✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu di pagi hari menganggu tidur Kania. Kania sangat lelah karena ia semalam membuat beberapa lukisan pesanan pelanggannya. Walaupun Kania tidak pernah marah, akan tetapi ia bisa saja marah apabila waktu tidurnya di ganggu.
"Duh siapa sih pagi-pagi udah bertamu. Ganggu orang tidur aja, apa jangan-jangan itu Bang Aldi pulang?" Gumam Kania seraya menggeliatkan tubuhnya.
Kania mulai duduk di ranjangnya seraya mendengus kesal kemudian berdiri dan mengikat rambut panjangnya. Kemudian ia mulai berjalan keluar dari dalam kamar dan berniat membukakan pintu.
Ia memutar kunci pintu lalu membuka pintu rumahnya. Ia sedikit mengernyitkan dahinya ketika melihat seorang wanita yang tak ia kenal tengah berdiri di depan rumahnya.
"Maaf, cari siapa ya?" Tanya Kania masih dengan mengerutkan alisnya penasaran.
"Dih, gasopan lo. Ada tamu harusnya di suruh masuk dulu kek apa kek bukan malah di introgasi kek pencuri parfum di mall!" Sewot wanita tersebut.
Kania yang nyawanya belum terkumpul sempurna hanya menggelengkan kepalanya seraya menghembuskan nafasnya panjang.
"Yaudah masuk." Kania berjalan masuk diikuti oleh wanita tersebut.
Wanita tersebut sontak langsung duduk di sofa. "Lo calon istrinya Rico? Kenalin, gue Clara."
Kania langsung terbelalak kaget mendengar ucapan Clara yang sangat spontan mengatakan bahwa dia adalah calon istri dari Rico.
'Gila ni cewe, tau dari mana coba?' Batin Kania seraya menunjukkan ekspresi muka kaget.
"Tau dari mana? Kalau gue calon istrinya Rico?" Sahut Kania.
Clara menghela nafasnya singkat seraya menyandarkan tubuhnya ketika mendengar balasan dari Kania. Sementara Kania kini membersihkan tempat yang ia jadikan tempat untuk melukis. Ia mengambil sebuah mangkuk berukuran sedang berisi air kotor yang digunakan Kania untuk membersihkan kuas.
"Pertanyaan gue ga dijawab tadi?" Tanya Kania kepada Clara sembari berjalan pelan.
Byuuurr!
Kaki Kania tidak sengaja tersandung sesuatu sehingga ia terjatuh dan mangkuk berisi air kotor tadi jatuh dan tumpah ke arah Clara.
"Tidakkkk! Bajuu gueeee!" Pekik Clara sangat keras seraya berdiri dari sofa.
Kania mendongakkan kepalanya dan melihat Clara yang tengah berdiri seraya membersihkan pakaiannya yang basah tersiram air kotor penuh warna. Kemudian, ia langsung berdiri dan menghampiri Clara.
"Maaf, maaf, gue ga sengaja banget tadi sumpah." Kania membantu Clara membersihkan pakaiannya dengan mengusap pakaian Clara dengan tangannya.
"Udah lo gausah sentuh-senth gue! Gue mau pulang!" Bentak Clara lalu berjalan pergi meninggalkan ruang tamu rumah Kania.
Kania hanya bisa menatap kepergian Clara dengan tatapan canggung dan sungkan karena sudah membuat baju yang di pakai oleh Clara menjadi basah dan kotor akibat kecerobohannya.
Baru lima langkah Clara meninggalkan pintu rumah Kania, Clara langsung di hadapkan dengan Rico yang tengah berjalan menuju Rumah Kania.
Rico menatap Clara dengan tatapan mengejek seraya menahan tawanya.
"Gausah ketawa ketiwi lo!" Kesal Clara.
Rico tertawa keras melihat ekspresi teman masa kecilnya, Clara. "Itu buah dada lo jadi warna biru, ungu, merah. Habis di isep sama preman pasar?" Ledek Rico lalu tertawa kembali dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Romance🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...