4. Lie

378 109 7
                                    

⚔⚔⚔

LINE!

Aheng.
Kalo lo butuh gue, cuman mau bilang, jam 9 nanti pulsa gue masih 35k

Ivona.
Apasih heng, gapaham...

Aheng.
Lo mah gapaham semua
Ayo tebak gue mau ngapain jam 9?

Ivona.
Ngerjain pr?
Rebahan?
Games?
Tau males

Aheng.
Teng-tong anda gagal mendapat 2jt rupiah

Ivona.
Heng..
Gue lagi sedih lho

Aheng.
Bagus lah

Ivona.
Kok bagus sih nyet?

Aheng.
Ya bagus
Gue bisa nyenengin

Ivona.
Jyjyk nying

Aheng.
Iya i love u too

Ivona
SINTING

Ivona melempar ponselnya menjauh. Sedikit bergidik dengan mata sembab. Tak mau membalas pesan Hendery, takut kelakuan cowok itu menjadi lebih jauh lagi. Ivona memutuskan bangkit menuju kamar mandi, sudah jam delapan malam dan perutnya sekarang keroncongan. Ia ingin turun makan, tapi rasanya gengsi, apalagi keadaan dibawah pasti canggung.

"Dah, ah. Urusan makan nantian, mandi dulu aja." Putus gadis itu mengambil handuk lalu memasuki kamar mandinya.

Ting!

LINE!

Aheng.
Gue lagi free nih, mau naspad nggak?


⚔⚔⚔

Ya Tuhan. Apalagi ini. Ivona baru saja selesai menuntaskan mandinya, ada sekitar 15 menit yang lalu, Hendery kembali mengiriminya pesan. Ivona membaca lamat-lamat, takut matanya bermasalah. Pasalnya, Hendery tumben sekali baik hati.

08.54

Jam sudah mendekati pukul 9 malam. Ivona memutuskan keluar menuju balkon, lalu mengotak-atik ponselnya, hingga jemari nya mengklik satu icon kontak.

Nama 'Aheng' ada di daftar paling atas.

Calling Aheng...

"Ciee beneran di telpon." Tidak ada salam, tidak ada sambutan, iya, itulah Hendery.

"Heng, jangan buat gue matiin telpon lo."

Cowok diseberang berdiri cengengesan, "Kenapa? Lo butuh gue? Waw, harga diri gue seketika melonjak naik di telpon musuh sendiri."

Wajah Ivona memerah padam. Gadis itu menatap sebentar layar ponselnya, tanpa ragu ia memencet tombol merah, membuat panggilan terputus sepihak.

"Dasar cowok narsis!" Geram Ivona. Gadis itu kembali memasuki kamar, mengambil beberapa chips dan menyemilinya.

"Duh laper..." Katanya sambil melirik kearah pintu. Berdoa saja Jaehyun mau membawakan makanan, tapi jelas itu tidak mungkin.

Eyyo listen up
No matter what they say
No matter what they do~

Itu suara nada dering ponselnya. Ivona mendecak malas, meraih ogah-ogahan dan mengangkat tanpa melihat siapa si penelpon itu.

"Halo?"

Lost In Wonderland✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang