✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Dengan langkah sedikit ragu, Kania berjalan menuju ranjang dimana Rico sudah berada disana terlebih dahulu. Ia melihat kearah Rico yang terus menerus menatapnya.
"Sayang, matiin lampu kamar, biar lampu tidur aja yang nyala." Ucap Rico. Kania menurutinya dan mematikan lampu kamarnya sehingga suasana kamar sedikit redup dan hanya di terangi lampu meja.
Kania naik keatas ranjang lalu tidur dengan posisi telentang menatap langit-langit plafon kamarnya. Sementara Rico tidur dengan posisi miring menghadap kearah Kania.
Tidak ada perbincangan, Kania masih sangat gugup untuk melakukan malam pertamanya. Akan tetapi dia sadar, bahwa mau tidak mau dan suka tidak suka ia harus menjalankannya ketika Rico memintanya.
Kemudian ia merasakan bahwa tangan Rico menggenggam tangannya. Ia melihat kearah Rico dan mendapati senyuman Rico yang seakan-akan memberikan kode kepada Kania untuk segera melakukan hal tersebut.
Rico mengambil guling yang menjadi pembatas antara dirinya dan juga Kania. Kemudian ia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Kania. Ia menciumi tangan Kania dan menghirup aroma harum kulit Kania.
Kania memiringkan tubuhnya berhadapan dengan Rico. Mereka sangat dekat, bahkan Kania dapat merasakan deru nafas Rico di wajahnya karena posisi mereka yang sangat dekat. Rico mendekatkan wajahnya ke wajah Kania. Sementara Kania hanya memejamkan matanya ketika mendapati hal tersebut.
Cup!
Bibir Rico melumat bibir kenyal milik Kania. Kania membalas lumatan demi lumatan yang diberikan oleh Rico sembari terus memejamkan matanya.
"Muachhh."
"Mcchhhh."
"Emmhhhhhhhhhh."
Rico memegang leher Kania dan memperdalam ciumannya. Ia juga merubah posisi sehingga kini ia berada diatas, menindih tubuh Kania dengan tubuhnya.
Kemudian tangannya bergerak aktif meraba kedua buah dada Kania seraya terus berciuman. Sesekali ia menggigit kecil bibir Kania untuk menimbulkan sensasi lain.
Rico mendapati Kania yang sedikit memberontak ketika ia menciumnya. Kemudian ia melepaskan ciumannya dan membiarkan Kania mengambil nafas karena Rico tau bahwa Kania kehabisan nafas.
Rico duduk dan melihat tubuh sexy Kania yang hanya dibalut dengan kain tipis. Kemudian ia mulai membuka ikatan di pinggang kania berusaha melepaskan piyama yang ia pakai. Kania hanya pasrah dan menurut dengan suaminya.
Sesaat kemudian, Rico berhasil melepaskan piyama yang dikenakan oleh Kania dan menyisakan bra dan CD yang masih menempel di tubuh Kania. Rico seolah terpesona dengan tubuh Kania yang ternyata tidak hanya sexy tetapi juga mulus. Kania langsung menggencarkan aksinya.
Ia menindih Kania dan mencumbu bibir Kania selama beberapa saat, kemudian ia memiringkan wajah Kania dan menjilati telinga Kania.
"Ahhhhh geliiihh sayangggg emhh." Lirih Kania pelan.
Rico tersenyum nakal mendengar suara Kania yang terdengar manja di telinganya. "Sudah sayang, kita nikmati malam ini." Bisik Rico di telinga Kania lalu melanjutkan kegiatannya.
Kemudian Rico mulai turun menuju leher Kania. Ia menjilati leher Kania singkat dan meninggalkan beberapa kissmark disana.
Kania hanya bisa memejamkan mata dan pasrah menerima semua hal yang dilakukan oleh suaminya.
Kemudian, Rico bangkit duduk lalu meraba kedua buah dada Kania yang masih terbalut bra. Kemudian dengan tenaga maksimal, ia merobek bra yang di pakai oleh Kania sehingga kini buah dada Kania dapat dilihat dengan jelas oleh Rico.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Romance🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...