PART : XXIII

1.2K 133 4
                                    

Chanyeol terbangun di rumah sakit, dan saat dia bangun beberapa orang dengan seragam yang Chanyeol ketahui sebagai polisi mengelilinginya. Ya, dia mulai ingat dengan kejahatan yang dia lakukan.

"Bagaimana kondisinya?" tanya salah polisi itu pada perawat dan dokter yang sedari tadi mulai memeriksanya.

"Beberapa lukanya mulai mengering, tapi luka di pahanya itu akan sembuh cukup lama, dia mungkin akan kesulitan berjalan untuk beberapa bulan."

Chanyeol tak peduli itu, yang dia pikirkan adalah ibunya, bagaimana pemakaman ibunya. Adakah yang mengurus pemakamannya, atau hanya dibiarkan membusuk selagi dia di rawat disini.

"Ini, minumlah dulu Chanyeol-sisi, sepertinya kau sangat terpukul." Ya, polisi itu melihat Chanyeol yang terus terdiam dengan mata kosongnya menatap langit-langit kamarnya.

"Kami minta maaf karena harus mengatakan ini sedini mungkin, siapkan dirimu, dalam beberapa jam kedepan kami akan meminta keteranganmu." Chanyeol tak menjawab, hanya terdiam, tenggorokannya benar-benar kering, sudah berapa lama dia disini.

"Sudah berapa lama aku terbaring di sini," sungguh dia tak tahan, lidahnya gatal untuk mengatakan itu.

"Seminggu," kata polisi itu perawat dan dokter itu sudah keluar. "Lukamu parah, membuatmu tak sadar dan koma selama itu."

Beberapa lainnya polisi jelaskan, sesuai dengan apa yang polisi itu dengar dari dokter. Sisanya, Chanyeol diminta untuk menanyakan sendiri dan Chanyeol segera mengiyakan.

"Istirahatlah dulu, jangan tegang, apalagi stress, kamu tidak akan membunuhmu," kata polisi itu terkekeh kecil seolah itu adalah hal lucu.

"Ibuku, bagaimana dengan ibuku?" tanya Chanyeol penasaran, raut wajahnya bersedih membuat polisi itu sedikit iba.

"Ibumu tewas, kami tidak tahu apa yang terjadi, tapi tenang itu sedang dalam penyelidikan."

"Dan untuk pemakaman, Tuan Byun sudah mengurus semua."

Chanyeol mendesah lega, setidaknya ibunya melewati prosesi pemakaman tidak di biarkan begitu saja. Chanyeol merasa bersalah, dia harusnya ada disana, di saat terakhir ibunya, bukan terjebak kemacetan parah. Dia harusnya melindungi ibunya, tanpa sadar dia lah yang menyebabkan ibunya meninggal dengan cara yang mengenaskan seperti itu.

"Maafkan, aku. Aku menyesal bu," bisiknya pada angin yang berhembus melalui ventilasi udara.

...

Chanyeol di periksa di rumah sakit, bukan pemeriksaan intens itu hanya pemeriksaan dasar agar para penyelidik bisa segera bekerja setelah mendapat petunjuk sari Chanyeol.

Seminggu setelah dia siuman, Chanyeol di pindahkan karena harus di tahan. Jadi Chanyeol dirawat di rumah sakit yang ada di kantor polisi tentu dengan perawatan polisi dan beberapa medis. Sengaja, agar pelaku kejahatan tidak bisa kabur sedikitpun.

Chanyeol bingung, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia tak memiliki uang untuk menyewa pengacara, dia juga tak memiliki seseorang di sisinya untuk membelanya. Baekhyun, sudah jelas lelaki mungil itu pasti membencinya. Meski begitu, Chanyeol. Sebenernya berharap Baekhyun akan mendatanginya, biar bagaimana pun mereka pernah menjalin rasa dan Chanyeol hampir sekarat oleh anaknya.

Ya, itu hanya harapan. Kenyataannya, ini hanya Chanyeol dan kesendiriannya.

Puntinya terbuka, dan Chanyeol harus merasa terkejut karena ada yang mau mengunjunginya.

"Kyungsoo?" panggil Chanyeol tidak percaya, Chanyeol sedikit meringis karena punggung dan kakinya masih terasa sakit. Sial, dia merasa tak bisa menggerakkan tangannya.

"Hai!"

"Chanyeol-ah, kenalkan, ini suamiku Jongin."

"Kim Jongin," jelas Jongin mengukuhkan tangannya pada Chanyeol yang hanya dibalas decakan sebal. Chanyeol tidak bisa melupakan pada fakta bahwa Kyungsoo turut andil dengan apa yang terjadi pada dirinya, andai Kyungsoo tak menuruti Seungwan dan melaporkan perempuan itu pada polisi mungkin semua akan mudah.

Ya, seharusnya seperti itu, tapi itu tidak semudah seperti yang Chanyeol pikirkan.

"Ada apa?" tanyanya dengan ketus. Dia tak mau menatap Kyungsoo, karena melihat lelaki itu Chanyeol merasa emosinya mendidih dan ingin menonjok wajah itu hingga babak belur. Dia teringat ekspresi menyedihkan Baekhyun yang terakhir kali dia lihat.

Chanyeol tak akan melupakan itu, Baekhyun pasti mengira Chanyeol lelaki bejat karena mudah berpindah rasa, padahal sebenarnya tidak.

"Kami akan membantumu, kami akan membuatmu bebas, karena kami tahu bukan kau yang tak bersalah."

Ya, tentu Jongin dan Kyungsoo tahu, karena mereka juga pernah mengalami tekanan yang sama dari perempun itu.

"Aku tidak butuh kasihanmu," kata Chanyeol dengan tajam. Meski dia harus mati, Chanyeol tak apa, tak ada lagi yang perlu dia perjuangan. Baekhyun, lelaki itu belum tentu mau menerimanya lagi, jadi mendapatkan hukuman matipun rasanya tak apa.

"Ini bukan karena kami kasihan, ini sebagai permintaan maafku, dan rasa terimakasihku, karena kau secara tidak langsung telah menyelamatkan hidupku."

Chanyeol berdecak sebal mendengarnya, matanya dengan tajam menatap Jongin dari atas ke bawah, pria ini terlihat sehat tanpa cacat, jelas saat itu Seungwan hanya menggertak mereka.

"Biarkan aku menghajarmu, maka akan kuterima bantuan kalian." Chanyeol berkata dengan angkuh, masih belum selesai dengan rasa amarahnya pada dua orang hadapannyaa ini.

Mata Chanyeol membulat melihat Jongin berlutut di hadapannya, siap untuk dia pukuli. Begitu juga dengan mata Kyungsoo, lelaki itu ingin mencegah suaminya, tapi Jongin benar, rasa sakit itu tak ada apa-apanya di bandingkan dengan nyawa Jongin. Jadi, dia juga ikut bersimpuh di depan Chanyeol, membuat Chanyeol berdecak sebal dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Aku menerima bantuan kalian," teriaknya dengan suara bosan.

Chanyeol pergi karena waktu kunjungan sudah habis, Jongin dan Kyungsoo diminta untuk kembali datang esok hari. Dua adam itu tersenyum, merasa rasa bersalah di pundaknya berkurang.

"Terima kasih," bisik Kyungsoo senang.

To Be Continue

Guys kalo prosedur penangkapannya salah, atau apapun itu kalo ada yang gak masuk akal. Aku minta maaf, karena aku gak riset, ini murni imajinasi aku hehe.

AYO, BACA CERITA BARU AKU, JUDULNYA "BAEKHYUN"

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang