Holla hai apa kabar? Siapa ni yang nunggin cerita Abi Update.
Selamat membaca ya!"Hallo sayang" ucapku di telpon
"Bi, maaf ya aku nggak bisa terusin hubungan kita" aku sedikit terkejut tanpa basa basi ia langsung to the point.
"Kenapa sya?" Tanyaku kembali
"Maaf sebelumnya, yang pertama aku memang sudah mengenal mama dan papamu dan itu masih sedikit buat aku mundur untuk terus sama kamu, yang kedua Mama sama papa aku udah ngejodohin aku sama laki laki pilihan mama ku bi, maaf bi selama ini nggak bisa buat kamu bahagia , dan terimakasih buat waktunya. Hubungan kita berakhir bi"
"Iya, terimakasih kembali" Setelah ucapan itu Asya mematikan sepihak telponnya. Kalian tahu apa yang ku rasakan? Nyesek pasti iya.
Kenapa semua orang selalu meninggalkanku kala aku sedang membutuhkan mereka untuk menjadi penyemamgat hari hariku. Tak habis pikir kenapa mereka tak memperjuangkan apa yang mereka inginkan melainkan menuruti perintah orang tua seharusnya mereka meyakinkan orang tua mereka, tapi aku mengerti rasanya harus nurut sama perintah orang tua karena memang itu yang terbaik untuk mereka.
Kata ikhlas? Sama sekali belum ku dapat di hatiku saat ini, hanya bisa melamun tanpa berkata apapun.
"Bang!" Aku menoleh ke arah Ayla, wajahnya yang teduh bisa membuat hatiku sedikit lebih tenang. Ia mengajakku untuk bangkit dan kembali ke rumah.
"Abang yang sabar ya,mungkin ini jalan yang terbaik buat abang, abang juga harus semangat nggak boleh sedih karna hanya dengan abang tidak di bolehkan om Yudha sama tente Azka untuk berhubungan dengan mbak Asya, jangan sedih hanya karena putus cinta dan sebegainya , abang harus ingat abang seorang tentara, harus kuat dan banyak bang perempuan di luaran sana yang mungkin lebih baik dari pada mbak Asya yang nungguin abang, dan iya jodoh abang asti nunggin abang dan pasti cerminan diri abang " aku tersenyum samar padanya saat kami telah sampai di depan rumah dinas papa, aku memegang atas kerudungnya dan sedikit mengelus kemudian aku beranjak untuk belok ke rumah dinas papa. Disana ada Mama yang kelihatannya sedang menyiram dan membereskan beberapa tanaman di depan rumah.
"Sore ma" sapaku
"Sore sayang" jawan mama , mungkin mama melihat wajahku yang sedang tak karuan ini melangkah langsung ke dalam tanpa membantu, maafin abi ma.
Seperti hatiku serasa sudah matirasa, enggan membukakan hati untuk siapa siap jika ujungnya harus patah hati di akhir. Menurutku aku bukanlah orang yang mudah mempermainkan hati perempuan lain, tapi kenapa.dia bisa meninggalkan aku ketika aku akan mendapatkan pembagian tugas, bukannya menyemangati ia malah meninggalkan luka.
Sore ini benar benar sore yang buruk dalam sejarah hidupku, tak ada lagi hari yang istimewa, tak ada lagi ucapan selamat pagi ataukan semangat untuk hari ini di notif whatsapp ku. Rasanya sekejab menjadi sepi.
"Bang" panggil mama mengetok pintu kamar ku.
"Iya ma?" Jawabku masih berada di kasur dengan malas malas
"Kamu mandi dulu gih terus keluar makan sama papa ya"
"Em ma Abi nggak baru nggak nafsu, mama sama papa makan duluan aja ya"
"Yaudah tapi jangan tidur sebelum magrib, sholat jangan lupa lo ya bang"
"Iya ma" sama sekali tak bersemangat, apalagi untuk makan.
Author POV
Hari itu Abiyu benar benar galau, entah mengapa yang dahulunya ia adalah laki laki yang tangguh juga berwibawa, kini hanya karena putus cinta ia menjadi seperti tidak bersemangat, ia tahu bahwa itu bukanlah cerminan dirinya menjadi seorang tentara.pengalaman terburuk kala ia selesai pendidikan dan akan segera di tempatkan tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIYU
De TodoMungkin aku tak mengerti banyak tentang mu dan hidupmu. Tapi disinilah kita di pertemukan dengan jalan yang berbeda. Rasa itu tumbuh dengan seiring waktu sehingga aku ingin selalu bersamamu. Melewati suka dan duka di sisa sisa hidupku hanya bersamam...