PART : XI

2.1K 170 7
                                    

"Chanyeol sebaiknya kau pulang sana," usir Baekhyun pada lelaki itu dengan kesal.

Bukan pertama kalinya Baekhyun mengatakan ini, ini sudah ke 7 kalinya dia mengatakan itu dalam satu jam. Chanyeol, lelaki itu pura-pura tuli, atau mungkin memang tuli sungguhan.

"Aku tak mengerti Chanyeol, mengapa kau harus berbohong pada anakku, kenyataannya kau tidak lembur kan!" gerutunya kesal. Sungguh, karena sedari tadi yang Chanyeol lakukan hanya menatapnya tanda bosan.

Baekhyun merasa tidak enak jika terus-terusan di tatap seperti itu.

"Jika kau mau lembur, nanti biar kuperintahkan pada atasanmu secara langsung!"

"Baekhyun," panggil Chanyeol pelan. Sungguh, apa Baekhyun tak lelah sedari tadi terus mengoceh.

"Chanyeol," bisik Baekhyun lemah. Melihat tatapan Chanyeol, itu tidak seperti yang seharusnya. Mungkin, untuk beberapa saat Baekhyun senang melihat itu, tapi tetap saja ini salah.

"Kau tidak bisa melanjutkan ini," bisiknya lagi.

Mereka harus benar-benar berhenti dengan permainan ini, sebelum mereka terjatuh semakin dalam.

"Bisa, kita bisa jika kau juga mau," katanya tegas.

Tatapan matanya yang tajam seperti elang tidak sedikitpun meninggalkan wajah Baekhyun, Chanyeol mengerti Baekhyun mungkin sedikit frustasi dengan tingkahnya. Lagi pula, memangnya apa yang salah dengan hubungan mereka.

"Kita bahas ini nanti," final Baekhyun.

"Mengapa nanti, mengapa tidak sekarang! Selagi ada waktu?" —karena nanti, ataupun sekarang, kau akan tetap memilihku.

"Bisakah, kau tutup mulutmu, aku sedang bekerja sialan!"

...

"Hallo?"

"Iya, Pa?"

"Wan-ah, dimana?"

"Di rumah, Papa kapan pulang?"

"Sebentar lag, Wan-ah mau makan apa?"

"Pizza!"

"Pizza terus, nanti Papa cari makanan lain aja ya?"

"Eungg"

"Baiklah, dengan pizzanya juga."

"Yey, thank you Papa!"

"Eum,"

"Hati-hati di jalan, Pa."

"Iya, Papa tutup ya."

"Yeol, mampir ke restoran depan," katanya tanpa mau menatap Chanyeol. Chanyeol, tanpa mau memusingkan itu segera mencari tempat parkir depan restoran itu.

"Tunggu, aku turun sendiri saja." Chanyeol tak memusingkan itu, dia mengecek ponselnya dan menemukan pesan dari istrinya yang menanyakan sudah sampai mana mereka, segera Chanyeol membalasnya.

Chanyeol memilih bermain game sebentar untuk menghilangkan bosannya.

...

"Tuan Byun?" panggil seseorang dengan riangnya. Baekhyun ingin sekali memutar bola matanya setelah melihat siapa perempuan yang memanggilnya dengan begitu riang.

"Hyerin," sapanya berusaha tersenyum ramah.

"Sedang memesan makan?" tanyanya dengan muka yang lugu. Padahal semua sudah jelas. Baekhyun mengangguk.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang