Extra Chapter: Ivona's Note

238 42 4
                                    

Kata beberapa quotes yang Ivona baca, hal yang paling mudah dilupakan dalam diri seseorang adalah suaranya. Gadis itu tersenyum tipis sebagai bentuk persetujuan. Dua tahun ia lalui tanpa mendengar suara itu, suara yang dahulu terdengar menyebalkan di telinganya. Namun sekarang, Ivona justru ingin memohon agar lelaki itu terus berbicara, sehingga suaranya bisa Ivona ingat kembali.

"Ivona? Ivona Delmarine?"

Untuk sejenak, Ivona meremat ujung tas selempangnya kuat-kuat.

His voice nothing change at all.

Sudut mata Ivona bisa merasakan aura kecanggungan di antara mereka, tetapi entah mengapa Ivona tak berusaha menghancurkan kecanggungan itu. Ia justru berdiri tegak, perlahan menatap mata Hendery yang masih berbinar. Lelaki itu berjarak satu langkah dengan Ivona, tanpa bergerak, tanpa bertanya, hanya menatap dalam.

"Iya, gue."

Hendery meneguk ludah, "Lo-lo kenapa bisa disini?"

Ivona baru saja ingin mengeluarkan suara, sebelum tiba-tiba angin berembus kencang meniup tubuhnya yang hanya dibalut cardigan tipis.

"Disini dingin. Lo harus pulang sekarang, gue pesenin taxi-"

Ivona menahan tangan Hendery yang ingin merogoh ponsel. Melihat gelagat aneh Ivona, Hendery spontan menghentikan gerakannya.

"Mau pergi sejauh apa lagi, Der?" Hendery hampir tidak bisa mendengar suara Ivona. Akibat suhu yang tiba-tiba dingin, tubuh gadis itu sedikit menggigil dan otomatis suaranya juga mengecil, "Don't you feel something bad happened to ourself?"

"Not this time, Ivona."

Mendengar itu, Ivona kembali dilanda rasa putus asa. Selama dua tahun berlalu, ia berjuang sendirian melupakan Hendery, melupakan semua bayang-bayang lelaki itu disaat ia sudah terlanjur menyukainya. Merasa bahwa hal itu hanya akan menyakiti hatinya, Ivona berencana mencari lelaki itu untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Ivona hanya ingin berdamai tanpa harus dibayangi kebahagiaan semu lagi, tetapi melihat bagaimana respon Hendery sekarang, Ivona merasa sia-sia.

Ivona semakin merasa tidak diinginkan.

"Dua tahun gue cari lo dan begini respon lo?" Samar-samar ada nada yang tidak Hendery sukai dalam kalimat Ivona. Nada itu terdengar putus asa.

"Na-"

"Sedikitpun, Der? Sedikitpun lo nggak ada simpati buat gue?"

Ivona menggigit bibir dalamnya kuat-kuat. Sebelum menyentuh tanah Toronto, Ivona sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk untuk ini, tetapi saat berhadapan langsung dengannya, Ivona seperti tidak punya kekuatan lagi untuk menahan tangis.

Jarak yang memisahkan mereka semakin menjauh akibat Ivona yang memundurkan tubuh. Gadis berambut panjang itu perlahan merundukkan kepalanya dengan bahu yang sedikit demi sedikit bergetar hebat. Tangis yang ia bendung tadi berjatuhan ke aspal, membentuk pola titik-titik yang banyak. Gadis itu membiarkan beberapa orang menatap kearah mereka, membiarkan bagaimana spekulasi menari-nari di kepalanya. Sebagian besar mungkin berpikir bahwa Ivona tengah di tolak oleh lelaki didepannya, sebenarnya itu tidak salah sama sekali. Ivona memang sedang mengalami penolakan secara tidak langsung.

"I missed your voice, your face, your smile, your giggles. I missed all of you, but now...i missed the old you." Untuk satu kesempatan, Ivona ingin sekali mengatakan hal ini berkali-kali.

Hendery maju selangkah dengan ekspresi yang sulit dibaca. Mata berbinar lelaki itu menerawang Ivona dalam-dalam, berusaha mengingat setiap detail yang ada di tubuh perempuan itu.

Lost In Wonderland✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang