Chapter 16

17.2K 218 10
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Musik terus bergema membuat Helena dan Rico semakin gencar menari. Beberapa kali mereka berciuman seraya menari, meraba area intim pasangannya lalu tertawa.

"Kamu senang nggak sayang?" Teriak Rico seraya terus menari bersama Helena.

Helena menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lebar. "Banget, makasih sayangku, Rico."

Rico mendekat kearah Helena lalu mengecup kening Helena. Helena hanya memejamkan mata ketika Rico mencium keningnya. Rico memang sangat mencintai Helena, ia menunjukkan perasaannya melalui kecupan tersebut.

Sesaat setelah mengecup kening Helena, Rico tersenyum manis kearah Helena lalu menari kembali.

Helena mabuk berat malam hari ini, setelah menari lalu meminum minuman cukup banyak. Ia menari dengan sempoyongan seraya berkata dengan suara yang tidak jelas. Rico juga mengalami hal yang sama, akan tetapi tidak lebih parah dari Helena.

Melihat kondisi Helena, Rico menjadi khawatir. Ia mendudukkan Helena lalu berjalan menuju bar guna meminta air putih untuk Helena.

Setelah mendapatkan satu botol air mineral, ia segera menghampiri Helena dan meminumkan air tersebut dengan pelan-pelan kepada Helena.

Ia duduk di samping Helena, memberikan bahunya untuk Helena bersandar. Helena sepertinya tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum. Rico berusaha untuk tetap sadar, ia juga tidak terlalu mabuk berat.

Beberapa saat mereka hanya diam duduk diatas sofa sembari menunggu agar Helena sedikit sadar karena tadi ia mabuk berat. Hingga akhirnya Helena bangun sembari memegang kepalanya dengan tangannya sendiri.

"Awww, kepalaku sakit sekali." Pekik Helena sembari terus memegang kepalanya. Rico segera membantu Helena berdiri lalu menuntun Helena berjalan keluar dari club.

Rico membuka pintu mobil dan mendudukkan Helena di kursi depan. Helena terus memejamkan matanya berusaha mengurangi rasa pusing di keningnya.

Rico berjalan menuju pintu kemudi lalu duduk di kursi kemudi. Ia menutup pintu mobil lalu menyandarkan kepalanya di kursi mobil. Ia menatap wanita yang ia cintai yang tengah terduduk lemas tak berdaya di sampingnya.

Ia memutuskan untuk berdiam sejenak di dalam mobil, karena di dalam club terlalu berisik dengan dentuman musik DJ.

Setengah jam berlalu, mereka terus berdiam di mobil memejamkan mata tanpa ada pembicaraan antara satu sama lain.

Tiba-tiba saja Helena membuka matanya dan melirik ke arah Rico. Helena tersenyum lega mendapati Rico berada di sampingnya, ia memegang lengan Rico dan sedikit menggoyang-goyangkan lengan Rico.

Rico bangun karena sedikit kaget, ia langsung menatap Helena dan menghembuskan nafasnya lega. "Mau pulang ya? Yaudah aku anterin."

Rico menyalakan mesin mobilnya, kemudian segera melajukan mobilnya menuju apartemen dimana disitu adalah tempat Helena tinggal.

Jalanan mulai sepi, angin malam berhembus kencang dari luar mobil. Helena sedari tadi terus menatap jalanan dan sesekali melihat kearah kekasihnya yang tengah mengemudikan mobil.

"Helena." Ucap Rico dengan nada serius sembari menoleh sebentar kearah Helena. Helena merespon Rico dengan menoleh kearahnya.

"Maafin aku, akhir-akhir ini aku tidak perhatian sama kamu. Sering ninggalin kamu, lebih mementingkan pekerjaan." Sambung Rico.

Helena mengangguk lalu tersenyum. "Asalkan kamu sibuk untuk pekerjaan aku gapapa. Tapi kabarin aku, aku tidak bisa kalau sehari tanpa kabar darimu."

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang