27

1.2K 114 11
                                    

️typo alert



Enjoy!!






Cklek

"Chaeng, rapat dimulai 10 menit lagi. Kau sudah siap?" Tzuyu bertanya memastikan kesiapan atasan sekaligus sahabatnya ini.

"..."

"Chaeng?" Panggil Tzuyu sekali lagi, namun tetap tidak ada respon dari yang ia panggil.

Akhirnya Tzuyu melangkah mendekati Chaeyoung yang seperti tengah memikirkan sesuatu. Dia pun menepuk bahu Chaeyoung dan memberi isyarat ke arah pintu.

"Ayo, rapatnya mau mulai. Kalau ada masalah kau bisa cerita nanti. Kita fokus dulu oke?"

Sigh

Chaeyoung mengangguk dan membawa tubuhnya ke arah pintu yang diikuti oleh Tzuyu.
.
.
.
.
.

Saat ini Chaeyoung sedang menunggu Mina di depan kantornya seperti biasa. Namun, sudah satu jam ia menunggu masih belum menemukan sosok orang yang ia cari. Pesan singkat yang ia kirimkan pun tidak dibalas sama sekali. Bahkan saat ini ponselnya tidak bisa dihubungi. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi, hingga seseorang menghampirinya.

"Chaeyoung-ssi?"

Chaeyoung yang mendengar namanya dipanggil kemudian menoleh dan menemukan seseorang yang ia tau betul siapa.

"Jeongyeon-ssi?"

"Nde. Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jeongyeon tersenyum.

"Aku sedang menunggu Mina." Jawab Chaeyoung pelan, di hatinya masih tersisa rasa sungkan dan bersalah.

"Mina? Dia sudah pergi sejak tadi. Aku melihat ruangannya sudah tertutup dan terkunci." Jawab Jeongyeon.

"Ye?" Chaeyoung terkejut karena tidak biasanya Mina lupa tidak memberitahunya lebih dulu.

Jeongyeon memandang Chaeyoung dengan penuh rasa heran.

"Dia tidak mengabarimu?"  Jeongyeon pun akhirnya bertanya, karena Chaeyoung terdiam cukup lama.

"Hm? A--ah, a-ani.. aku yang lupa sepertinya, Jeongyeon-ssi. Kalau begitu aku permisi dulu." Jawab Chaeyoung cepat, namun belum sempat ia berjalan lebih jauh Jeongyeon memanggilnya.

"Chaeyoung-ssi.---"
.
.
.
.
.

Kedua orang yang dipertemukan karena cinta segitiga terjalin, sekarang tengah duduk berhadapan. Ditemani dengan segelas kopi, dan strawberry smoothy keduanya tenggelam dalam keheningan. Namun keheningan itu tidak berlangsung lama karena salah seorang memutuskan berbicara.

"Chaeyoung-ssi, aku mengajakmu ke sini karena aku ingin meminta maaf atas semua sikap tidak baikku padamu dulu. Waktu itu, aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku benar-benar minta maaf karena telah melukaimu." Jeongyeon meminta maaf dengan menundukkan kepalanya di hadapan Chaeyoung.

"Ah, tidak-tidak aku yang seharusnya minta maaf karena aku menjadi benalu di antara hubunganmu dengan Mina. Aku rasa wajar kau bereaksi seperti itu. Terutama jika gadis itu secantik Mina." Ujar Chaeyoung yang diakhiri dengan kekehan.

Mendengar kelakar dari Chaeyoung Jeongyeon pun ikut terkekeh membenarkan yang diucapkannya.

"Soo, we are good now?" Jeongyeon bertanya dengan tersenyum seperti di awal pertemuan mereka. Di balas dengan anggukan kecil dari Chaeyoung yang juga membalas tersenyum.

Jeongyeon menyesap kopinya yang sudah mulai mendingin, dan melirik arlojinya.

"Chaeyoung-ssi, aku pamit duluan. Aku lupa sudah ada janji." Pamit Jeongyeon tidak enak, karena tidak bisa mengobrol lebih banyak.

My Last Station: Rounded Love (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang