32

1.2K 94 24
                                    

Aku tuh suka bingung sama cerita ini awalnya aku mau buat fluff aja gt. Tapi terus aku mikir lagi kalian pasti bosen sama yang flaaat aja. Jadi aku coba buat dibikin angst, tapi akunya yang gak bisa. Jatohnya kayak begitu-begitu ja gt.

Jadi ujung-ujungnya kyk standar aja gt (༎ຶ ෴ ༎ຶ) hiks hiks. Gk tega atuh tuh sama michaeng udah mah sering tenggelem ini lagi aku buat angst kan makin-makin tuh perih hatinya para MCR.







So, ya enjoy ajalah ya. Jangan lupa dukungannya. Kritiknya juga boleh.

Typo alert!!!!













Di dalam apartemen Mina, di atas meja makan itu, empat orang duduk diam membisu. Suasana tegang menyelimuti keempatnya. Dua di antara mereka terlihat menunduk begitu dalam, sedang yang lain menatap mereka tajam. Emm, sebenarnya seorang lelaki paruh baya yang menatap seorang gadis yang duduk bersebelahan dengan anak gadisnya, Myoui Mina. Dan kedua orang yang menatap ke arah mereka tadi adalah Tuan dan Nyonya Myoui.

Chaeyoung yang ditatap begitu tajam oleh Tuan Myoui terlihat begitu gugup. Bahkan Mina yang sedari tadi memberikan usapan lembut di tangannya dalam erat genggaman, tidak mampu memberikannya ketenangan. Ayolah, ayah mana yang rela melihat anak gadisnya sedang diperlakukan tidak senonoh seperti tadi. Meskipun mereka sudah sering melakukannya, dan Mina juga menikmatinya, tapi bukan jaminan kalau orang tua gadis tercintanya membiarkan semua terjadi begitu saja. Ya, mana mungkin.

Dalam hatinya, Chaeyoung takut kalau orang tua Mina tidak setuju anak gadis mereka berhubungan dengannya. Karena bagaimana pun dirinya sama seperti Mina, seorang gadis. Ditambah dengan kelainan yang dimilikinya. Bisa mati berdiri kedua orang tua Mina setelah mengetahui semuanya. Tapi, ia sangat mencintai Mina. Tak sengaja ganggamannya mengerat dan itu sedikit menyakiti Mina yang masih dalam genggamannya.

"Mina." Suara bariton dan berat memecah keheningan memanggil nama Mina terdengar sangat datar dan tenang. Jujur, suara sang ayah membuat Mina sedikit merinding. Seumur hidupnya ia mengenal ayahnya adalah orang yang sangat lembut dan penyayang meskipun sedikit keras kepala. Tapi, suara ini adalah suara yang sama saat ayahnya menentang dirinya untuk melanjutkan pendidikan di negeri ginseng ini.

Mina menutup matanya, mencoba menghalau pikiran-pikiran negatif agar tidak menguasai dirinya. Tidak, saat kekasih hatinya terlihat begitu tertekan melihat orang tuanya. Dirinya tau betul Chaeyoung belum siap, begitu pun dirinya. Ia harus kuat untuknya dan untuk kekasihnya. Apapun yang terjadi ia tidak akan melepaskan kebahagiannya, lagi.

"Ya ayah." Suara kecil Mina membalas.

"Kemasi barang-barangmu. Kita pulang." Semua orang di sana sangat terkejut, termasuk istrinya Nyonya Myoui. Istrinya tau betul rencana awal adalah mereka akan membicarakan semuanya dengan Mina perlahan. Alasannya tidak datang tempo lalu, dan perjodohan anaknya. Meskipun sudah dipastikan akan gagal karena ternyata calon tunangan Mina justru sudah akan memiliki anak dengan kekasihnya. Diliriknya anak gadis satu-satunya, yang sangat ia kasihi. Dirinya jelas tak rela anaknya menyukai kaumnya sendiri. Tapi, cinta adalah cinta kepada siapapun anaknya memilih ia akan berusaha mendukungnya. Sorot mata yang menyiratkan kekhawatiran jelas terlihat melihat anaknya yang ketakutan dan tubuhnya bergetar.

Dengan cepat dirinya mencegah suaminya mengatakan hal lain lagi yang mungkin menyakiti anak gadisnya.

"Anata, bukan seperti ini rencananya." Ucapnya penuh kekhawatiran.

"Tidak, rencana berubah. Anak kita tidak boleh terus di sini dan melakukan hal-hal di luar batas seperti ini." Tukas tuan Myoui keras.

"Tapi, ini terlalu mendadak. Kita juga belum mendengar penjelasan Mina." Nyonya Myoui kembali membujuk.

My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang