PROLOG

11.3K 699 65
                                    

"Dasar anak pembawa sial!!" murka Irene hendak menampar putri kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar anak pembawa sial!!" murka Irene hendak menampar putri kecilnya. Tangannya berhenti saat berapa centi lagi mengenai pipi Caca yang basah karena air matanya.

Irene masih punya hati saat ini. Dia juga berfikir anaknya masih kecil untuk mendapat perlakuan kerasnya.

"Berhentilah menangis dan bersiaplah untuk pindah dengan nenekmu mulai besok! Mama tidak mau tau, pokoknya kamu harus bisa masuk ke sekolah itu saat besar nanti!!" ucapnya sembari mencoba mengatur nafasnya yang memburu.

Caca menunduk kemudian mengangguk mengiyakan perintah mamanya. Air matanya terus saja mengalir tanpa jeda. Dia menangis tanpa suara.

•••

Caca bangkit setelah menaruh buket bunga pada makam yang terlihat sudah begitu lama berada disitu. Untuk kesekian kalinya, Caca menggumamkan kata maaf. Air matanya kembali turun membasahi pipi.

Dia masih belum bisa melupakan kejadian yang terjadi 10 tahun silam. Begitu menyatat hatinya jika terus diingat-ingat olehnya.

"Caca pamit" lirihnya. Dia tersenyum kecil melihat ukiran nama pada batu nisan lalu melangkah pergi menuju gerbang pemakaman.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga momen pahit itu sudah mulai memudar dari kehidupan Caca.

•••

"Gue gak pernah sudi nganggap lo sebagai adik gue!"

"Aku tidak peduli kalian mau menganggapku sebagai apa. Setidaknya anggap wanita itu sebagai mama, biarkan dia merasa bahagia. Jangan sampai dia tersakiti untuk kedua kalinya"





















































1st Book

































































- Step Brother -
ft. Stray Kids























































©2021, peachstay

•••

Step Brother ft. SKZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang