Holla haiii, apa kabar? Maaf baru sempat Update. Selamat membaca!
Sedari aku tidur siang hingga Adzan ashar, aku hanya duduk termenung di depan ruang tv, tak ada kata lain selain bosan. Iya dua hari bersenang senang dangan adik ke dua ku itu , iya Ayla. Ia memanjakan hatiku dengan membawaku ke tempat wisata di tanggerang, bisa menghibur hatiku untuk sedikit lupa akan sakitnya di tinggal seseorang yang ku cinta. Ah lupakan itu tidak penting. Dan hari ini setelah dzuhur Ayla pun berpamitan balik ke Kesatriaan Akpol meninggalkan abangnya ini sendiri kesepian di Asrama. Benar benar bosan
"Bang" panggil Mama yang mulai mendekatiku.
"Kenapa abang sedih? Soal Asya?" Tanya mama duduk di samping ku, dan aku pun menggeleng
"Terus kenapa dong anak mama sampe sedih gini" mama mulai mengusap rambutku dan menidurkan aku di pangkuannya, rasanya ingin menangis karena menginggat masa kecilku yang selalu di sayang oleh mama. Ia adalah wanita nomor satu di hatiku.
"Sepi aja ma, dua hari kemaren kan di ajak jalan jalan terus sama Ayla" ucapku seperti terhipnotis dengan mama, padahal aku tak ingin membicarakan itu
"Oh jadi kesepian karena kehilangan Ayla " mama tertawa
"Em kamu pengen tahu nggak bang, siapa Asya itu?" Ucap mama lagi.
"Nggak ma, aku nggak mau bahas itu"
"Dengerin mama dulu" aku hanya diam saja tak mau membuat mama sedih
"Asya itu anak dari Tante indah, dan tante indah adalah mantan pacar papamu dulu, jadi gini ceritanya saat papa masih pendidikan di Akmil kaya kamu gitu, tante indah jadi pacar papa mu, tante indah selalu nemenin papa kamu di awal pendidikannya hingga pertengahan, tapi suatu hari dengan alasan yang nggak jelas tante indah ninggalin Papa kamu, dan di saat itu papa ngerasa down banget. Tapi beberapa tahun berlalu, papa nemuin mama buat di jadiin istri oleh papamu, dan saat mama sudah menjadi istri papamu sah, tante indah kembali dateng lagi di kehidupan papa dan mama, suatu hari tanpa sepengetahuan mama, papa dan tante indah berada di tempat sama karena tugas, mereka bertemu dengan Asya yang masih kecil dan dengan tante Indah sudah tidak bersuami. Di saat itu tante indah minta tolong kepada papamu buat jadi Ayah buat Asya, waktu itu posisi mama sedang jatuh hati banget sama papa kamu. Dan papamu menyetujuinya hingga akhirnya suatu ketika Asya akan tertabrak motor tapi di selamatkan oleh papamu, hingga papa kecelakaaan dan koma beberapa hari. Itu udah buat hati mama sakit bang sakit banget apalagi ketika mengetahui jika indah meminta papamu buat jadi Ayahnya Asya. " mama menjelaskan sangat detail, wajahnya sangat sedih, matanya juga sudah mulai berair
"Dan waktu papamu koma di rumahsakit tante indah pernah ngancem mama bahwa tante indah akan merebut papamu dari mama, di situ mama nggak takut bang, karena mama yakin papamu adalah jodoh sehidup semati mama. Dan hari itu Tante Indah selalu ingin merebut papamu hingga akhirnya tante indah menikah dengan salah satu anggota papa , dan saat itu semua masalah sudah berakhir" aku mulai menyerapi satu demi satu kata dari mama
"Tapi walaupun semua berakhir, nggak ada yang nggak mungkin Asya bersifat sama dengan Tante indah kan? Mama masih takut bang kalo Abang di sakitin sama Asya, mama nggak rela jika abang harus menangung semuanya karena masalalu mama dan papa. Semoga dengan keputusan papa dan mama abang bisa mengambil sisi positifnya, karena papa dan mama sayang sama abang" aku bangkit dan memeluk mama dengan sedikit airmataku.
"Abang sayang banget sama papa dan mama, maafin abang ya ma" mama mengelus rambutku
"Hus kamu nggak salah" akhirnya aku tahu alasan mama dan papa menjauhkan aku dan Asya, hari ini hatiku benar benar mantab untuk melupakan dan melepaskan Asya di dalam hidupku. Tapi untuk membuka hati mungkin lebih sulit dibandingkan dengan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABIYU
RandomMungkin aku tak mengerti banyak tentang mu dan hidupmu. Tapi disinilah kita di pertemukan dengan jalan yang berbeda. Rasa itu tumbuh dengan seiring waktu sehingga aku ingin selalu bersamamu. Melewati suka dan duka di sisa sisa hidupku hanya bersamam...