Caca langsung masuk ketika mobil Hyunjin meninggalkan halaman rumah. Kakaknya itu langsung pergi entah kemana tanpa masuk dan mengganti seragam sekolahnya. Bukan hanya Hyunjin yang pergi, tetapi Jeongin juga memutuskan untuk ikut. Jeongin terlihat gelisah saat menatap Hyunjin.
Entah apa alasannya.
Di dalam rumah ternyata juga tidak ada siapa-siapa. Kecuali bibi nya. Dia sedang berada diruang laundry.
Caca sekali lagi melirik sekelilingnya, kemudian masuk kedalam kamar dan menguncinya.
Dia sedang tidak ingin diganggu saat hendak belajar. Karena hari ini les libur, dia memilih belajar dirumah daripada tidak ada yang bisa dia kerjakan.
Selain itu, tadi saat disekolah dia menemukan satu buku novel yang sangat menarik perhatiannya. Dia meminjamnya untuk dibawa pulang.
"Saatnya membuat ketenangan" gumam Caca mengeluarkan buku-bukunya yang ada didalam tas.
Tidak lupa juga dia mengambil earphone dan ponselnya untuk mendengarkan musik.
Tok... tok... tok...
"Non Caca? Udah makan?" teriak seseorang dari luar yang Caca yakini sebagai bibi Choi. "Kok tumben jam segini pintunya udah dikunci?" lagi-lagi bibi Choi bertanya.
Bibi Choi sepertinya mendengar langkah kaki Caca tadi sehingga tau Caca sudah pulang.
"Ee... nanti aja bi. Aku ingin belajar sebentar" jawab Caca agak memperkeras suaranya.
"Bibi akan keluar. Kalau non Caca ingin makan, semuanya sudah bibi siapkan di meja makan"
"Iya bi, nanti Caca makan" ucap Caca yang kemudian sudah tidak ada lagi jawaban dari bibi Choi. Mungkin dia sudah pergi.
Caca melanjutkan kegiatannya. Kembali menyumpali telinganya dengan earphone dan fokus pada bukunya.
Sebenarnya dia bisa sesekali menggunakan waktu libur les ini untuk bersantai-santai. Karena biasanya Caca juga sering disandingkan dengan tumpukan buku-buku tebal dihadapannya.
Mamanya sangat menginginkan Caca terus berada di rangking 1. Maka dari itu Caca tidak diperbolehkan terus-terusan bersantai-santai dan bermain-main.
Dia harus bisa fokus pada pelajaran dan buku materi.
Caca fokus menulis materi. Tapi perhatiannya langsung teralihkan dengan bercak merah yang jatuh ke kertas putih miliknya.
Matanya membelalak lebar. Dia langsung meraih tisu yang berada tak jauh dari posisinya. Tisu itu digunakan untuk menyeka darah yang terus-menerus keluar dari hidung Caca.
Baru kali ini, Caca mengalami mimisan lagi. Dulu, saat dia masih kecil, dia sering sekali mengalami mimisan. Tapi berhenti ketika dia masuk kelas 5 sekolah dasar.
Dan sekarang kembali mengalaminya.
Banyak sekali tisu yang Caca butuhkan untuk membuat mimisannya berhenti. Bahkan bak sampahnya hampir penuh dengan tisu putih yang sudah berubah menjadi merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother ft. SKZ ✔️
Fanfiction[BOOK 01] Benci. Itu kata yang tersemat untuk Caca dari kakak tirinya. highrank : #1 in straykids #1 in skzfanfiction #1 in stepbrother #1 in bang chan #1 in han #1 in felix #2 in hyunjin #4 in lee know #11 in seungmin #13 in skz #15 in jeongin #18...