1

3.4K 177 6
                                    

Memotret, edit foto, print hasil foto dan seterusnya adalah pekerjaan rutin yang selalu dihadapi seorang gadis berlesung pipit itu. Hektik itu yang dirasakannya setiap hari.

Beberapa waktu lalu dia baru selesai mendiskusikan tema pemotretan seorang model ternama dengan staff dan pihak client nya. Sedangkan sekarang dia sedang sibuk me-review hasil editan staff nya. Di tengah kesibukannya tiba-tiba handphone nya berbunyi. Tanpa melihat id penelepon dia langsung mengangkatnya.

"Ya? Dengan SC fi--"
"Chaeng! Apaan sih? Jangan terlalu formal begitu. Sama sahabat sendiri juga."
"Ehh?" Gadis yang memiliki nama lengkap Chaeyoung dan kerap dipanggil Chaeng pun langsung melihat siapa yang meneleponnya. Mina.
"Hehehe. Maaf Mina aku terlalu sibuk me-review foto. Ada apa?"
"Dasar. Kebiasaan kamu terlalu fokus. Kamu makan siang ini ada waktu? Kita makan siang bersama."
"Hmmm. Sepertinya ada, kebetulan meeting hari ini hanya tadi pagi."
"Ya sudah nanti kita bertemu di cafe biasa ya."
"Oke."
"....."
"Mina? Kau masih di sana?"
"Eh? O-oh iya Chaeng. Maaf ada beberapa hal yang ku pikirkan barusan. Bye Chaeng. Sampai ketemu nanti siang." Pip
Mina langsung mematikan telponnya tanpa menunggu Chaeyoung menjawab. Kelakuan Mina ini menyebabkan alisnya mengkerut dan sedetik kemudian geleng-geleng kepala dan tersenyum kecil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Suasana cafe siang ini cukup ramai, namun tidak untuk di ruangan khusus yang sekarang ditempati Chaeyoung dan Mina. Ruangan yang mereka tempati sekarang adalah tempat khusus mereka menghabiskan waktu berdua. Karena cafe ini sebenarnya milik Chaeyoung cuma karena dia ingin fokus di studio jadi dia memeriksanya hanya satu minggu sekali. Dan sebenarnya ruangan itu khusus dia bangun untuk Mina. Sayangnya, Mina tidak tahu kebenaran ini. Biarlah ini menjadi rahasiaku saja, begitu kiranya yang dibatinkan Chaeyoung.

Dan di sinilah mereka menghabiskan waktu berdua dengan label makan siang bersama. Suasana hening melingkupi keduanya. Hingga suara salah satu dari mereka terdengar memecahkan kesunyian.

"Jadi, apa yang terjadi Mina?" Tanya Chaeyoung sambil memasukan steak ke dalam mulutnya. Mina mengernyitkan alisnya dan mengangkat wajahnya memandang Chaeyoung.
"Hm? Maksudmu?"
"Maksudku akhir-akhir ini kau lebih sering menghabiskan makan siang denganku. Dibanding dengan Jeongyeon. Ada apa?" Pandangan mata Chaeyoung melihat gerak gerik Mina yang kurang nyaman karena pertanyaannya.
"Kau bertengkar dengannya? Hm?" Tanyanya dengan suara yang lembut dan tatapan yang tak kalah lembut. Sejenak Mina terpana dan nafasnya sedikit tercekat. Namun dengan cepat dia menetralkan kembali ekspresinya. Mina menggeleng dan tersenyum membalas tatapan lembut Chaeyoung tak kalah lembut.
"Tidak. Kami baik-baik saja. Hanya saja aku memang ingin menghabiskan waktu denganmu."
"Kau yakin?" Kedua alisnya terangkat menatap tidak percaya.
"Iya, aku yakin Chaeng" Chaeyoung sebenarnya tidak terlalu percaya dengan yang dikatakan oleh Mina. Tapi mungkin memang Mina belum siap untuk bercerita. Jadi dia hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.

Setelah selesai makan mereka tidak langsung pulang. Tetapi mereka hanya diam saling menikmati momen hening berdua. Entahlah Meskipun hening tetapi rasanya sangat menyenangkan. Mata chaeyoung terus memperhatikan Mina yang sedang menikmati pemandangan kota dari jendela. Seketika pikirannya membawanya pada ingatannya yang ingin dia lupakan. Ingatan dimana dirinya mendapatkan kabar bahwa Mina telah resmi berpacaran dengan Jeongyeon, atasannya di kantor yang ternyata merupakan kakak tingkat Mina di kampus.

Drrt... Drrrrt
Terdengar handphone Chaeyoung bergetar menandakan ada telpon masuk. Dia langsung mengangkat telpon yang ternyata berasal dari Mina, sahabatnya. Seutas senyum kecil tersemat pada bibir Chaeyoung dan mengangkat telpon.
"Hallo? Mina?" Sedikit menetralkan nada bicaranya yang terlampau antusias.
"Hallo Chaeng." Terdengar suara di seberang sana terdengar sedikit kurang semangat.
"Ada apa?" Nada antusias Chaeyoung seketika berganti karena merasa khawatir mendengar Mina kurang semangat.
"Tidak, tidak ada apa-apa. Tapi aku ingin mengajakmu makan siang."
"Hmmm, boleh. Tapi kenapa kau terdengar meminta izin begitu?" Chaeyoung terheran, pasalnya mereka memang selalu makan siang bersama di cafe biasa.
"Aku tidak meminta izin. Aku cuma akan mengajakmu makan siang di tempat lain." Suara Mina terdengar sedikit gugup. Chaeyoung sedikit mengernyitkan alisnya, tidak biasanya Mina mengajaknya ke tempat lain untuk makan.
"Ohh, oke. Tidak apa-apa. Bukannya bagus mencari suasana baru. Di Mana?" Akhirnya Chaeyoung menyanggupi.
"Di cafe dekat kantorku. Tidak apa kan?"
"Oke. Kalau begitu sampai bertemu nanti."
"Ya, sampai jumpa." Pip

My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang