✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Kania dan Clara memakai payung tersebut walau kondisi mereka sudah basah kuyup karena air hujan. Pria tersebut mengajak Kania dan Clara mencari tempat meneduh.
Tiba-tiba saja ponsel di tas Clara berbunyi dan Clara langsung mengangkatnya. "Kania, gue harus pergi ada urusan. Lo gapapa sendiri? Apa mau gue anterin pulang?"
Kania menggelengkan kepalanya. "Gue gamau pulang dulu, lo duluan aja."
"Yaudah, gue pergi ya. Jangan sedih-sedih lagi."
Clara berjalan keluar dari payung dan berlari dengan perlahan menerobos derasnya hujan. Kania ikut bersama pria tadi dan mereka berjalan cukup jauh. Kania terus saja menangis diam-diam sembari terus berjalan.
"Kamu mau ikut aku nggak?" Tanya Pria tersebut kepada Kania dengan tiba-tiba.
Kania kaget sekaligus takut mendengar ucapan pria tersebut.
"Aku ga macem-macem kok. Aku orang baik."
Karena Kania bingung, akhirnya ia menurut dan ikut dengan pria tersebut. Pria tersebut menghentikan taksi yang tengah berjalan dan mereka berdua masuk kedalam taksi.
"Kita mau kemana?" Tanya Kania sembari sedikit menggigil kedinginan.
"Ke tempat kerjaku. Kebetulan tadi lagi jalan-jalan terus ketemu kamu. Untungnya bawa payung dua."
Kania hanya mengangguk tak ingin bertanya lagi kepada pria tersebut. Beberapa saat kemudian, mereka berdua sampai di salah satu taman kota. Hujan telah berhenti namun udara masih dingin tak menunjukkan perubahan.
Kania dan pria tersebut turun dari taksi kemudian Kania mengikuti pria tersebut. Ternyata pria tersebut berjalan menuju sebuah food truck yang telah terparkir di halaman yang cukup luas.
"Yah basah nih kursinya." Ujar Pria tersebut sembari mengajak Kania duduk.
"Tidak apa, pakaian gue juga udah basah."
Mereka berdua duduk saling berhadap-hadapan hingga akhirnya pria tersebut mengulurkan tangannya kepada Kania.
"Mahandika Bimantara. You can call me Dika." Ujar pria yang ternyata bernama Mahandika
Kania menjabat tangan Dika sembari memperkenalkan dirinya kepada Dika pula.
"Kania Indriana Saraswati."
Dika tersenyum kearah Kania sembari terus menjabat tangan Kania. Menyadari hal itu, Kania segera melepaskan jabat tangan mereka.
"Itu kok kosong, ga ada yang nunggu?" Tanya Kania sembari menunjuk kearah foood truck.
"Oh itu punyaku. Dijaga sama temen, mungkin dia lagi pulang karena hujan. Rumahnya deket sini. Lagian ga ada yang beli, gapapa."
Kania mengangguk paham sembari sedikit menggigil kedinginan karena seluruh pakaiannya basah kuyup karena kehujanan.
Menyadari hal tersebut, Dika langsung berdiri dan berjalan masuk kedalam food truck miliknya.
Kania hanya duduk diam seraya terus menggesek-gesekkan kedua tangannya lalu meniupnya. Lima menit berselang, Dika datang dengan secangkir kopi hangat di tangannya.
"Diminum dulu, biar kamu nggak kedinginan." Ujarnya sembari memberikan cangkir berisi kopi tersebut.
"Terima kasih banyak." Kania mengambil cangkir tersebut lalu meniupinya agar kopi yang berada di dalam cangkir tersebut sedikit dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Любовные романы🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...