PART : XXVIII

1.1K 107 5
                                    

Hari itu... Kafe tidak seramai biasanya, karena hari ini bukan sabtu dan minggu. Hari istirahat sudah usai, orang-orang sibuk bekerja.

Pakaian formal, tas dan sepatu mewah, ingin Chanyeol menertawakan dirinya, dia juga pernah ada di posisi itu sebelumnya tapi dia menyia-nyiakannya.

Sekarang, mungkin tak akan ada perusahaan yang mau menerima dirinya. Melihat kondisinya yang seperti ini, padahal ini sudah dua tahun.

Chanyeol melihat Jongin yang sedang berdiskusi dengan kliennya, lelaki itu terlihat lebih tampan dari orang korea kebanyakan. Bahkan mungkin lebih tampan dari Chanyeol.

Sepertinya dia orang penting sampai Jongin membawanya kemari, tidak biasanya. Bahkan Kyungoo meminta pekerja untuk mempersiapkan makanan berat untuk mereka.

"Chanyeol!" panggil Jongin. Lelaki tan itu bahkan menyuruhnya untuk kesana.

"Duduklah." pintanya. Chanyeol sejenak tersenyum pada dua orang itu, dia agak tidak percaya diri saat melihat mereka berdua.

"Sehun, kenalkan ini sahabatku dan Kyungsoo, dia membantu kami mengelola kafe." Sehun mengangguk, memperkenalkan dirinya sendiri pada Chanyeol dan di sambut baik oleh Chanyeol sendiri.

Agak bingung, jarang sekali Jongin mengenakan Chanyeol pada kliennya.

"Chanyeol-ah, Sehun ini sahabatku juga, hanya saja dia tinggal di China sekarang." Chanyeol sejenak mengamati Sehun, dan merasa beberapa fitur Sehun agak mirip dengan Baekhyun, entahlah.

"Apa ada yang aneh?" tanya Sehun agak risih di perhatikan seperti itu.

Chanyeol menggeleng, tertawa kaku. Chanyeol mengatakan jika Sehun cukup mirip dengan orang yang di kenalnya, membuat Sehun ikut tertawa, karena jujur saja Chanyeol bukan orang pertama yang mengatakan itu sejak dia berkunjung ke korea.

"Benar," Sahut Jongin meneliti wajah Sehun. Sehun yang di tatap seperti itu tentu saja merasa sebal, sudah cukup orang lain melakukan itu, tidak untuk kedua orang ini.

Dia dengan sebal memukul mendorong kepala Jongin, tidak sopan memang, bahkan Chanyeol sampai membulatkan matanya. Jongin? Lelaki itu justru tertawa, agak senang Sehun sudah tidak terlalu kaku lagi.

"Kalian jangan menatapku seperti itu!" katanya dengan raut wajah yang datar.

"Kenapa takut naksir ya?" ejek Jongin.

"Cih, kau pikir aku buta!"

Pada akhirnya dua orang itu berdebat hal-hal tak penting dan menggoda masing-masing, Kyungsoo bahkan memutar matanya dengan sebal di seberang sama. Suaminya itu sedari dulu memang sering menggoda Sehun, karena Sehun terus-terusan menjomblo, sekalinya suka, malah suka pada sepupunya sendiri.

"Sehun-ah, bagaimana hubunganmu dengan sepupumu itu?" tanya Jongin penasaran. Dia meminum minumannya, lalu matanya beralih pada Jongin, Sehun tersenyum.

"Ya, hubungan kami sudah membaik, tapi aku belum berani membicarakan perasaanku."

"Tak apa, yang paling penting dia sudah kembali seperti dulu," katanya dengan senyum senang.

Dulu, mereka dekat sekali, ya sebelum sepupunya itu punya pacar dan sialnya lagi  dicampakan, dan parahnya lagi ternyata mereka tak di restui. Sehun tahu, keluarga mereka memang bukan keluarga sembarangan, dulu begitu, sekarang keluarga mereka sudah lebih terbuka.

"Aduh, kasian sekali dua jomblo ini," ejeknya pada dua lelaki di hadapannya ini.

"Mentang-mentang sudah punya istri," sahut Sehun dengan sebal. Chanyeol hanya menertawakan dua orang itu.

"Y, Sehun-ah, Chanyeol-ah kenapa kalian tidak jadian saja," gumamnya lagi.

Kedua orang itu menoleh dan menggeleng, lalu tertawa terpingkal dari sudut pandang masing-masing saja sudah terlihat, keduanya sama-sama di posisi atas, bagaimana mungkin bisa bersama.

"Aigoo! Kau harus pakai kacamata Jongin-ah!" sahut Sehun dengan tawanya yang masih tidak berhenti. Jongin diam-diam tersenyum, sudah lama dia tidak melihat tawa Sehun yang seperti itu.

"Sudah kubilang aku masih suka sepupuku," gumam Sehun setelah berhasil menghentikan tawanya.

"Ya, itu sebabnya kau memutuskan pacarmu."

Chanyeol menggeleng, tak percaya, bisa-bisanya ada orang seperti Sehun.

"Chanyeol, percayalah dia itu memang bodoh soal cinta, masa dia menunggu sampai belasan tahun dengan alasan belum siap menikah , eh giliran ada pacar malah di putuskan demi sepupunya," jelas Jongin.

"Kau sesuka itu padanya Sehun-ah?" tanya Chanyeol penasaran.

Dan Sehun dengan bangga dia mengangguk, bukan hanya suka, tapi sayang dan cinta juga.

"Saat dia datang ke China, nenek sakit, sejak dulu hanya nenek yang selalu mendukungnya, sebelum meninggal nenek menitip pesan agar aku selalu menjaganya." Sehun tersenyum pada kedua orang di depannya.

"Kau bisa membuat dia bahagia tanpa perlu memiliki dia untukmu," gumam Chanyeol menilai cerita Sehun.

"Ya, tapi akan lebih membahagiakan jika aku bisa memilikinya juga."

Chanyeol dan Jongin tidak menanggapi lagi, akan sia-sia jika mereka menasihati orang yang sedang jatuh cinta akut, mereka tak akan pernah di dengar.

"Kalian ini, sudah jangan ganggu Sehun," marah Kyungsoo sebal. Dia dengan sayang mengusap rambut Sehun membuat Jongin cemburu saja. Sebenarnya Kyungsoo itu lebih tua satu tahun dari Jongin dan berbeda dua dengan Sehun itu sebabnya mereka menganggap Sehun seperti adik mereka sendiri.

Jika pada Chanyeol mereka akan menghormati Chanyeol karena Chanyeol lebih seperti kakak untuk mereka, perbedaan usia Chanyeol dan Kyungsoo hanya terpaut dua tahun tapi dengan Jongin itu tiga tahun.

"Ah, iya Chanyeol-ah, Sehun ingin menawarkan bisnis padamu."

Sehun mengangguk, Kyungsoo terlihat penasaran ikut duduk di samping suaminya.

"Begini, aku ingin sekali membuka toko disini, aku ingin membuka toko makanan, karena aku tak bisa mengelola, aku ingin kau membantuku, selain Jongin dan Kyungsoo tidak ada yang kukenal lagi, lagipula kau kan sudah seperti kakak untuk dua sahabatku ini, jadi aku percaya padamu." Sehun memang bukan orang yang bertele-tele, jadi dia langsung mengungkapkan apa yang dia inginkan.

Chanyeol merasa senang, bersyukur masih ada yang mau mempercayainya, apalagi mendengar dari Sehun bahwa Jongin dan Kyungsoo menganggapnya sebagai seorang kakak. Chanyeol sangat senang, setidaknya masih ada orang yang menganggapnya keluarga.

"Benarkah?" tanyanya memastikan. Mereka bertiga tersenyum, dan Sehun mengangguk.

"Kami percaya padamu Chanyeol-ah."

Chanyeol tersenyum, berjabat tangan dengan Sehun dan mengucapkan banyak terimakasih, sungguh.

"Aku sudah membeli tokonya, dan mempersiapkan segalanya kau tinggal jalankan saja, peresmiannya dua minggu dari sekarang."

...

Dua minggu, bukan lah waktu yang lama. Chanyeol setiap harinya di panda gugup dan gugup secara terus menerus.

Sudah lama dia tidak berinteraksi secara intens dengan banyak orang, belum lagi tanggung jawab ini begitu besar.

Sehun bukan orang yang sembarangan, dia pasti akan mengundang banyak koleganya. Ya meskipun toko makanan ini tidak sebesar kafe milik Jongin, tapi toko ini milik seorang pengusaha besar.

Memikirkan kondisinya saat ini lagi-lagi Chanyeol agak malu, tapi kepercayaan Jongin, Kyungsoo dan Sehun membuat Chanyeol harus mau tidak mau menekan rasa tidak percaya dirinya agar kembali ke dasar, dan tidak muncul ke permukaan.

Dia harus terlihat berwibawa dan percaya diri nanti. Chanyeol harap dia berhasil.

To Be Continue

Selamat datang di kehidupan barumu Chanyeol-ah💋

Ayo vote lagi hehe

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang