⚔⚔⚔
LINE!
Aheng.
Kalo lo butuh gue, cuman mau bilang, jam 9 nanti pulsa gue masih 35kIvona.
Apasih heng, gapaham...Aheng.
Lo mah gapaham semua
Ayo tebak gue mau ngapain jam 9?Ivona.
Ngerjain pr?
Rebahan?
Games?
Tau malesAheng.
Teng-tong anda gagal mendapat 2jt rupiahIvona.
Heng..
Gue lagi sedih lhoAheng.
Bagus lahIvona.
Kok bagus sih nyet?Aheng.
Ya bagus
Gue bisa nyenenginIvona.
Jyjyk nyingAheng.
Iya i love u tooIvona
SINTINGIvona melempar ponselnya menjauh. Sedikit bergidik dengan mata sembab. Tak mau membalas pesan Hendery, takut kelakuan cowok itu menjadi lebih jauh lagi. Ivona memutuskan bangkit menuju kamar mandi, sudah jam delapan malam dan perutnya sekarang keroncongan. Ia ingin turun makan, tapi rasanya gengsi, apalagi keadaan dibawah pasti canggung.
"Dah, ah. Urusan makan nantian, mandi dulu aja." Putus gadis itu mengambil handuk lalu memasuki kamar mandinya.
Ting!
LINE!
Aheng.
Gue lagi free nih, mau naspad nggak?⚔⚔⚔
Ya Tuhan. Apalagi ini. Ivona baru saja selesai menuntaskan mandinya, ada sekitar 15 menit yang lalu, Hendery kembali mengiriminya pesan. Ivona membaca lamat-lamat, takut matanya bermasalah. Pasalnya, Hendery tumben sekali baik hati.
08.54
Jam sudah mendekati pukul 9 malam. Ivona memutuskan keluar menuju balkon, lalu mengotak-atik ponselnya, hingga jemari nya mengklik satu icon kontak.
Nama 'Aheng' ada di daftar paling atas.
Calling Aheng...
"Ciee beneran di telpon." Tidak ada salam, tidak ada sambutan, iya, itulah Hendery.
"Heng, jangan buat gue matiin telpon lo."
Cowok diseberang berdiri cengengesan, "Kenapa? Lo butuh gue? Waw, harga diri gue seketika melonjak naik di telpon musuh sendiri."
Wajah Ivona memerah padam. Gadis itu menatap sebentar layar ponselnya, tanpa ragu ia memencet tombol merah, membuat panggilan terputus sepihak.
"Dasar cowok narsis!" Geram Ivona. Gadis itu kembali memasuki kamar, mengambil beberapa chips dan menyemilinya.
"Duh laper..." Katanya sambil melirik kearah pintu. Berdoa saja Jaehyun mau membawakan makanan, tapi jelas itu tidak mungkin.
Eyyo listen up
No matter what they say
No matter what they do~Itu suara nada dering ponselnya. Ivona mendecak malas, meraih ogah-ogahan dan mengangkat tanpa melihat siapa si penelpon itu.
"Halo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Wonderland✔︎
Hayran Kurgu[ "𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑢𝑠. 𝐵𝑢𝑡 ℎ𝑒𝑟𝑒, 𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑤𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑜𝑛𝑒, 𝑐𝑎𝑛 𝑤𝑒?" ] Setidaknya ada 1 dari 100 orang yang percaya bahwa dunia dua dimensi itu ada. Dari sekian banyaknya manusia yang tidak perc...