[ "𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑢𝑠. 𝐵𝑢𝑡 ℎ𝑒𝑟𝑒, 𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑤𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑜𝑛𝑒, 𝑐𝑎𝑛 𝑤𝑒?" ]
Setidaknya ada 1 dari 100 orang yang percaya bahwa dunia dua dimensi itu ada. Dari sekian banyaknya manusia yang tidak perc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚔⚔⚔
Hendery bukan anak Raja Castopelan.
Satu fakta yang jika saja masyarakat tahu, pastinya membuat seluruh penjuru Elhana akan bertanya-tanya. Hendery tidak kecewa maupun bereaksi berlebihan. Sejak awal yang lelaki itu inginkan hanya keluar dan hidup dengan seutuh serta selayaknya ia dahulu. Namun saat ia melihat Cassandra menangis, Hendery sedikit merasa iba. Bagaimanapun juga di dunia ini, saat ia merasa sedang dilanda rindu oleh kasih sayang orang tua, Cassandra sudah seperti Ibunya sendiri, walaupun pertemuan mereka terasa singkat.
"Ibu tidak perlu melanjutkan jika Ibu tidak sanggup." Hendery beringsut berdiri. Cassandra memeluk erat bahu lelaki itu. Menumpahkan sisa-sisa kesedihan di masa lalunya.
"Kau tetap anakku. Kau tetap darah daging Ibu, Hendery." Cassandra semakin terisak. Tangannya aktif mengelus surai gelap Hendery, "Saat itu Ibu frustasi, Ibu tidak mengerti harus bagaimana. Raja Castopelan beserta keluarga kerajaan tidak tau aku sedang mengandung bayi orang lain, kecuali Ibu Ratu."
Cassandra mengurai pelukan. Wanita cantik nan anggun itu tersenyum sangat hangat pada Hendery. Jemari lentik sedikit keriputnya mengelus lembut pipi Hendery yang tirus. Mirip dengan seseorang, mirip dengan lelaki asing itu.
"Tapi Ibu memutuskan untuk merawatmu. Bagaimanapun juga, kau anakku." Katanya. Setelah itu Hendery bergeming, karena jujur saja, lelaki itu tidak tau harus bereaksi seperti apa, "Saat kecil, kau selalu sakit-sakitan. Terkena hujan sedikit, kau pasti menangis dan berakhir demam. Tapi Ibu tau kau istimewa, Nak. Saking istimewanya, Ibu sampai tidak bisa menyerah untukmu." Cassandra memilin jemarinya sendiri, "Tetapi sebaliknya, Ibu malah menyerah dengan diri sendiri. Ibu tidak bisa bertahan demi diri Ibu, berusaha sampai kapanpun, Ibu tidak bisa."
"Hingga akhirnya Ibu memutuskan untuk menyerahkanmu pada seseorang saat kau masih balita." Hendery menatap wanita itu lembut, ia mengangguk, berusaha meyakinkan Cassandra bahwa sebenarnya lelaki itu tidak apa-apa, "Seseorang itu dengan beraninya mengaku pada Raja Castopelan bahwa ini adalah anakku. Anak Ratu Cassandra tetapi tidak ada hubungan darah dengan Raja."
"Julian. Orang itu Julian, kau sudah bertemu dengannya bukan?"
Hendery kaget bukan main. Wajahnya yang semula datar kini agak mengkerut dibagian dahi.
"Julian?!"
"Ayahmu, Hendery. Ayahmu secara biologis." Cassandra menjeda, "Julian sama terpaksanya denganku. Saat kejadian itu terjadi, Julian berkali-kali memintaku untuk membunuhnya saat itu juga. Tapi aku tau, bukan Julian lah yang harusnya kubunuh, tapi Ibu Ratu."
Julian. Hendery akhirnya tahu mengapa lelaki itu menyuruhnya mengenal Cassandra terlebih dahulu. Orang yang ia sebut Cassa adalah Ibunya sendiri. Dan orang yang kini tengah diam dipenjara dengan kondisi mental buruk adalah ayah kandungnya di dunia ini.
"Tapi kenapa A–Ayah Julian berada di penjara?"
Cassandra merunduk menatap rerumputan yang ia injak dengan kaki telanjangnya.
