⚔⚔⚔
Busur panahnya turun secara perlahan setelah melihat tubuh sasarannya jatuh ke dasar jurang. Matanya menatap kebawah, mendesis penuh rasa bersalah. Ia berjalan menuju ke tepi jurang, dalam hati masih berharap bawah Ivona bisa selamat disana. Walaupun jelas hal itu sangat tidak memungkinkan.
Ia kini seorang pembunuh. Seorang pembunuh yang bersembunyi dalam kedoknya sendiri.
"Kau harus membunuhnya dengan busur ini besok." Perkataan Elleanor tempo hari kembali bergaung mengisi kekosongan di kepalanya.
Sekarang Elleanor mungkin bisa saja menebasnya. Gadis itu telah mengingkari janji, sebab untuk membunuh sahabatnya sendiri adalah sebuah pilihan yang sulit.
Emily tidak bisa membunuh Ivona dengan busur itu, ia hanya menembak kudanya saja. Ia biarkan Ivona terjatuh, sambil harap-harap cemas gadis itu setidaknya selamat dan pergi sejauh mungkin dari Elhana. Menyelematkan dirinya sendiri dari Elleanor yang jahat.
"I lost you. I lost all of you." Gumam Emily merasakan sesak di dadanya.
Mengenal Ivona selama beberapa bulan belakangan, membuatnya mengerti bahwa kehadiran Ivona sangatlah penting baginya. Ivona datang sebagai pelengkap diantara dirinya dan Violet. Ivona berhasil menjadi penengah mereka berdua. Namun apa yang sudah Emily balas? Iya, dengan membunuh gadis itu.
"Ivona, larilah sejauh mungkin. Lupakan Pangeran Hendery, lupakan aku dan Violet, lupakan semuanya. J—Jika kau hidup, Elleanor tak akan mengampunimu lagi."
Emily melempar jauh busur panah itu ke sisi jurang yang berbeda. Kini ia hanya berdiri kaku, satu langkah mendekat, nyawanya akan menjadi taruhan.
"Selamat tinggal Ivona. Selamat tinggal Violet. Maafkan aku Ayah, Ibu." Tangis Emily semakin deras ketika ia berusaha mendongak keatas, menekan ketakutannya sendiri.
Lalu dengan begitu, dirinya terhempas begitu saja. Melayang secara cepat dengan hati yang lebih ikhlas. Emily sudah meninggalkan segalanya di Elhana. Semua sudah berakhir ketika gadis itu melempar tubuhnya sendiri kearah jurang itu, menyusul Ivona yang sudah lebih dahulu melompat.
⚔⚔⚔
"Lady Elleanor berhasil membawa seekor anak rusa!"
Satu sorakan yang dibalas sorakan lainnya, menghantar Elleanor kearah pintu utama Istana. Senyum miringnya terbit tatkala hanya dirinyalah yang tiba pertama di Elhana. Itu berarti rencananya sudah berhasil.
"Kompetisi hari ini dimenangkan oleh Lady Elleanor!" Suara Ibu Ratu turut menyambut gadis itu, "Seekor anak rusa sudah berhasil diringkus dengan waktu dua puluh menit. Selamat, Lady."
Elleanor membungkuk 90 derajat lalu mengundurkan diri untuk menemui Ibunya.
"Kerja bagus, El." Helda menepuk-nepuk bahu anak gadisnya, "Kau memang berbakat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Wonderland✔︎
Fiksi Penggemar[ "𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑢𝑠. 𝐵𝑢𝑡 ℎ𝑒𝑟𝑒, 𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑤𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑜𝑛𝑒, 𝑐𝑎𝑛 𝑤𝑒?" ] Setidaknya ada 1 dari 100 orang yang percaya bahwa dunia dua dimensi itu ada. Dari sekian banyaknya manusia yang tidak perc...