SMA Merkurius.
Disinilah kedua kaki Raga dan Navya berpijak. Setelah memarkirkan mobilnya, Raga langsung menggandeng Navya untuk masuk ke dalam sekolah elite itu. SMA Merkurius, berdiri di pusat ibukota dengan gedung sekolah berlantai 6. Tidak tanggung-tanggung, sekolah elite ini memiliki sebuah lift sebagai fasilitas naik turun para murid.
Selain fasilitas lift, SMA Merkurius juga memiliki 2 lapangan luas terpisah. Satu, khusus upacara dan acara resmi. Sementara yang satunya khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler dan sering dijadikan tempat nongkrong ketika jam istirahat. Tidak lupa, SMA ini memiliki swimming pool, tempat gym, studio musik, ruangan modelling khusus anak ekstrakurikuler modeling, dan ruangan dance untuk anak-anak ekskul dance dan ... masih banyak lainnya.
Selain fasilitas yang memadai, SMA Merkurius juga punya seragam yang bisa dikatakan bagus. Rok rampel dengan sebuah pita putih yang mengelilingi untuk murid perempuan. Jas, serta kemeja putih yang sudah jadi satu set. Ditambah, dasi bermotif tartan yang terpasang di kerah kemeja.
Selain itu, SMA Merkurius juga memiliki segelintir cogan-cogan yang membentuk sebuah pasukan bernama PARIUS---Pasukan Merkurius. Pasukan pelindung, serta tameng paling kokoh bagi sekolah tercinta. Bukan pasukan pembuat onar apalagi tukang tawuran. PASMARS dibentuk atas dasar, abdi pada sekolah.
Diketuai oleh seorang, Raga Lian Adinata. Yang sudah tidak bisa lagi diragukan ketampanannya. Mandiri, iya. Pintar? Jangan diremehkan. Raga selalu juara di kelas. Raga ini otaknya PASMARS.
Ada juga, Abhisar Bratayudha. Cowok yang merupakan otot PASMARS. Bisa dibayangkan, jika Raga dan Abhisar disatukan? Otak dan otot bersatu. Pasti, damage-nya bukan main. Abhisar, merupakan satu-satunya cowok paling galak, sangar, memiliki mulut pedas. Tak ayal, dia paling ditakuti.
Lain dengan si Yudhistira Ghandi, cowok happy virus yang jika berbicara sok polos dan tukang ceplas-ceplos. Namun jangan ditanya kalau soal prestasi, Yudhis adalah orang yang paling banyak memboyong piala di setiap perlombaan yang berkaitan dengan mata pelajaran apapun itu.
Terakhir, ada Demi Mahatma. Cowok yang hobi bergonta-ganti motor sport setiap harinya. Pencinta tahu gejrot Bu Inah di kantin. Pintar? Ah, biasa saja. Tapi, kadang otaknya pintar. Apalagi, kalau ulangan. Demi tiba-tiba pintar. Entahlah, dia punya jimat atau jampi-jampi apa.
"Kamu ada hubungan apa sama Michelle, Ga?"
Pertanyaan itu terlontar dari Navya, setelah keduanya turun dari mobil dan berhasil masuk ke lorong utama SMA Merkurius. Navya sengaja bertanya perihal pesan yang datang dari Michelle saat ia dan Raga sudah sampai di sekolah. Pasalnya, Navya tahu, Raga tipikal orang yang tidak suka diajak ngobrol saat tengah menyetir.
"Raga...." Navya memanggil saat cowok disampingnya ini sama sekali tidak mengindahkan pertanyaannya. "Ga, aku marah sama kamu!"
Sontak, langkah Raga terhenti. Ia menoleh, menatap Navya yang kini tengah cemberut seolah memang benar tengah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❝Navya itu seperti lilin. Dia rela membakar dirinya sendiri, demi menerangi hidup Raga.❞ Dijadikan pacar dengan lebel 'pembantu' oleh Raga? Navya tidak masalah. Dijadikan bahan pelampiasan amarah oleh Raga? Navya...