Chapter 58

9.5K 228 42
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Kania menatap Aldi dan Clara secara bergantian sebelum ia mulai menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan. "Iya, aku akan bantu Rico sampai dia sembuh."

"Kania! Come on!" Aldi nampaknya kecewa dengan jawaban dari Kania.

Aldi berdecak kesal sembari menunjukkan ekspresi kesal dan kecewanya. Ia duduk dan mengacak-acak rambutnya.

"Abang juga akan pergi ke luar kota bukan? Dari pada aku kesepian disini, lebih baik aku membantu orang. Tidak ada salahnya bukan?" Kania mencoba untuk menjelaskan semuanya kepada Aldi.

"Tapi Kania, Rico ...."

"Terlepas siapapun Rico, aku akan tetap menolongnya." Kania memotong pembicaraan Aldi yang membuat Aldi semakin kesal.

Aldi berdiri lalu berjalan mendekat kearah Kania dan menatap Kania dengan tatapan marah. "Ada tiga hal yang Abang tidak suka di dunia ini. Satu, tidak bisa belajar dari masalalu. Dua, tidak bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan yang terakhir, menyela pembicaraan orang yang belum selesai berbicara!"

Aldi lantas berjalan masuk kedalam kamarnya kembali. Ia menutup pintu dengan keras sehingga menyebabkan sedikit kegaduhan.

Kania sontak langsung berjalan mendekati kamar Aldi dan mengetuk pintu kamar Aldi sembari meminta maaf.

Tok! Tok! Tok!

"Abang! Buka! Kania minta maaf!"

"Abang Aldi! Bukaaaa pintunyaa."

Kania terus mengetuk pintu kamar sembari menyerukan nama Kakaknya dan meminta maaf.

"Ayolah Aldi, semuanya bisa dibicarakan dengan baik-baik. Kumohon." Ujar Clara.

Usaha apapun yang mereka berdua lakukan untuk mengajak Aldi berbicara gagal. Aldi tetap tidak mau keluar dari dalam kamarnya.

"Abang Aldi tidak mau keluar? Harus bagaimana? Gue gabisa kalau Abang Aldi tidak memberikan izin." Gumam Kania kepada Clara.

Clara menghela nafasnya kasar. Kemudian ia mulai mencoba membujuk Aldi kembali. "Aldi, jika kamu mencintaiku cepat keluar." Seru Clara.

Kania kaget mendengar hal tersebut, Kania sekaligus bahagia mendengar perkataan Clara. Dalam momen yang seharusnya sedih tersebut, Kania malah tersenyum kecil mendengar perkataan Clara.

"Oh ini ga jadi cinta apa gimana? Cinta nya di pending?" Sahut Clara kembali.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan nampak lah Aldi yang kesal dan malu-malu ketika menatap Clara.

"Udah puas?" Tanya Aldi kepada Clara.

"Aldi, ayolah. Kita bicarakan ini baik-baik, kita cari jalan keluarnya bersama-sama. Ini urusan jiwa dan mental Rico." Sahut Clara.

"Iya tapi aku tidak suka perkataanku di potong." Sinis Aldi melirik kearah Kania.

Kania menundukkan kepalanya. "Maaf. Aku salah."

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang