PART I

6K 272 11
                                    

Semua hal yang yang Chanyeol alami saat ini, berasal dari tempat kerja ibunya, Bright Company. Sudah lama Ibu Chanyeol bekerja disana, bahkan sejak Chanyeol masih sekolah menengah hingga kini usianya sudah kepala tiga. Ya, Chanyeol perjaka tua. Tidak, itu tidak cocok, dia sudah tidak perjaka sejak sekolah menengah.

Dia dijodohkan, hanya karena usianya menginjak tiga puluh dan dia belum memiliki pasangan. Parahnya lagi, dia di jodohkan dengan anak dari bos tempat Ibunya bekerja yang masih berusia delapan belas.

Bagi Chanyeol pernikahan itu sakral, hanya dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai. Bagaimana bisa ibunya, meyuruhnya menikah dengan anak bosnya yang masih remaja ini, hanya karena anak ini jatuh cinta pada pandangan pertama pada Chanyeol. Chanyeol tak habis pikir, mungkin karena kapasitas otaknya sudah habis.

Ibunya bilang kehidupan mereka akan terjamin jika Chanyeol menikah dengan perempuan ini, sepertinya perempuan ini sudah menjanjikan banyak hal pada Ibunya. Lihat saja, tas ibunya selepas pernikahan terlihat penuh, Chanyeol tahu isinya pasti uang untuk melunasi hutang ayahnya yang sudah tiada.

'Hey pak tua! Seharusnya lunasi dulu hutangmu sebelum kau meninggal! Aish, menyusahkanku saja!' rutuk Chanyeol dalam hatinya.

Pada awal pernikahan semua terasa canggung, mereka masih tinggal dirumah mempelai perempuan entah sampai kapan. Papa perempuan yang dinikahinya ini sangat memanjakan anaknya(Istrinya)-begitukan seharusnya Chanyeol menyebutnya, tapi mengapa ini terasa janggal-Mungkin karena dia anak satu-satunya. Pantas saja, lelaki yang tingginya tak seberapa itu mau merestui keinginan anaknya yang aneh, bahkan usia Chanyeol hanya enam tahun di bawah ayah mertuanya. Demi Tuhan, Chanyeol malu!

Perempuan itu akan terus menempel, dan menatap Chanyeol seperti tiada hari esok. Istrinya cantik, tapi Chanyeol juga risih jika ditatap sedemikian rupa. Terkadang Chanyeol akan menatap papa mertuanya yang terdiam, lelaki itu jarang bicara.

Pada awalnya Chanyeol bertanya-tanya, siapa saja anggota keluarga istrinya. Setelah Chanyeol memasuki dan tinggal di mansion mewah itu, ternyata mereka hanya berdua. Tidak tahu kemana Mama mertuanya, tak ada pula yang berniat membahas akan keberadaannya.

Jika kalian bertanya siapa istri Chanyeol, itu adalah Byun Seungwan, anak dari Byun Baekhyun. Salah satu pengusaha kaya di korea, dan tentu saja uang yang perempuan itu beri pada Ibunya belum seberapa.

Disinilah dia, kembali, duduk di meja makan dengan Istri dan Papa mertuanya. Lelaki itu sudah rapi dengan setelah formalnya, makan dengan tenang tanpa banyak bicara. Seperti biasa. Ini rutinitas keluarga Byun, mewajibkan seluruh anggota keluarga untuk sarapan.

"Wan-ah, Papa pikir kau harus pindah ke apartemen milikmu," katanya menatap dengan serius pada Seungwan yang terlihat malas memakan makanannya.  cemberut, tanpa menghabiskan makanannya perempuan itu duduk di pangkuan Papanya yang sedang makan dengan khidmat. Sungguh, manja sekali bukan.

"Papa, wan-ah tidak mau jauh dari Papa," rengeknya dengan manja di pangkuan sang Papa, bahkan saat ini Chanyeol di depannya. Bisa Chanyeol lihat lelaki itu tersenyum kecil melihat putrinya yang masih manja, tangannya mengisyaratkan Chanyeol untuk memberikan piring perempuan itu pada Papa mertuanya.

"Kau sudah menikah, seharusnya sudah bisa hidup mandiri," katanya santai. Tangannya mengambil sesendok makana di piring Seungwan, lalu menyuapkan makanan itu pada Seungwan.

"Dasar manja," Ejek Baekhyun. Dan anak gadisnya itu langsung cemberut. Meskipun Seungwan sudah menikah, dia tetap anaknya kan. Anak gadisnya yang mulai tumbuh dewasa.

Dalam hati Chanyeol membenarkan ucapan Baekhyun, bagaimana mungkin istrinya bisa semanja ini. Demi Tuhan, ini tak pernah terbayang dalam otaknya. Dia menikah dengan remaja, sementara umurnya sudah... Ah sudahlah.

"Ayo, turun!" Dan perempuan itu menurut begitu saja pada Papanya. Chanyeol bisa melihat perempuan itu kembali tak melanjutkan makannya, mungkin ingin disuapi.

"Biar aku saja yang menyuapimu, hmm?" kata Chanyeol dengan lembut, dan perempuan itu tersenyum senang. Begitu pula dengan Baekhyun, lelaki itu lantas mengelus lembut rambut anaknya.

"Papa berangkat dulu ya," katanya dengan lembut. Lelaki itu bahkan mencium kening anaknya, itu sudah menjadi kebiasannya.

...

"Chanyeol, mau eskrim stroberi!" rengeknya manja, hidung Chanyeol kembang kempis seketika. Tadi perempuan itu ingin menonton si kuning sambil makan es krim vanilla, setelah Chanyeol ambil malah minta stroberi. Masih mending jika menyuruh pelayan yang mengambilnya, tapi anak itu keras kepala hanya ingin Chanyeol yang mengambilkannya. Mungkin tak apa jika jarak ruang televisi ke dapur itu dekat, ini, jauh sekali. Rasanya kaki Chanyeol langsung pegal, beruntung dulu rumah miliknya tidak sebesar ini. Bisa tua mendadak Chanyeol, pegal setiap hari.

"Oh, Ya tuhan, Aku lelah, cabut saja nyawa anak itu!" keluhnya.

To Be Continued

Nyoba dulu, makanya dikit dulu hehe. Pengen banget bikin Series buat Mama bertua sebenernya, cuma aku inget itu kan GS jadi ya agak susah, soalnya aku maunya bxb ehe.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang