⚔⚔⚔
Ivona awalnya membiarkan saja ketika menatap kedua bersaudara itu saling mendengus satu sama lain. Tetapi sekarang rasanya justru memuakkan, Ivona ingin sekali membuat mereka duduk berdekatan, tidak berjarak seperti sekarang.
"Apa kalian berdua akan terus seperti ini?" Ucap Ivona menatap langit, membuat kedua Pangeran itu mengangkat bahu acuh.
Jarak mereka berdua masih berjauhan. Ivona menangkap gelagat risih Hendery, begitu juga dengan desisan Xiaodejun yang kerap memasuki pendengaran. Kedua orang itu enggan menyapa satu sama lain, asik dengan kekesalan masing-masing.
"Baiklah, aku akan pergi—"
"Kenapa?" Tarik Xiaodejun lantas memasang wajah bertanya.
Ivona tak membalas, hanya mencebik bibir, "Sudah cukup, Pangeran. Lebih baik aku beristirahat di kamar. Kalian terlalu keras kepala."
Xiaodejun menarik tangan Ivona lagi, "Duduk disini."
Gadis berwajah pucat itu menatap kearah Hendery yang tumben diam saja. Lelaki itu tanpa berbicara menggeser tubuh, ikut mengapit Ivona yang berada di tengah. Kedua Pangeran itu saling memandang sejenak, baru sadar ternyata mereka saling mendekatkan diri menuju Ivona.
"Berjanjilah untuk tidak bertengkar, malam ini saja." Menjulurkan kelingkingnya, gadis itu menatap keduanya satu per satu, "Ayo janji!"
Hendery tersenyum tipis, mengaitkan kelingkingnya di jemari kanan Ivona, sedangkan Xiaodejun di kelingking kirinya.
Ivona tersenyum sumringah, tanpa sadar menggengam kedua tangan Pangeran itu. Membawa keatas lututnya yang tertekuk. Wajah Ivona bersinar terang menatap langit. Malam ini Elhana seperti dihujani bintang. Ada ratusan atau bahkan ribuan bintang disana. Entahlah, berapa pun jumlahnya, Ivona tetap menyukai mereka.
"Kau suka dengan bintang?" Tanya Xiaodejun menatap kaitan jemari mereka lama. Lelaki bersurai gelap itu menaikkan pandangan menuju Ivona, menatapnya tiada henti.
"Aku lebih suka galaksi, tetapi bintang juga tidak buruk. Kau suka?" Ivona balik bertanya, untuk sejenak ia mengabaikan bagaimana eratnya Hendery menggenggamnya. Tanda bahwa lelaki itu cukup kesal akan interaksi Xiaodejun dan gadis itu.
Xiaodejun tersenyum tipis sebagai balasan, "Bintang jatuh lebih tepatnya."
"Hendery kau suka bintang jatuh juga?" Kali ini netra Ivona berlari kearah lelaki disamping kanannya.
"Suka."
"Kalau begitu kita tunggu bintang jatuh itu." Ivona menatap langit lagi, tak sadar bagaimana kedua lelaki yang terus menatapnya sejak awal.
Tatapan kagum sekaligus ketertarikan yang kentara terlihat. Sayangnya, mereka justru jatuh hati pada satu gadis yang sama. Xiaodejun dan Hendery berada pada satu jalan yang sama. Membuat kedua Pangeran itu tak bisa saling bersisihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Wonderland✔︎
Fanfiction[ "𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑢𝑠. 𝐵𝑢𝑡 ℎ𝑒𝑟𝑒, 𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑤𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑜𝑛𝑒, 𝑐𝑎𝑛 𝑤𝑒?" ] Setidaknya ada 1 dari 100 orang yang percaya bahwa dunia dua dimensi itu ada. Dari sekian banyaknya manusia yang tidak perc...