Bab 14

1.4K 99 16
                                    

"Langit indah ya?" ujar Yeri menoleh kearah Yeon yang menatap gadis itu sedari tadi.

"Kenapa kamu sangat kuat?" tanya Yeon.

Yeri tertawa."Aku tidak kuat, dan aku juga tidak pura-pura kuat. Aku hanya ingin punya kenangan bahagia sebelum aku benar-benar pergi meninggalkan segalanya di sini termasuk Taehyung."

"Kamu tidak punya keluarga?"

"Tidak ada yang peduli pada gadis sepertiku, suatu saat nanti Taehyung yang akan menceritakannya kenapa aku bisa seperti ini."

"Sakit?"

"Bukan sakit, tapi perih."

"Perih karena aku belum punya kenangan yang paling indah bersamanya, menikah."

"Dan, ya sekarang kamu istrinya. Aku bahagia untuk kalian. Kenapa aku harus cemburu? Kalau Taehyung bahagia bersamamu."

"Di-a.."

"Akan berubah." sergat Yeri sebelum Yeon melanjutkan kalimatnya.

"Bertahanlah."

"Perih. Aku sudah tidak kuat lagi menahan sakitnya, aku ingin segera pergi. Di surga nanti aku akan memiliki hidup yang kekal, tidak akan merasa sakit lagi."

"Jangan pergi." Yeon menggenggam kedua pergelangan tangan Yeri.

"Jaga dia, Yeon."

Tiba-tiba perlihatan Yeri mulai kabur, samar-samar hanya mendengar ucapan Yeon. Kepalanya kembali pusing, tubuhnya sakit seperti ada yang menusuk.

"YERI!" hanya teriakan itu yang dia
dengar oleh Yeri sebelum ia benar-benar tidak sadarkan diri.

***

"KAMU!" Taehyung menunjuk Yeon.

"Aku tidak tahu kalau dia akan pingsan."

"Jangan membuat alasan lagi!" sentak Taehyung khawatir sambil mondar-mandir di depan ruang UGD.

"Dia tidak bisa terkena matahari!"

"Aku tidak tahu, maaf!" lirih Yeon meminta maaf pada Taehyung.

"Siapa yang menyuruhmu keluar dari mansion?" ujar Taehyung sambil mencengkram dagu Yeon kasar.

Tidak! Yeon tidak boleh menangis!

"Jangan pernah datang ke sini lagi! tidak boleh melihat Yeri walau seujung kuku pun. Paham?!"

Yeon mengangguk.

"Daniel, bawa wanita jalang ini pulang. Buat masalah saja!"

Bukan maksud Yeon untuk membuat Yeri sakit, dia hanya ingin menjenguk saja. Dan Yerilah yang mengajaknya ke atap untuk berjalan-jalan karena bosan. Tapi kalau dia tahu bahwa Yeri tidak bisa terkena matahari dia juga akan menolak.

"Sialan." gumam Taehyung memicingkan mata melihat sekilas Yeon yang pergi.

Selama dua jam lamanya Taehyung mondar- mandir di depan ruang UGD tapi dokter belum juga keluar membuat Taehyung semakin khawatir tentang keadaan Yeri di dalam sana.

Dokter keluar, Taehyung menghampirinya dan bertanya keadaan Yeri.

"Dia tidak apa-apa." ucapan dokter selalu sama setiap kali Yeri pingsan pasti jawabannya itu.

"Apa maksudmu? Katakan kepadaku apa yang terjadi dengan Yeri!" pekik Taehyung mencengkram kerah dokter itu.

Dokter itu menghindari keributan, ia hanya menjalankan perintah Yeri untuk tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Taehyung selain 'Tidak apa-apa'

"Tenang dulu Tuan, anda bisa bertanya pada Nona Yeri. Permisi."

Taehyung mengerutkan kening.

Sebelum Taehyung masuk, ia meminta Daniel membawa sekeranjang buah untuk Yeri.

"Yeri..." panggilan itu membuat Yeri menoleh kearah Taehyung sambil tersenyum dengan wajah pucat pasi.

"Mana Yeon?" Yeri terus mencari keberadaan Yeon di sekitar, tapi tidak ada.

"Untuk apa kamu mencari wanita sialan itu, Yeri. Jangan pernah bertemu dengan dia lagi, dia hanya wanita jalang!"

"Apa maksudmu?" Yeri menatap Taehyung dengan mata penuh pertanyaan.

"Aku tidak ingin kamu bertemu dengannya lagi!"

"Jelaskan kepadaku!"

"Dia hanya wanita jalang! Aku menikahinya karena aku ingin membuatnya menderita!"

Air mata Yeri menetes."Teganya kamu melakukan hal itu pada gadis baik seperti dia. Dia tidak seperti apa yang kamu katakan!"

"Lalu dia seperti apa?!"

"Baik? Malaikat? Cuihh yang benar saja?" pertengkaran mereka berdua memanas.

"Tolong cintai dia!"

"Dia tidak layak di cintai!"

"Lalu aku? Juga bonekamu, huh?" tanya Yeri tidak habis pikir.

"Pernikahan adalah ikatan yang suci, untuk apa kamu menikahinya hanya karena alasan itu?"

"Lihat kedalam hati kamu Taehyung, disana hati kamu mengatakan kalau kamu sudah melakukan kesalahan. Cobalah menerima dia, jangan terus menemaniku di sini. Dia istrimu, aku akan mati!" ucapan itu mampu membuat Taehyung terpegung, sedangkan Yeri matanya kini mulai meneteskan air mata kembali.

"Pergilah, aku ingin kamu menemaninya. Mencintainya dengan tulus."

"Tap-"

"Aku bilang pergi!"

"Baik. Kalau itu memang yang kamu mau, jangan menyesali apa yang kamu katakan. Aku akan bersamanya, melupakanmu!"

"Ya, karena itu yang seharusnya terjadi." Yeri memperbaiki duduknya membelakainya Taehyung.

"Yer-"

"Aku tidak ingin melihatmu lagi."

Deg!

Rasanya sakit mendengar ucapan itu, Taehyung tidak habis pikir apa yang di katakan Yeri. Ia tidak menyangka akan membela wanita jalang dengan sebegitunya sampai tidak mau melihat dia lagi.

"Aku mencintaimu." ucapan Taehyung sebelum ia pergi, hasilnya air mata Yeri semakin deras.

"Ini yang terbaik." gumam Yeri menatap keluar jendela.


Aku Up ya...
Jangan lupa di dukung...

Selamat malam....

Young Master Kim Taehyung [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang