PART : XIX

1.4K 147 6
                                    

Entah sudah berapa lama Chanyeol terbaring disana, yang jelas Chanyeol terbangun saat matahari sudah ternggelam. Chanyeol melihat Baekhyun tidur dengan posisi terduduk, dengan tangan yang menutupi matanya, terlihat lelah.

Baekhyun terbangun saat mendengar Chanyeol terbatuk, segera memberikan segelas air putih pada lelaki itu karena sudah pasti tenggorokan Chanyeol kering tidak minum seharian. Ya, lelaki itu pingsan seharian. Untuk saat ini, Baekhyun tidak berani menatap Chanyeol dengan lama. Dia masih malu, dan merasa bersalah pada orang yang sangat berarti untuknya itu. Chanyeol sudah mengisi hatinya, dan Baekhyun malah menyakiti dia.

Tak ada percakapan, keduanya sama-sama terdiam. Baekhyun dengan ragu menatap Chanyeol dari balik bulu matanya, dan menyesal saat melihat raut sendu itu tersemat di wajahnya.

"Maaf." Rasanya kata itu sudah tak pantas keluar dari mulutnya, dia terlalu berdosa untuk mendapat maaf dari Chanyeol.

"Mengapa bisa begini," tanya Chanyeol lirih. Di sudut hatinya dia masih tak percaya bahwa Baekhyun meniduri anaknya sendiri, itu tindakan tidak bermoral bukan seperti Baekhyun yang akan melakukan hal itu. Baekhyun terdidik, terpelajar, tahu mana yang benar dan salah. Ya, memang cinta sesama jenis pun tidak di benarkan, tapi bercinta dengan anak sendiri, darah daging sendiri. Demi Tuhan! Chanyeol tidak pernah tahu jika Baekhyun segila itu.

"A-aku mabuk malam itu, aku agak melupakannya," kata Baekhyun dengan gugup, "Aku hilang kendali, aku bodoh, aku minum dengan Seungwan saat itu, dan itu terjadi begitu saja, a-aku–" Suara Baekhyun habis, pipinya basah lagi. Tangannya gemetar saling meremas, bahkan dia sendiri tak percaya dia melakukan itu pada anaknya. Dia tidak sadar saat itu, dia tidak tahu mengapa dia bisa melakukan itu.

"Aku sangat menyesal, " katanya dengan lirih. Napasnya tidak beraturan karena dia terus menangis. Chanyeol pun bingung dengan keadaan ini, ini juga pasti berat untuk Baekhyun. Ya, bukan ini yang mereka inginkan, bukan ini yang mereka rencanakan.

"Penyesalanmu tak akan membuat semua kembali seperti semula, dia tetap hamil, dan itu tetap anakmu!"

"Bisa saja bukan, bisa saja itu anakmu!" elak Baekhyun dalam tangisnya, dia terlihat seperti lelaki pengecut yang tak mau terus-terusan di tuduh dan disalahkan.

"A-aku mungkin memang melakukannya saat mabuk, tapi bukan berarti Seungwan akan langsung hamil anakku kan, bisa saja itu anakmu!"

Mendengar itu mata Chanyeol menatap meja dengan kosong, Chanyeol menunduk menyembunyikan sedihnya. Biar bagaimanapun Seungwan adalah istrinya, dan mengetahui bahwa istrimu hamil oleh orang lain, terlebih itu mertuamu sendiri, tentu Chanyeol terpukul. Chanyeol meremas rambutnya dengan kasar untuk meredakan emosinya, bisa saja dia memukul Baekhyun sekarang.

"Itu dosa," katanya dengan lirih.

"Itu dosa Baekhyun."

"Maaf," kata Baekhyun berulang kali, tidak tahu lagi harus bagaimana. Dia terisak, kebingungan, ketakutan, tak ada yang bisa mengeluarkannya dari kesalahan ini.

"Maaf," katanya lagi dengan napas yang tercekat, tak kuat dia harus dihadapkan dengan keadaan seperti ini.

"Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya," gumam Chanyeol dengan sedih. Wajahnya tampak murung, mata itu benar-benar terliha kosomg.

"Aku bahkan belum menyetuhmu lebih jauh, dan kalian—" Chanyeol tak bisa melanjutkan ucapannya, dia hanya tertawa dalam kesedihannya. Sudah berapa lama dia menikah, dan selama itu dia jadi pecundang, dan saat dia menemukan keinginan hatinya, pemilik hatinya itu yang malah menghancurkan hatinya. Chanyeol ingin menertawakan nasib yang begitu kejam padanya, Baekhyun bisa melihat air mata mengenang dimata lelaki itu dan dia benar-benar menyesal dengan semua ini.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang