⚔⚔⚔
Satu tusukan dibagian perut si pembelot, menjadi penanda bahwa kekacauan ini sudah berakhir. Setengah dari rumah-rumah rakyat berhasil di bumi hanguskan. Beratus-ratus korban melayang, mayatnya masih berserakan dengan genangan darah yang mengering akibat kerasnya api mengobar.
Hendery menyenderkan tubuh letihnya di salah satu senderan beton, melepas pedang berlumur darah itu tepat disamping tubuhnya. Sang lelaki memijit pelipis, berusaha menetralkan nafasnya yang memburu.
"Anjinglah." Keluh Hendery sepenuh rasa. Netranya bergulir ke seluruh sisi, menangkap pemandangan para prajurit tersisa yang sedang bahu-membahu mengevakuasi rakyat.
Disatu sisi Hendery cukup tenang, karena setidaknya ada beberapa rakyat yang selamat, tetapi di sisi lain, korban-korban tak berdosa ini masih menjadi beban pikirannya. Hendery gagal melakukan tugasnya dan rasa bersalah itulah yang membuatnya tidak tenang.
"Surat dari Emily, Yang Mulia."
Gumaman Yangyang kemarin malam membuat Hendery mengangkat kedua alisnya ketika gulungan kecil itu jatuh begitu saja. Hendery merunduk, membuka gulungan itu seraya membacanya lamat-lamat.
Sejujurnya, Hendery merasa clueless. Di malam saat dirinya meninggalkan rumah peristirahatan, Yangyang tiba-tiba memberi sebuah surat yang katanya ditulis oleh Emily. Hendery menerimanya dengan santai, tidak memikirkan lebih lanjut, walau hatinya tiba-tiba resah ketika membacanya sekarang.
To Prince Hendery, from Emily Gween.
Salam, Yang Mulia. Sejujurnya aku tidak tahu ini adalah waktu yang tepat atau tidak, tetapi aku harap surat ini sampai pada anda secepat mungkin.
Aku menulis surat ini sebelum semua indiden keji dari Lady Elleanor terjadi. Anda perlu tahu sesuatu, Pangeran. Aku bekerja untuk Lady Elleanor ketika dirinya menawarkan aku untuk membunuh Ivona, gadis yang anda suka, sekaligus sahabatku.
From my deepest heart, Ivona adalah sahabatku bahkan sampai kapanpun. Aku terpaksa, Yang Mulia. Membunuh Ivona bukanlah keinginanku, aku berani bersumpah. Tetapi bagaimanapun juga, aku tetap bersalah, aku tetap melakukannya bahkan itu dosa sekalipun.
Tetapi, Pangeran, saat itu terjadi nanti, Ivona tak akan mati, aku berjanji. Namum jika Ivona belum mati, Lady Elleanor akan merencanakan siasat kedua. Nyawa Ivona terancam, Pangeran.
Lady Elleanor akan merencanakan pemberontakan, itu dilakukan untuk membuat perhatian anda tersita lalu Ivona akan berada sendirian. Dimanapun Ivona berada saat itu, anda harus menemaninya, Pangeran. Rencana pemberontakan Lady dilakukan sangat matang. Aku tidak mau Ivona merenggang nyawa untuk yang kedua kali.
Aku mohon, jagalah Ivona untukku, Pangeran. Semoga kalian berdua selalu dilindungi. Aku meminta maaf untuk semua yang aku perbuat. Aku mohon pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Wonderland✔︎
Fanfiction[ "𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 ℎ𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑢𝑠. 𝐵𝑢𝑡 ℎ𝑒𝑟𝑒, 𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑤𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑜𝑛𝑒, 𝑐𝑎𝑛 𝑤𝑒?" ] Setidaknya ada 1 dari 100 orang yang percaya bahwa dunia dua dimensi itu ada. Dari sekian banyaknya manusia yang tidak perc...