✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Rico masuk kedalam mobilnya dan tanpa berlama-lama ia segera berangkat menuju salah satu Apartemen miliknya dimana Helena tinggal di apartemen tersebut.
Di dalam mobil, Rico terus berfikir apakah semua yang alami ini nyata atau hanya mimpi. Tetapi ia sadar betul bahwa ia sedang tidak bermimpi. Ia bagaikan tersambar petir di siang hari mendengar kabar dari Helena.
Hatinya berusaha keras meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua ini tidak benar adanya. Tetapi otaknya membuat dirinya semakin menggebu-gebu untuk segera mengetahui kabar yang sebenarnya.
Setibanya di apartemen, ia segera berjalan masuk dengan cepat. Ia segera menuju kedalam kamar Helena dan tanpa mengetuk pintu ia langsung membuka pintu kamar tersebut.
Ia melihat Helena yang tengah duduk diatas ranjang sembari memegangi perutnya. Helena sontak menoleh kearah pintu yang terbuka dan melihat Rico. Ia tersenyum lebar dan langsung berdiri.
Rico menutup pintu dan berjalan mendekati Helena yang tengah tersenyum manis kearahnya saat ini.
"Jadi, kamu ... hamil?" Tanya Rico dengan nada serius.
Helena mengangguk pelan sembari tersenyum. "Sebentar, aku ada buktinya." Helena berjalan menuju sebuah laci dan mengambil sebuah alat dari dalam laci tersebut dan ternyata itu adalah test pack.
Ia berjalan mendekati Rico kembali lalu menunjukkan test pack yang ia pegang. Rico melihat adanya dua garis di alat tersebut. Sontak ia langsung terdiam kaku, mulutnya serasa tidak bisa digerakkan begitupun dengan seluruh tubuhnya.
Helena langsung memeluk Rico. "Ini adalah pertanda, bahwa kita harus secepatnya menikah."
Rico masih diam mematung tak membalas pelukan Helena. Ia bingung harus melakukan apa dalam situasi seperti ini.
"Jadi kapan kita menikah?" Tanya Helena yang tak di hiraukan oleh Rico.
"Sayang?"
"Rico? Hai?"
Helena melepaskan pelukannya dan langsung menepuk pelan pipi Rico yang membuat Rico tersadar dari lamunannya. Rico sontak langsung menatap Helena.
"Kenapa diam saja? Kamu tidak bahagia dengan hal ini? Kamu tidak senang kalau aku hamil Anak kamu? Ini adalah buah cinta kita! Ini darah daging kamu!"
"Ini bukan masalah senang atau tidak senang Helena! Ini bukan hal sepele." Bentak Rico dengan keras.
Helena mulai berkaca-kaca mendengar bentakan Rico. "Kalau begitu, biar aku bunuh diri saja bersama bayiku! Kamu jahat! Argghh!"
Helena mulai memukul-mukul perutnya dengan kedua tangannya. Melihat hal itu, Rico langsung sigap dan memeluk Helena yang tengah histeris.
Helena terus memberontak dan terus berusaha memukul-mukul perutnya dengan kedua tangannya. Hingga ia merasakan sesuatu mengalir di pahanya.
Helena melihat hal itu, kemudian ia berteriak histeris. "Daraahh! Daraahhh!"
Darah segar mengalir di paha Helena. Helena histeris lalu pingsan, untung saja Rico langsung menangkapnya dan langsung membopong tubuh Helena.
Tanpa banyak bicara, Rico langsung membawa Helena kedalam mobil. Ia harus cepat sampai Rumah Sakit.
Untung saja ada Rumah Sakit tidak jauh dari Apartemen miliknya. Rico langsung menggendong Helena dan langsung berteriak memanggil-manggil Suster dan Dokter.
"Suster! Dokter!"
"Tolong Dok! Sus!"
Tak berapa lama kemudian, beberapa Suster datang dengan membawa kursi roda. Rico mendudukkan Helena yang tengah pingsan di kursi roda lalu Suster tadi mendorong kursi roda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Romance🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...