Chapter 20

16.9K 247 11
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Dua hari lagi menjelang pernikahan Rico dan Kania yang akan dilaksanakan dengan megah dan mewah disalah satu hotel bintang lima.

Undangan mulai menyebar keseluruh penjuru kota. Para pejabat dan para pengusaha besar rekan-rekan dari Mario Hendrawan juga diundang untuk turut menjadi saksi dalam acara sakral yang akan di selenggarakan..

Kabar tersebut juga terdengar ketelinga Helena. Helena kaget dan panik bukan kepalang mendengar kabar pernikahan Rico dengan wanita lain.

Ia menatap marah potret berbingkai putih yang berisi foto mesra dirinya dengan Rico. "Kenapa kamu tega mengkhianatiku Rico! Mana sumpah dan janji yang pernah kau ucapkan padaku!" Teriak Helena kepada portret tadi.

"Arghhhhhhh!" Helena berteriak layaknya orang frustasi seraya mengacak-acak rambut panjangnya.

Ia menangis dalam kemarahannya, ia mengambil protret berbingkai tadi lalu memeluknya seraya menangis. "Pembohong!"

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan tangisan Helena. Ia berdiri sembari mengusap air matanya. Ia berjalan membukakan pintu sembari terus memegang potret tadi.

Matanya menatap kesal ketika mendapati Rico berdiri di depan pintu dengan ekspresi menyesal. Helena langsung menutup pintu ketika melihat wajah Rico di depannya.

Belum sempat menutup pintu, Rico menahan pintu tersebut lalu dengan susah payah ia berhasil masuk kedalam kamar Helena.

"Mau apa kamu kesini! Bukankah kau akan menikah dengan seorang gadis bernama Kania?!" Bentak Helena dengan keras kepada Rico.

Rico memegang bahu Helena mencoba untuk membuatnya tenang. "Helena sayang, tenang aku bisa jelasin semuanya."

"Tidak ada yang perlu kamu jelaskan! Semuanya sudah jelas! Kamu tidak benar-benar mencintaiku!" Sahut Helena dengan cepat setelah Rico menyelesaikan perkataannya.

"Helena aku bi - "

"Cukup!" Helena menyela pembicaraan Rico.

"Tinggalkan aku sendirian, kedatanganmu hanya menambah bebanku." Sambung Helena lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Rico.

Air matanya terus mengalir di pipinya, ia masih tidak terima dikhianati dengan cara seperti ini. Hatinya tercabik-cabik, sangat perih dan sangat sakit.

"Aku sadar, aku hanyalah seorang jalang. Wanita rendahan, yang tidak cocok bersanding denganmu."

"Tidak mungkin seorang Rico Aldevaro, Putra tunggal Mario Hendrawan mau menikahi wanita bayaran nan rendahan sepertiku." Helena menoleh kesamping, melirik Rico dari sudut matanya.

"Benar begitu Rico?"

Rico bingung dengan Helena. Helena terlihat sangat terluka dan sakit karena mendengar hal ini.

"Apa yang harus aku lakukan agar kamu menyadari besarnya cintaku ini?" Tanya Rico kepada Helena.

Helena menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kecut. "Cinta? Ini yang kamu bilang cinta? Kurasa hubungan kita dahulu bukanlah cinta, tetapi cuma hasrat."

Rico berjalan mendekati Helena dan memeluknya dari belakang. "Aku bisa jelasin semua sayang." Bisik Rico di telinga Helena.

Helena memberontak dan melepaskan pelukan Rico. "Lepaskan aku!" Teriak Helena seraya memberontak hingga pelukan Rico terlepas.

"Helena sayang, aku bisa jelas -"

"Cukup Rico cukup! Sudah jelas dimataku kalau kamu hanya bermain-main denganku. Kamu meninggalkanku bersama orang lain apa itu yang kamu sebut dengan sayang?" Sahut Helena memotong pembicaraan Rico.

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang