PART : XXXII

1K 102 2
                                    

Yeay, sekitar 7-8 chapter lagi bakal End xixi. Jadi semangat vote dan komen ya.

Happy Reading!

Pagi sekali Baekhyun sudah tidak ada di kamar hotel, membuat Sehun penasaran, karena lelaki mungil itu berkata ingin berkeliling kota sendiri

"Kau datang?" sapa Chanyeol tidak percaya, karena ini bahkan belum jam enam pagi, dan melihat bibir si mungil yang membiru Chanyeol yakin Baekhyun sudah berdiri di depan toko setidaknya lebib dari setengahnya.

Merasa khawatir melihat Baekhyun yang kedinginan Chanyeol mengajak di mungil untuk masuk ke dalam toko. Belum ada pegawai di dalam, dia bisa bergerak dengan bebas, Chanyeol memutuskan utnutk memberikan coklat hangat pada Baekhyun.

"Terima kasih." Chanyeol mengangguk.

Diam-diam Chanyeol meneliti Baekhyun, apa benar Baekhyun lupa ingatan. Atau ini hanya pura-pura saja, tapi jika pura-pura tak mungkin Baekhyun rela pagi-pagi datang ke toko hanya untuk bertemu dengannya.

"Kau tidak tidur?" Mata Baekhyun terlihat membuat saat Chanyeol bertanya itu, ekspresinya persis seperti orang yang ketahuan melakukan sesuatu yang salah, padahal Chanyeol tak akan memarahinya, dia hanya bertanya.

"A-aku terlalu bersemangat, jadi-" Baekhyun menjeda ucapannya, sedikit malu untuk mengatakan itu pada Chanyeol "Aku tidak bisa tidur," katanya.

Dia meminum seteguk coklat itu lagi, dan tetap membiarkan cangkir itu menempel di mulutnya, dia agak malu untuk memperlihatkan wajahnya yang menghangat pada Chanyeol.

Chanyeol melihat bibir Baekhyun mulai berwarna lagi, tubuhnya juga tidak menggigil, wajahnya juga tidak pucat. Sekali lagi, dia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, sebentar lagi pukul setengah tujuh, mereka harus segera berangkat. Bus akan lewat di halte pukul delapan, dan Chanyeol tak mau ketinggalan.

"Baekhyun, kita berangkat sekarang?" Tidak menjawab, melainkan langsung berdiri terburu-buru keluar, terlihat tidak sabar. Dia bahkan lupa jika Chanyeol tidak bisa berjalan secepat itu dengan kaki pincangnya.

"Kau tahu kita akan kemana?" Baekhyun menggeleng, jelas dia tidak tahu. Tapi, perilakunya yang terus mendahului Chanyeol, membuat Chanyeol agak geli.

"B-baekhyun, bisa kau bantu aku?" pintanya. Melihat Baekhyun yang begitu antusias seperti itu, Chanyeol yakin dia tak akan mengimbangi langkah kaki Baekhyun.

"Di belokan depan ada halte, kita akan menunggu disana." Baekhyun menyentuh tangan Chanyeol, sebenarnya dia tak membantu banyak, setidaknya dia tak berjalan sendirian di depan sana dan meninggalkan Chanyeol sendirian di belakang.

"Naik Bus? Aku bisa mobil jika kau mau?" tawarnya. Bukan tak mau naik mobil mewah Baekhyun, tapi Chanyeol merasa rendah diri. Melihat Baekhyun yang bukan miliknya, terlebih Baekhyun masih sempurna  untuk melakukan apapun seperti dulu, itu membuat pikiran Chanyeol tidak baik, dia takut overthingking.

"Tidak, aku ingin naik bus."

Baekhyun tak banyak bertanya, dia menuntun Chanyeol, dan mereka segera duduk disana, masih tersisa lima belas menit sampai bus datang.

"Kau, sepertinya tahu banyak tentangku," kata Baekhyun tiba-tiba, membuat Chanyeol yang sedari tadi mengabaikan ya segera menoleh.

"Tentu," ujarnya tersenyum. Baekhyun tidak tahu sedalam itu Baekhyun untuk dirinya, untuk semangat hidupnya selama ini.

"Nah, itu dia." Chanyeol berdiri, dan mulai naik bus dengan Baekhyun yang mengikutinya.

"Penuh," gumam Chanyeol.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang