✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Dinginnya malam menusuk kulit siapapun yang ada di sebuah taman malam itu. Taman yang sepi dengan cahaya remang-remang. Rico tengah berjalan sendirian di taman tersebut. Hingga tanpa sengaja, ia bertemu dengan Kania yang ternyata juga sedang berjalan-jalan disana.
"Kania? Kamu disini? Ngapain?" Rico seperti tersenyum puas karena melihat belahan hatinya kini berada di hadapannya.
Kania tidak menjawab, ia memalingkan tatapannya. Kemudian ia membalikkan badanya berniat untuk pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Tunggu, sayang." Rico memegang pergelangan tangan Kania dan menahannya agar tidak pergi.
Kania membalikkan badannya dan beberapa tetes air mata jatuh membasahi pipinya. Rico kini memegang kedua tangan Kania dan menatap matanya dengan tulus.
Mata Rico berkaca-kaca, mulutnya serasa bisu dan malu untuk berucap di depan Kania. Ia melepaskan tangan Kania dan mulai bersimpuh.
Ia bersimpuh memegang kedua kaki Kania sembari memohon-mohon. "Kania, maafkan aku yang bodoh ini. Aku menyia-nyiakan berlian sepertimu hanya demi kerikil jalanan. Aku memang rendahan, aku memang seperti lalat yang menggilai sampah! Maafkan aku Kania."
Kania yang menatap Rico seketika mendongak sembari mengatur nafasnya. Air mata tidak berhenti menetes dari matanya.
"Beri aku kesempatan Kania. Aku akan berubah menjadi laki-laki baik, aku akan meninggalkan dunia kelamku, aku akan menjadi Suami yang baik untukmu. Aku berjanji dan bersumpah Kania."
Rico mendongak menatap Kania yang kini menatapnya lagi. Matanya berkaca-kaca dan ia tidak bisa menahan air matanya jatuh. Kemudian ia menyembunyikan wajahnya di kaki Kania dan memeluk kaki Kania dengan erat.
Kania mengusap air matanya yang menetes. Ia tersenyum kearah Rico yang masih memyembunyikan wajahnya. Ia sedikit menunduk dan memegang bahu Rico.
Rico mendongak dan mengikuti arahan Kania untuk berdiri.
Kania memegang pipi Rico dan mengusap air mata Rico yang mengalir di pipi Rico. "Seorang lelaki, tidak perlu malu ketika ia menangis. Tangisan bukan berarti mereka lemah, akan tetapi mereka sudah kehabisan kata untuk mengungkapkan apa yang ada di lubuk hatinya."
Rico tersenyum mendengar perkataan Kania, ia memegang tangan Kania yang berada di pipinya sembari teesenyum kearah Kania.
"Aku benar-benar menyesal sayang. Selama ini aku bimbang, harus memilih kamu atau Helena. Akan tetapi kini aku sadar, bahwa kamu yang terbaik untukku. Kamu yang mencintaiku dengan tulus dan apa adanya."
Rico menatap Kania dengan berbinar. Beribu-ribu maaf ia ucapkan namun Kania hanya diam tak membalas. Seketika harapan Rico sirna. Ia melepaskan tangan Kania dan mulai menundukkan kepalanya sedih.
"Tidak apa Kania, mungkin ini sulit untukmu. Kesalahanku terlalu besar dan tidak bisa dimaafkan lagi." Ucap Rico dengan sendu lalu membalikkan badannya dan berniat melangkah pergi.
Niat tersebut sirna karena tiba-tiba saja Kania memegang pergelangan tangannya. "Tunggu." Ucap Kania.
Rico membalikkan badannya dan menatap Kania, akan tetapi ia sudah tidak berharap banyak lagi kepada Kania.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS BADBOY
Romance🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan. -------------------------------------------- Kania Indriana, gadis polos yang mau tidak mau harus menikah dengan CEO...