31 🔞

2.8K 111 9
                                    

Hai gais,
Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir bathin. Udh buat kalian nunggu. Semoga update sekarang menghibur ya. Dan ini cukup panjang 1500+ semoga gak bosen ya.

Oh! Ini full 18+ jadi kalo yang gk suka boleh skip ke yang paling ujung.

Terakhir, i hope you all enjoy!!! Gaya menulisku rasanya agak berubah. Kalian suka gak? Komen ya

Sama vote juga hhe



Typo alert!!













Atmosfer di seisi ruang persegi itu terasa begitu panas dan pengap. Cumbuan dan suara decakan lidah yang saling beradu mendominasi pendengaran. Tubuh yang saling menempel itu semakin lama semakin berkeringat akibat radiasi panas yang masing-masing terpancar. Bahkan keduanya belum sempat mendarat dengan benar di atas ranjang, soon to be heaven. Tapi, lihatlah begitu terbuainya mereka tenggelam dalam liukan irama gairah.

"Hhhhhh, chae~~h" Mina mendesah penuh frustasi dengan sedikit gigitan di telinga sensitif dominannya. Sedangkan sang dominan menggeram tertahan saat mulut berdosa kekasihnya itu juga tengah mengeluarkan lidah berbisanya. Menggelitik setiap lekuk telinganya sesukanya. Membuatnya hampir saja menyerah dan langsung menerjangnya tanpa ampun.

Tapi, layaknya sang pemburu yang selalu mengeksekusi hidangan utama di waktu terbaik. Chaeyoung pun akan menahan hasratnya sampai waktunya nanti, waktu yang tepat untuk mereguk seluruh madu bercunta. Saat ini ia akan menikmati setiap perlakuan kekasihnya ini inginkan.

Kaki Chaeyoung kini telah terantuk pada ujung ranjang, dan kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya oleh Mina yang langsung mendorong bahu Chaeyoung hingga ia terduduk dan terengah. Dadanya naik turun, dengan wajah yang mengernyit tak mengerti mengapa Mina mendorongnya tiba-tiba.

Mulut tebal menggodanya siap-siap mengeluarkan protes, namun dengan cepat Mina mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan. Jari lentiknya merayap pelan dari dagu hingga bibir lalu menyapukannya di sana dengan pelan dan sensual. Wajah ayu itu semakin maju hingga mencapai telinga bayi harimau kesayangannya. Lalu berbisik seduktif di sana dengan suaranya yang mulai serak dan menggoda.

"Sssst... Kali ini aku ingin memegang kendali. Kamu lihat dan nikmatilah."

Chaeyoung dibuat tertegun dan semakin terangsang entah oleh kata-katanya atau suara Mina mungkin juga oleh perpaduan keduanya. Benjolan di selangkangannya pun terasa semakin berkedut senang dan membuatnya semakin tidak sabar dan semakin putus asa. Ingin menolak pun dirinya tidak kuasa pikirannya semakin menggelap saat kata-kata kotor itu terucap dari mulut manis kekasihnya. Alhasil, dirinya hanya mampu mengangguk ragu, tapi percayalah kepala lain di bawah sana lebih dari siap menerima kejutan ini.

.
.
.
.
.

Chaeyoung membuka matanya perlahan dan melihat Mina terlihat begitu bersinar dan menggoda dengan peluh di sekitar keningnya. Tanpa busana, hanya bra dan celana dalam saja yang menutup daerah sensitifnya dirinya bersimpuh dengan kepala maju mundur dan sesekali tangan kecil itu meremasnya lebih keras menyebabkan pinggulnya sedikit terhenyak. Menimbulkan suara berderit di ranjangnya dan tak ayal melahirkan desahan yang jarang sekali keluar dari mulut manis dan berdosa itu.

"Eennghhh" suara erangan itu terdengar sekian kalinya saat lidah panas itu kembali menyapu ujung penisnya. Dan jangan lupakan tangan lentik itu seakan punya magicnya sendiri bekerja di seluruh bagian area sensitifnya. Suara ludah yang menjadi pelumas dengan daging berurat itu semakin nyaring terdengar.

"Ahh, Minh-- na cukup, ak- aku ughh" Chaeyoung susah payah mencegah Mina yang terus mengerjainya di bawah sana karena rasanya ia akan meledak kapan saja. Dengan segenap kekuatan yang ia punya Chaeyoung mengangkat kepala Mina dari harta berharganya karena jujur saja tenaganya seolah hilang karena nikmat yang mendera. Dan tak lama...

My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang