⚠️typo alert, and a scene lil' bit steamy⚠️
Saat ini di dalam kamar bernuansa feminim terdengar suara desahan dan erangan. Desahan-desahan yang menjadi candu untuk orang di atasnya. Erangan dan gumaman kecil menyahuti, sesekali menggigit leher dan menghisap selangka gadis tercantik yang sekarang tengah pasrah di bawahnya.
"Ahhk.. C-chae~hh.. nngh" salah satu tangannya terus mencengkram bisep kekasihnya yang menopang tubuh agar tidak membebani Mina. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk menggenggam rambut pendek Chaeyoung yang sekarang telah kusut masai.
"Mmhh, Mina.." Chaeyoung berucap panas di samping telinga Mina yang sensitif. Sesaat kemudian ia menyurukkan wajahnya semakin dalam pada ceruk leher kekasihnya dan memeluk kekasihnya erat. Seiring dengan pergerakannya di bawah sana yang semakin intens.
Kedua tubuh yang saling menyatu itu semakin panas, semakin basah karena keringat. Jangan lupakan suara-suara tidak senonoh, dari beradunya kelamin mereka yang saling menarik seperti magnet. Hingga akhirnya keduanya merasakan gelombang yang mengaduk perut dan mendorong sekumpul cairan untuk keluar menyembur. Dan--
"Ahh! Chaeng~! Aassh... Ungghh" Mina yang pertama mengalami orgasme, dan menggigit pundak Chaeyoung dengan sensual menyalurkan nikmat tak terbantahkan. Namun, ia masih merasakan gerakan cepat di bawah sana.
"Chaeng, ber--henti sebentar..hh" Mina berkata dengan terbata karena Chaeyoung yang masih bergerak dengan liar.
"Se--bentar..hhgk lagi.. oohh" dengan itu Chaeyoung mengeluarkan semuanya di dalam sana. Mengisi Mina dengan seluruh cinta yang ia miliki.
Mina yang merasakan cairan hangat mengalir di rahimnya, mendesah pelan dan sedikit mencakar lengan kekasihnya. Mina maupun Chaeyoung bernafas dengan terburu, berlomba mencari oksigen di dalam kamar yang sudah memanas sejak beberapa jam lalu.
Entah siapa yang memulai, namun yang Mina ingat setelah pulang bekerja ia dan Chaeyoung makan malam dan mengobrol ringan ditemani dengan sebotol wine.
Wine.
Ahh, pantas saja. Ingatkan Mina untuk tidak mengonsumsi alkohol dalam bentuk apapun. Toleransinya sangat buruk pada minuman satu itu.
Tiba-tiba ia merasakan badannya dibalik menjadi tengkurap dan membelakangi Chaeyoung. Lalu, beberapa saat kemudian ia merasakan kecupan-kecupan kecil memanjang dari bahu ke leher jenjangnya.
"Chaeng, kamu mau apa?" Mina mengantisipasi perbuatan Chaeyoung di belakang sana, karena ia rasa sepertinya ia tidak akan tidur cukup malam ini.
"Hm?" Chaeyoung hanya bergumam dan melanjutkan aksinya. Lalu...
"AAHHKH"
.
.
.
.
.
Sudah pukul 07.48 namun gadis berambut panjang itu masih tetap terlelap. Maklum saja karena kegiatan panasnya dengan sang kekasih berlangsung alot. Mungkin jika semalam ia tidak memohon untuk berhenti, sepertinya mereka tidak akan berhenti sampai subuh.Beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka dan kepala gadis lainnya menyembul. Ia terkekeh saat melihat kekasihnya masih tertidur dengan lelap. Ia pun mendekat, memperhatikan kekasihnya dan ia pun menyadari di sekitar bahu telanjangnya terdapat banyak tanda kemerahan hingga keunguan. Rasa bersalah seketika menyeruak di hatinya, tapi siapa yang akan bertahan ketika gadis cantik dan sexy di saat yang sama berada di dekatmu? Dan yang lebih penting, dia kekasihmu. Apalagi semalam gadisnya terlihat cukup tipsy, menyebabkan aura menggoda itu menguar menggedor pertahanannya.
Kemudian ia mengambil handphone nya dan menghubungi satu dua orang yang terlintas di benaknya saat ini. Ia pun melenggang ke arah balkon untuk berbicara dengan leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)
FanfictionPerjuangan Mina dan Chaeyoung untuk menyatukan perasaan mereka yang saling bersambut. Update: sabtu/minggu Started : 20/07/2019 Finished : ? Enjoy