Nomor yang anda tuju mengalihkan pang---
"Hiiih anak itu sebenarnya ke mana? Istirahat sudah hampir selesai tapi batang hidungnya pun tidak terlihat. Mana ditelepon juga tidak diangkat." Seorang gadis ramping berambut sepunggung bergerak mondar-mandir sambil mencoba menghubungi sahabatnya yang tidak ada kabar.
"Tidak biasanya kamu begini Jeong. Kamu selalu menghubungiku kalau ada apa-apa" helaan nafas terdengar keluar dari mulutnya.
Sementara di tempat lain...
"Minari... Kau tidak kembali ke kantor?" Chaeyoung berkata sambil melirik jam tangannya.
"Ini sudah hampir habis jam makan siangnya." Lanjutnya kepada Mina.
"Benarkah?" Mina seketika terkejut karena waktu terasa sangat cepat jika dia habiskan bersama baby cub nya ini.
"Hm. Ayo aku antar." Chaeyoung beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Mina lembut. Reaksi Mina? Tetap sama, dia mengangguk kecil dan tersenyum malu. Aiih, menggemaskan, jika saja Chaeyoung sedikit menoleh sudah pasti dia bisa melihat pipi sahabatnya itu memerah.
Kamu telah menjadi kelemahanku, Chaeng. Terutama sikap gentle mu ini. - Mina.
Tidak lama mereka sudah berada di tempat parkir, dan Chaeyoung sedikit mendahului Mina untuk membukakan pintu mobil untuknya. Mereka saling melempar senyum hangat sebelum Mina masuk. Setelah menutup pintu Chaeyoung kemudian berlari kecil menuju kursi pengemudi. Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi melaju membelah jalanan perkotaan yang sibuk.
Waktu berselang akhirnya mereka telah sampai di depan kantor Mina. Dan seperti biasa Chaeyoung bersikap gentlewomen dengan membukakan pintu untuk Mina.
"You're such a gentlewoman today" Mina tersenyum hangat pada Chaeyoung. Chaeyoung tersenyum dan terlihat santai mendengar pujian dari mina. Tapi percayalah kalau di dalam sana dia sedang mati-matian menenangkan jantungnya yang sedang berulah karena mendengar pujian Mina. Senyum hangat Mina tidak membantu sama sekali karena dia mulai merasa panas di pipinya.
Uuugh, aku ingin memeluknya, ingin mencium pipinya, bibir mer--- aiih hentikan pikiran kotormu Son Chaeyoung. - Chaeyoung.
"Ehem, kalau begitu aku pamit dulu. Kau jangan terlalu keras bekerja." Chaeyoung sedikit berdehem untuk melenyapkan pikiran kotor yang tiba-tiba mengganggu otaknya.
"Iya, kamu berhati-hatilah. Jangan ngebut." Chaeyoung membalasnya dengan deheman singkat dan mengelus rambut Mina yang tertiup angin sebelum melangkahkan kakinya hendak meninggalkan Mina. Namun langkah kakinya tertahan tepat sebelum tangannya meraih knop pintu mobilnya.
"Chaeng! Tunggu sebentar." Mina memanggilnya sedikit keras dan mendekati Chaeyoung. Tangannya bergerak memegang ujung Blazer biru yang Chaeyoung kenakan. Chaeyoung tidak tau apa yang akan Mina lakukan dia hanya memandang bingung Mina. Tangan Mina bergerak ke atas dan menggenggam kerah blazernya. Mina kemudian sedikit berjinjit dan tiba-tiba Chaeyoung merasakan pipinya menyentuh benda kenyal, lembap, dan lembut. Waktu seolah berhenti untuk keduanya. Ini adalah pengalaman pertama mereka berinteraksi sedekat ini.
Ketika Mina sedikit menjauhkan wajahnya, sedetik kemudian bibirnya berhenti di depan telinga Chaeyoung dan membisikan sesuatu di sana.
"Hati-hati dan jemput aku nanti pulang." Mina kemudian langsung memutar badan dan lari sambil menutup wajahnya dengan sebelah tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)
FanficPerjuangan Mina dan Chaeyoung untuk menyatukan perasaan mereka yang saling bersambut. Update: sabtu/minggu Started : 20/07/2019 Finished : ? Enjoy