✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Malam harinya, Kania kini tengah dalam perjalanan untuk menemui Clara. Ia tak lagi memakai bantalan hamilnya karena Clara melarangnya. Ia juga sempat membesuk kedua Mertuanya yang kini sedang koma di Rumah Sakit.
Rico memutuskan untuk menjaga kedua Orang Tuanya dan menyuruh Kania untuk pulang.
Setibanya di foodtruck Dika, Kania langsung mencari batang hidung Clara dan menemukan Clara tengah duduk sendirian di salah satu meja.
Clara langsung melambaikan tangan kearah Kania dan mereka berdua langsung duduk berhadapan. Kondisi lokasi kini cukup sepi karena hanya ada beberapa pelanggan disana. Maklum saja, hari sudah cukup larut malam.
Dika juga ikut duduk di meja tersebut hingga kini mereka saling berbicara satu sama lain.
"Jadi, gue tadi mendengar Helena telponan sama seseorang dan dia bilang bahwa Anak di perutnya itu adalah Anak dari orang yang berada di telpon tersebut. Anak itu bukan Anaknya Rico!" Ucap Clara membuka obrolan.
Mendengar hal itu, Kania merasa sangat gembira dan bahagia. Ia menutup mulutnya dengan tangannya karena tak mampu mengungkapkan kebahagiaannya.
"Dan, masalah mobil. Gue bener-bener memperbaiki mobil tersebut dengan benar karena gue pernah diajarin sama Papa gue. Gue cek semuanya ga ada apa-apa. Tapi kenapa remnya bisa blong?" Sambung Clara.
"Apa ada yang merusaknya?" Sahut Dika mencoba mengusulkan sesuatu.
Kania lantas menyahuti juga. "Kalaupun ada, lantas siapa?"
Mereka bertiga diam sejenak untuk berfikir. Dan setelah beberapa saat, Clara langsung membuka suara.
"Helena. Siapa lagi kalau bukan Helena."
Kania dan Dika saling berpandangan. "Apa benar Helena?" Tanya Kania.
"Astaga Kania, lo ga inget apa, dia pernah dorong lo sampe lo jatuh ke kolam dan hampir mati!" Sahut Clara.
"Kalian mau minum apa? Gue traktir." Sahut Dika yang membuat Clara memutar bola matanya malas.
"Jus darah Helena!" Balas Clara.
"Ini lagi serius, jangan bahas minuman dulu." Sambungnya.
"Clara, kalau Anak yang dikandung Helena bukan darah daging Rico, lalu itu Anak siapa?" Tanya Kania.
"Andre, mantan lo." Jawab Clara yang membuat Dika dan Kania terbelalak.
"Jadi, cowo yang pernah kesini dan minta balikan sama Kania itu Bapak dari Anak Helena?" Tanya Dika memastikan dan dijawab dengan anggukan oleh Clara.
"Nanti biar gue yang bicara sama Rico. Syukurlah pernikahan gue sama Rico bisa tetap utuh." Ujar Kania.
Dika hanya diam menatap Kania yang tersenyum bahagia sementara Clara mengernyitkan dahinya.
"Lo yakin masih mau bertahan setelah apa yang akan gue katakan?"
Kania sontak terdiam dan berpikir. Clara menatap Kania dengan tatapan bertanya-tanya.
"Sebenarnya gue udah muak nyimpen rahasia ini. Gue ga ngomong ke lo agar lo tidak tersakiti. Tapi, sepertinya lebih baik lo menerima pahitnya kenyataan daripada menelan manisnya kepalsuan.
"Katakan cepat." Ujar Clara sendu.
Clara mengambil ponselnya dan menunjukkan beberapa fotonya bersama Rico tengah berada di dalam club malam.
Bahkan Clara menunjukkan sebuah video ketika Rico menari bersama beberapa orang gadis di dalam club. Tanpa terasa air mata Kania menetes melihat tingkah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Romance🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...