AYLA'S BIRTHDAY

1.3K 128 6
                                        

Holla haii teman temannn, apa kabar? Semoga kalian selalu sehat. Jangan lupa bersyukur ya.
Selamat membaca

Hari yang sangat sangat melelahkan tapi berkesan. Duapuluh empat tahun yang lalu adalah hari dimana aku di lahirkan dari rahim Bunda. Iya hari ini adik letting atau senior memberikanku kejutan yang teramat akan ku kenang. Jika polki yang berulang tahun maka polki tersebut akan di ceburkan ke sungai atau got setahuku dari pengamatanku menjadi seorang polisi. Tapi tidak dengan polwan ya, hanya saja mereka memberi kejutan yang amat sangat membuat jantung copot. Pasalnya mereka semua dari pagi tak ada satupun yang menyapaku atau mengajakku berbicara. Pikirku aku mempunyai kesalahan terhadap mereka tapi aku introeksidiri perasaan aku tidak melakukan kesalahan. Poin duanya setelah aku makan siang keluar sendirian dan kembali lagi ke Polres di situlah ada trompet yang berbunyi kencang sekali terdengar besar di telingaku. Itu yang membuat jantungku hampir copot, alahasil aku kaget dan refleks tubuhku meloncat  ke arah luar yang sedang hujan jadilah aku basah kuyup. Dan di dalam sudah banyak senior senior yang membawa kue dengan lilin. Tapi jujur aku senang sekali bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka, padahal aku berada di polres tersebut baru saja alias aku orang baru. Tapi mereka memperlakukan ku sangat baik. Seperti sudah bekerja lama disana.

Dan saat ini aku sudah perjalanan untuk pulang ke rumah, menggunakan mobil sendirian. Tapi hujan sudah mulai reda. Aku hanya ingin segera berganti baju dan merebahkan tubuhku ke dalam kasur. Karena hari ini aku lelah

Sesudahnya sampai di  Yonif , ku memarkirkan mobilku di depan Rumah dinas Papa, hujan sudah berhenti jadi aku tak usah memakai payung, mengambil tas dan ponsel lalu turun dengan keadaan baju kebanggan yang basah karena jatuh tadi. Dingin? Pastiiii lah

Dari kejauhan ku bisa melihat bang abi yang membawa bingisan di dalam plastik dan berjalan teruburu buru. Aku ingin menyapanya

"Abang" sapaku tersenyum manis kala ia melangkah di depanku.

Whatt? Tapi apa? Dia tidak sama sekali menoleh ke arahku apalagi menjawab sapaanku. Apakah abang marah?? Kenapa marah, aku tak melakukan kesalahan.  Ah mungkin abang terburu buru karena di panggil oleh komandanya. Biarkan

"Assalamualaikum" salamku membuka pintu rumah.  Tak ada yang menjawab juga di dalam sengat gelap, mungkin mati listrik karena tadi hujan sangat deras. Oke aku haru meraba tembok agar tidak jatuh atau kepentok sesuatu.

"Happy birthday to youu, happy birthday to yo, happy birthday happy birtday happy birthday Aylaaa" suara laki laki lembut, sangat lembut yang mampu membuatku tersenyum. Aku kembali membalikkan badan ke arah pindu mendapatkan Bang abi membawa kue dengan lilin berangka duapuluh empat. Wajahnya tersenyum dalam remang remang. Aku menangis bahagia disana. Pasalnya sudah lama sekali aku tak merayakan ulang tahun bersama keluargaku.

"Selamat ulang tahun putri bunda" suara bundaku lalu lampu kembali menyala. Aku memeluk bunda

"Panjang umur yaa kebanggannya papa" aku juga memeluk papa ku

"Selamat ulang tahun anak cantik" itu suara tante Azka

"Terimakasih om, tante"

"Ayolah tiup lilinya, abang pegel ni ay" ah hampir saja aku lupa

" satu...... duaa..... tiggaaa..." aku meniup perlahan lilin itu. Bahagia sekali ya

"Terimakasih bang" abang membawa kue di tangan kirinya dan tangan kananya mulai memelukku. Aku sedikit terkejut dengan badan yang lumayan bergetar.

'Asstafirullah'  aku tak pernah di peluk abang seperti ini. Hangat dan nyaman.

"Yuk yuk makan kue nya" ucapku mengajak mereka memakan kue. Dan melupakan kejadian barusan yang membuatku berpikir tidak jernih

ABIYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang