30

1.2K 110 11
                                    

Surprise....?

Maafkan baru muncul *kata selanjutnya di akhir chapter ya hhe

❗Typo alert❗


Enjoy guys!!






Mina kembali menemani Chaeyoung setelah mengantar dokter ke depan. Selama satu minggu ini, ia terlalu sibuk memikirkan masalahnya sampai-sampai ia luput memperhatikan lingkungan sekitarnya. Terlebih kekasihnya yang selalu berusaha menggapainya saat dirinya sedang fokus di dunianya. Namun ia seolah terbutakan oleh kegelisahan dan kekhawatirannya sendiri, dan tidak berniat membaginya dengan siapapun. Keegoisan inilah yang membuat semuanya sekarang terdengar begitu rumit.

Perkara perjodohan yang tadinya ia pikir bisa ia atasi sendiri, sekarang justru menimbulkan banyak masalah baru. Chaeyoung salah paham dan sekarang ia sakit, karena terlalu banyak yang menghimpit pikirannya. Belum lagi ia nanti harus menanggung akibat dari absennya ia di pertemuan keluarganya dengan Koito.

Dan sekarang di sinilah Mina menjaga Chaeyoung dengan segala penyesalannya.

"Maafkan aku... Maafkan aku... Maafkan aku. " Mina terus mengulang kata maaf di depan tangan Chaeyoung yang ia genggam sedari awal. Berharap jika suaranya dan penyesalannya dapat membalikkan waktu.

"Uuhh" Chaeyoung mengerang kecil, bibirnya yang pucat sedikit bergetar. Mina yang mendengarnya langsung berinisiatif mendekati wajah chaeyoung. Berusaha untuk mendengar suaranya lebih jelas.

"Chaeyoung-ah? Gwenchana?" Mina bertanya dengan lembut.

"--ngin" Suara lirih Chaeyoung sedikit tercekat, mungkin karena tubuhnya yang masih panas dan menggigil. Suara lirih itu terdengar tidak terlalu jelas di telinga Mina.

"Hm? Kamu butuh sesuatu, sayang? " Mina kembali bertanya dan matanya memindai wajah Chaeyoung yang dibanjiri keringat, bibirnya pucat dan nafas yang sedikit cepat. Rasanya ia ingin sekali menangis, kekasihnya sakit dan penyebabnya adalah dirinya sendiri. Ia merasa tidak berguna, ia menjadi sumber masalah di semua pihak.

"Dingin" Kembali suara lirih Chaeyoung memenuhi ruangan sunyi di antara mereka. Mendengar itu Mina sigap membentangkan selimut dan melingkupi tubuh kekasihnya dengan benda berbulu hangat itu.

"Sekarang apa masih dingin?"

Chaeyoung sedikit membuka matanya, antara sadar dan tidak ia pun merentangkan tangannya lebar.

"Peluk~~" Mina sedikit terkejut karena sikap Chaeyoung yang mendadak manja. Matanya berkedip-kedip mendengar suara rengekan lirih kekasihnya. Ragu-ragu membawa dirinya untuk menelusup dalam selimut yang sama.

Ini... Chaeyoung? -Mina

Tepat setelah ia merebahkan tubuhnya kekasihnya itu langsung merangsek mendekat lalu memeluknya. Sesaat setelahnya Mina hanya terdiam, namun kemudian membalas pelukan itu sama eratnya.

Terserahlah yang terjadi besok terjadilah. Yang terpenting sekarang ia bersama Chaeyoung, Chaeyoung-nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Sepuluh hari kemudian*

Hhhh~~

Ini mengerikan. Sangat mengerikan.

Mina tak bisa fokus saat ini, dan hanya kata 'mengerikan' yang selalu terlintas saat ia berusaha fokus. Pikirannya selalu terbawa pada kondisinya --tidak, kondisi mereka. Setelah Chaeyoung sembuh total, dan mereka membicarakan masalah perjodohan itu akhirnya mereka baikan. Tapi rasanya seperti masalah ini menggantung, dan seperti ada yang terlewatkan.

My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang