PART : XXX

1.1K 103 5
                                    

"Ini." Sebuah bucket bunga terulur padanya yang termenung, Chanyeol tersenyum saat tahu ternyata Baekhyun yang melakukan itu.

"Terima kasih," katanya. Baekhyun hanya tersenyum tak banyak bicara. Ini sama seperti saat awal-awal pertemuan mereka, saat itu hanya Seungwan yang dapat mencairkan suasana.

"Sudah makan?" tanya Chanyeol.

"Belum." Baekhyun memang belum makan, tapi bukan berarti dia lapar. Dia tidak. Dia hanya ingin istirahat sebentar, sedari tadi Sehun terus mengajaknya berkeliling, mengenalnya pada kolega lelaki itu di korea.

"Kau masih sama seperti dulu," kata Chanyeol tiba-tiba, membuat Baekhyun mengeyitkan kening.

"Memang seperti apa dulu?"

"Ketus, dan tidak banyak bicara." Chanyeol terkekeh. Dia merasa lucu jika ingat itu.

"Kita pernah berbincang sebelumnya?" pertanyaan itu membuat Chanyeol terdiam, apa maksudnya, apa Baekhyun mengalami amnesia atau apa?

"Baekhyun—" perkataan Chanyeol terpotong saat Sehun dengan tiba-tiba memeluk lelaki itu. Dan parahnya lagi Baekhyun ikut memeluk lelaki itu juga, membuat Chanyeol semakin panas saja.

"Lelah?" Baekhyun mengangguk. Sehun tersenyum, mengusap surai Baekhyun yang begitu lembut.

"Istirahat?" tawar Sehun. Baekhyun tidak berpikir dua kali untuk menolak, langsung saja mengiyakan. Kepalanya juga agak pusing sedari tadi.

"Chanyeol kami pulang duluan ya, titip salam pada Jongin dan Kyungsoo, mereka menghilang tadi." Sehun terkekeh saat mengucapkan itu dan Chanyeol tahu artinya apa, ya pasangan itu memang sering kasmaran dimana-mana.

"Ya, hati-hati." Pandangan Chanyeol tak pernah lepas dari Baekhyun, pun Baekhyun yang sesekali akan menoleh pada Chanyeol.

Hari itu mungkin mereka berpisah, hari itu mungkin Chanyeol membiarkan Baekhyun di rangkul dengan mesra oleh orang lain, tapi, lain kali tidak akan.

...

Malam mulai larut, Sehun mungkin sudah tidur di kamar sebelah, dia memesan hotel untuk seminggu ke depan. Tapi bukan itu yang sedari tadi Baekhyun pikirkan, ada hal lain.

Chanyeol.

Ada sesuatu yang lain tentang lelaki itu, yang tidak Baekhyun tahu, tapi itu terus menarik Baekhyun, membuat Baekhyun terfokus pada Chanyeol.

Pada awal pertemuan mereka, Baekhyun mengira ada yang salah dengannya. Tiga orang itu menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa Baekhyun jelaskan, lebih terlihat seperti kaget.

Mungkin sesuatu telah terjadi sebelumnya, tapi mengapa Sehun tidak menjelaskan apapun padanya. Apakah ada sesuatu yang Sehun sembunyikan, tentang masa lalunya mungkin.

Baekhyun menatap dinding kamarnya dengan lesu, terkadang dia kesal, Baekhyun tak bisa mengingat beberapa memori di otaknya, itu terlupakan begitu saja sejak dia bangun dari sakitnya.

Baekhyun hanya ingat, dia sendirian, orang tuanya sudah meninggal, dan dia juga di kejutkan dengan perusahaannya yang bangkrut sehingga dia harus memulai dari awal dengan bantuan Sehun.

Baekhyun harus bertanya nanti pada Chanyeol, tentu saja saat Sehun tak ada di sekitarnya.

...

-yeol! "

"Chanyeol!" Lelaki bermarga Park itu tersentak, ternyata sedari tadi dia sedang melamun membuat Jongin dan Kyungsoo agak prihatin sebenarnya.

"Chanyeol, sebaiknya kau lupakan Baekhyun," kata Kyungsoo. Jujur Jongin juga tidak menduga bahwa Baekhyun akan seperti itu. "Lagi pula, Baekhyun juga sepertinya melupakanmu," lanjutnya lagi.

"Tidak semudah itu, Soo."

"Kau seharusnya sudah punya anak sekarang Chanyeol-ah, yang akan menemanimu, mewarnai harimu. Menantimu saat kau lelah dari tempat kerjamu."

Ya, Chanyeol memang tak menyangkal jika dia memang menginginkan itu tapi dia lebih menginginkan Baekhyun.

"Kau tidak mengerti, Soo." Chanyeol menghela napas dengan lelah, tak mudah melupakan orang yang kau cintai.

"Aku mencintainya," lanjut Chanyeol lagi.

"Tapi dia tidak." Ya, perkataan Kyungsoo tepat mengenai hatinya. Anehnya, Chanyeol tak mau berhenti begitu saja.

"Buka hatimu untuk orang Chanyeol, cobalah." Jongin yang sedari tadi menyimak mulai menarik Kyungsoo, sepertinya suami mungilnya itu mulai sensitif lagi.

Chanyeol tidak menanggapi, sudah sering Kyungsoo mengatakan itu, sesering itu pula Chanyeol menolak, dia tersiksa selama pendekatan itu. Dia jadi teringat kejadian di club malam itu, dan dia tak ingin hal itu terulang kembali.

Padahal jelas-jelas dia tak ada hubungan dengan Baekhyun, tapi dia tetap ingin menjaga hati si mungil. Di inginkan atau tidak Chanyeol akan tetap menjaganya, karena baginya, cinta bukan perihal memiliki.

"Kau terlalu banyak mabuk, Soo." Chanyeol tidak bodoh, sepertinya Kyungsoo terlalu banyak minum tadi. Makanya Jongin juga ikut menenangkan Kyungsoo, sepertinya takut suaminya itu kelewatan.

"Jongin kau bisa menyetirkan?" Lelaki tan itu mengangguk, mengacungkan dua jempolnya.

"Aku akan pulang naik taksi."

Jongin kembali mengacungkan jempol, membuat Chanyeol tertawa, satu kali lagi dia bicara, Chanyeol yakin makanan yang dia makan tadi pasti akan keluar semua.

Dan besoknya saat Kyungsoo sadar, pasti anak itu akan marah. Guci kesayangannya terkena kotoran. Sebenarnya jika di pikir-pikir Chanyeol tak akan mampu untuk membeli baju semahal itu, Chanyeol juga agak menyesal membelikan mereka itu. Bercanda.

Percayalah, dia menghabiskan uang tabungannya untuk baju itu. Mungkin sekarang uang tabungannya akan habis lagi, dia ingin membeli sesuatu yang spesial untuk orang yang spesial, tapi tetap saja Chanyeol harus menunggu waktu yang tepat iya kan.

Sesuatu yang tepat untuk orang yang tepat.

To Be Continue.

Sesuatu terjadi sama Baekhyun👀 dan aku baru sadar kalo ini udah Chapter 30🙈

Aku juga baru sadar banyak kejanggalan di setiap cerita aku :( tolong banget kalo kalian nemu kejanggalan, kasih tau aku ya

Ayo vote dan komen ya.

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang