanti dia akan baik-baik saja ketika mengetahui bahwa Nona tidak akan bertahan lama lagi." ujar Daniel.

"Biarkan saja Daniel, jika dia ingin menunggu sudahlah. Aku hanya tidak ingin dia berpaku pada satu hati, yaitu aku."

"Non-"

"Terimakasih sudah mengkhwatirkan ku, tolong jaga mereka untukku."

"Pasti, Nona."

***

Di tempat kerjanya sedari tadi Yeon terus tersenyum pada suster yang ada di depannya seperti membayangkan bahwa orang itu adalah Taehyung.

"Dokter, Dokter Yeon!"

"Hah! Iya?" lonjak Yeon melongo.

"Sepertinya dokter tengah kasmaran ya?" tanya suster itu tersenyum menggoda.

"Bisa aja." ujar Yeon tersenyum.

"Ada yang mencari dokter di lobi, katanya teman dokter." ujar suster itu.

"Teman?" tanya Yeon menaikkan sebelah alisnya.

Sebentar. Yeon tidak memiliki teman lain selain Seok-Jin, sedangkan tadi laki-laki itu sudah di peringatkan oleh Taehyung mana mungkin dia kesini.

"Baik."Yeon beranjak dari kursinya berjalan menuju lobi Rumah Sakit tempatnya bekerja.

"Permisi, apa anda mencari saya?" tanya Yeon dengan jas putih melekat pada tubuhnya.

"Yeon." panggilan lirih itu berhasil membuat mata Yeon terbelalak.

"Yeri?" Yeon duduk di samping Yeri yang memakai pakaian santai lain seperti biasanya.

"Kamu mau kemana?" tanya Yeon, Yeri tersenyum lalu menunjukkan sebuah poto yang berisikan taman bunga dengan Taehyung yang tengah duduk di samping.

"Jeju." ujar Yeri menatap Yeon.

"Dengan Taehyung?" sedikit hati Yeon merasakan sakit ketika mendengar dan melihat masalalu mereka.

Yeri menggeleng." Hanya aku."

"Kenapa?"

Yeri memberikan sebuah liontin berbentuk hati kepada Yeon."Kalau aku pergi nanti, tolong simpan kalung ini di peristirahan terakhirku."

"Jangan bilang seperti itu!"

"Lalu aku harus mengatakan apa? Aku akan bertahan? Tidak mungkin."

Tubuh gadis di samping Yeon itu tidak lagi panas melainkan sedikit dingin.

"Ada apa denganmu?"

"Aku minta tolong, okey. Kalau aku membuat kamu sakit hati nantinya, aku minta maaf."

"Kamu tidak melakukan hal yang salah kepadaku, Yeri."

Yeri menangis getir."Tolong, jaga dia. Dan jaga juga dirimu. Selamat tinggal." Yeri bangkit berjalan dengan tubuh yang terasa nyeri.

Young Master Kim Taehyung [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang