Chapter 28

14.6K 234 12
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Kania tengah duduk-duduk diatas ranjang kamar tidurnya sembari bermain ponsel. Asik bercengkrama lewat chat bersama Elma dan Hana, sahabatnya.

Jujur saja ia merasa bosan dan kesepian. Untung saja tadi siang Clara datang kerumahnya dan berbincang-bincang dengannya. Kania merasa akrab dengan Clara begitupun sebaliknya.

Ia melihat jam di ponselnya, sudah sore. Kania memutuskan untuk segera mandi karena badannya sudah lengket dan juga bau keringat.

Ia menaruh ponselnya dan mengambil handuk. Ia bergegas berjalan menuju kamar mandi, ia melihat di dalam kamar mandi terdapat bathup dengan ukuran besar.

Kania memutuskan untuk mandi di dalam bathup tersebut. Ia segera mengisi bathup tersebut dengan air. Tak lupa ia memasukkan sabun cair kedalamnya agar sedikit berbusa.

Setelah itu, ia melepaskan seluruh pakaiannya dan langsung masuk kedalam bathup. Ia menggosok tiap jengkal tubuhnya dengan tangannya. Bau harum tercium di hidung mancungnya, ia memejamkan matanya sembari menikmati mandi sorenya.

Tiba-tiba saja, pintu kamar mandi terbuka. Dan masuklah Rico kedalam kamar mandi tersebut. Rico melihat Kania yang tengah memejamkan mata di dalam bathup. Rico hanya dapat melihat leher dan kepala Kania karena seluruh tubuh Kania tertutupi oleh busa.

Kania membuka matanya dan sedikit kaget ketika melihat Rico tengah berdiri menatapnya. "Sayang, kok udah pulang? Ini kan masih sore." Tanya Kania dengan cepat.

Rico tersenyum sembari melepas satu-persatu kancing kemejanya. "Kamu gasuka kalau aku pulang awal?"

"Suka kok."

Rico kini telanjang dada, kemudian ia menurunkan celananya sehingga kini ia hanya mengenakan CD.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Kania dengan polosnya.

Rico mengernyitkan dahinya ketika mendengar pertanyaan Kania. Ia sontak menjawab. "Mau ena-ena sama kamu lah, mau ngapain lagi emang."

Kania langsung menunduk malu. Sesaat kemudian ia menatap tubuh kekar suaminya. Rico mendekat kearah Kania, ia melepaskan CD nya lalu semakin mendekati Kania.

Kania menelan saliva-nya ketika melihat kejantanan Rico yang belum sepenuhnya tegang.

"Gila, gede banget." Ujar Kania sembari melihat kejantanan Rico.

"Apanya yang gede?" Goda Rico sembari berdiri di depan Kania. Dengan sengaja ia memamerkan kejantananya di depan istrinya.

Mendengar hal itu, Kania langsung mengalihkan tatapannya. Dalam batin ia menghardik dirinya sendiri. 'Nafsuan banget sih Kania!'

"Itu, o-o-otot kamu gede." Gugup Kania.

"Iya sayang, otong aku emang gede." Dengan cepat Rico menyahuti Kania dan langsung masuk kedalam bathup. Mendengar perkataan Rico, pipi Kania menjadi merah.

Ia duduk di depan Kania, kini mereka saling berhadapan. Keduanya saling menatap satu sama lain tanpa ada perbincangan diantara mereka.

Tiba-tiba saja Rico merasakan jari-jari kaki Kania berada di kejantanannya. Rico tersenyum nakal mendapati hal tersebut.

"Tumben kamu pulang cepet, ada apa?" Tanya Kania dengan nada sensual.

Rico tersenyum, ia menarik tangan Kania agar Kania mendekat kepadanya. Kania berbalik badan, kemudian ia menyandarkan tubuhnya di tubuh Rico. Kania dapat merasakan kejantanan Rico yang mengeras di punggungnya, ia menahan tawa merasakan hal tersebut.

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang