PART : XXIV

1.2K 131 6
                                    

Chanyeol terbaring di ruangannya, punggungnya sakit tapi dia mencoba menahan sakitnya. Matanya menutup, dan sial, bayangan tentang Baekhyun yang membencinya terus menghampirinya, membuat dia semakin stress dan sedih.

Bayangan Baekhyun yang meninggalkan, dan memakinya. Itu membuat Chanyeol tak siap sejujurnya, apalagi nanti ada persidangan, Baekhyun mungkin akan terus memyudutkannya.

"Mengapa, mengapa aku membunuhnya," gumam Chanyeol penuh dengan penyesalan. Lagi-lagi tangan Chanyeol gemetar, dia tenggelam dalam ketakutannya sendiri.

"A-apa bedanya aku dengan Wan-ah, kami sama jahatnya," bisik Chanyeol dengan lirih. Tak ada yang mendengarnya, karena dia hanya sendiri di ruangan ini.

"Aku bahkan membunuh ibu dan anaknya sekaligus." Mata sedih Seungwan terus menghantuinya, apalagi saat anak itu terus meratapi kematian anaknya disaat dia sekarat.

Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar, dan meremas rambutnya sendiri agar dia sedikit tenang.

"Wan-ah, maafkan aku."

"Baekhyun-ah."

...

Hari persidangan.

Sebelum persidangan di mulai, Kyungsoo bertemu dengan Chanyeol dan lelaki itu meyakinkan Chanyeol bahwa ini bukan atas dasar belas kasihan tapi karena permintaan maaf sekaligus terima kasihnya pada Chanyeol.

Dalam hatinya, Kyungsoo turut bersedih karena dia dan keegoisannya untuk mempertahankan Jongin membuat dia dengan  tega menghancurkan hubungan Baekhyun dan Chanyeol.

Persidangan pertama, mereka masih kekurangan bukti, persidangan kedua diadakan minggu depan dan dengan itu Jongin intens menemui Chanyeol untuk meminta banyak keterangan.

Chanyeol meminta beberapa orang untuk turut menjadi saksi, dalam hatinya dia ingin Baekhyun ikut bersaksi untuknya, tapi terasa tidak mungkin karena lelaki itu pasti menuntut Chanyeol.

Dalam persidangan terakhir, Chanyeol terbukti tidak bersalah. Tentu setelah mengeluarkan bukti berupa surat keterangan psikolog, bahwa Seungwan memang sakit dia terdeteksi sebagai psyco, dan juga incest karena jatuh cinta pada Papanya. Dia juga merencanakan pembunuhan itu, terlihat dari ponselnya dan juga terbukti dari beberapa luka di tubuh Chanyeol.

"Ini, aku sudah meminta keterangan dari dokter yang menangani Seungwan."

Jongin melewatkan bagian, saat dokter mengatakan bahwa Seungwan seharusnya berada di rumah sakit jiwa dan mendapat penanganan intens. Itu akan membuat Baekhyun bersalah, dan membuat Baekhyun terkurung di penjara, dia berusaha menuruti ucapan kliennya.

Jongin juga memberikan, bukti berupa hasil visum, dan rekaman cctv dan percakapan di ponsel.

Ini berakhir dengan status bahwa Chanyeol hanya sebagai korban dan lelaki itu hanya berusaha membela diri.

Awalnya itu sulit bagaimana semua orang bisa percaya pada Chanyeol, pihak Seungwan sendiri menemukan banyaknya bukti bahwa Chanyeol sering minum di kontrakannya, bisa saja Chanyeol membual, Chanyeol mungkin kehilangan kendali saat itu. Tapi, Jongin memberikan keterangan saksi yaitu teman arisan ibu Chanyeol yang menemukan mereka.

Perempuan itu telah menghadiri arisan yang ternyata di rumah ibunya-jadi itu sebabnya banyak makanan- dan ternyata dompet miliknya tertinggal di sofa, saat dia datang dia menemukan bahwa hanya Chanyeol yang masih memiliki nyawa dan tidak ada bau alkohol di tubuhnya.

Pihak Baekhyun mengelak kembali dan mengatakan itu rekayasa, dan Jongin membuktikan dengan beberapa cctv di jalanan. Chanyeol pernah mengatakan dia terjebak macet saat itu, jadi Jongin mencari tahu dan benar saja. Memang agak sulit, tapi karena dia memiliki beberapa teman polisi itu jadi mudah untuk meminta rekamannya.

Pihak Baekhyun tidak menyerah, mungkin saja Chanyeol membunuh Seungwan karena perempuan itu ternyata tak cinta padanya, atas dasar sakit hati seseorang bisa melakukan apa saja

Itu terbantah, Jongin memberikan surat kontrak antara Ibu Chanyeol dan Baekhyun. Di dalamnya berisi, bahwa jika Chanyeol menikahi Seungwan maka nyonya Park akan mendapatkan uang bulanan dengan jumlah yang tidak sedikit dari Baekhyun.

Ini murni perjodohan yang bukan Chanyeol inginkan. Kesaksian Kyungsoo membuat ini bertambah mudah, karena memang benar Seungwan pernah mengancamnya. Bahkan daftar panggilan dan pesan dari perempuan itu masih tersimpan apik di ponselnya.

"Tapi bukti tetaplah bukti, bukti bahwa perjodohan mereka terpaksa dengan adanya kontrak bertanda tangan ibu dari klien kami dan Baekhyun."

Mereka tak bisa mengelak dan semua selesai. Jika Chanyeol ingin, Chanyeol bsa mengajukan banding apalagi dengan beberapa fakta lain yang dia ketahui. Tapi, dia sudah mewanti-wanti pada Jongin agar lelaki itu tak terlalu membeberkan banyak bukti, secukupnya saja. Chanyeol tak ingin Baekhyun masuk penjara, dan itu berhasil.

Dari pihak Seungwan pun begitu, mereka bergitu berhati-hati, tak apa mereka kalah, asal tidak membuat Baekhyun terjerumus dan masuk penjara.

Chanyeol tersenyum sendu, mendapat banyak ucapan maaf dan juga selamat dia bebas dna terbukti tidak bersalah.

Baekhyun tidak ada disana, dia tidak datang. Chanyeol tahu, Baekhyun sudah menduga bahwa dia akan kalah, itu sebabnya dia menyewa pengacara yang bisa terbilang biasa saja di bandingkan dengan berapa banyak harta yang dia punya. Tentu, menyewa pengacara kondang tak seberapa tapi dia tak melakukan itu.

Padahal bukan itu, Baekhyun hanya tidak sanggup untuk menatap Chanyeol karena lelaki itu sudah membunuh dua anak sekaligus. Baekhyun tidak tahu harus menampilkan ekspresi apa saat bertemu Chanyeol, intinya dia belum siap.

Belum siap bertemu dengan orang yang pernah di cintai dan mengkhianatinya itu.

Baekhyun tidak bisa membayangkan, bagaimana cara Chanyeol membunuh Seungwan dia bahkan tidak sanggup melihat jasad Seungwan. Orang-orang disekitarnya hanya turut prihatin.

Ini menjadi berita panas minggu itu, berita yang tak berhenti di tayangkan. Dia mungkin malu karena dirinya terekspos publik, apalagi penyakit anaknya yang terbukti incest. Baekhyun berusaha tenang meski hatinya menjerit ketakutan, mungkin orang akan mulai menggunjingnya.

"Ini semua salahku, bukan salah siapapun."

Baekhyun menangis menatap tanah di hadapannya, itu kuburan Seungwan.

"Maafkan, Papa," katanya dengan sedih. Bunga berwarna-warni tak pernah absen dalam kunjungannya, Baekhyun selalu ingat jika Seungwan menyukai segala sesuatu yang terlihat lucu.

"Wan-ah, berbahagialah di sana, jaga anak Papa, hmm."

To Be Continue

Punya twitter gak? Mutualan kuy. Akun aku @bundabyun06 lol.

Aku masih deg-degan sama ending cerita ini, aku harap kalian bakal puas but ya gak tau lah🙈

Guys, jaga kesehatan kalian ya😚
Ayo! ramaikan akun ini, follow, vote dan komen.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang