Pak Shin mengangguk mantap. "Iya. Tapi itupun kita para guru harus membicarakan hal ini lebih lanjut. Dan memberitahukan orangtuamu untuk datang juga" jelasnya. "Saya ingin tau bagaimana mereka mendidik anaknya ini menjadi anak yang memalukan. Atau ini malah menurun dari orangtuamu?" tambahnya sambil menekankan kata 'memalukan'.
Caca takut. Jika hal ini sampai terdengar oleh kedua orangtuanya, maka situasinya akan jadi lebih gawat. Bahkan semua yang dia tutupi akan terbongkar sudah. Dan mamanya pasti akan marah besar kepadanya.
"T-tapi pak! Saya tidak pernah berbuat masalah. A-apa itu tidak salah laporan?" ucap Caca mencoba membela dirinya.
"Salah bagaimana?! Bukti juga sudah ada, masih mau mengelak?!"
"M-mungkin saja itu suatu kesalahpa-"
"Semua informasi, bukti dan saksi sudah ada pada saya! Hal itu sudah cukup bagi saya untuk mengambil tindakan! Sekarang saya tidak mau mendengar penjelasan apapun lagi dari kamu. Ryujin! Bawa dia keluar dari ruangan saya" titah Pak Shin lalu dijawab anggukan oleh Ryujin. Dia sigap menyeret Caca dengan kasar keluar ruangan.
Tidak ada yang bisa Caca lakukan. Kepala sekolahnya sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasannya. Bagaimana masalah ini bisa selesai? Caca bahkan tidak tau siapa yang telah membuat laporan palsu seperti ini.
Terdapat satu kemungkinan. Tapi Caca tidak boleh langsung menyimpulkan jika orang yang ada dibenaknya benar-benar melakukan hal ini untuk membalas suatu kesalahpahaman yang belum juga terselesaikan.
"Wah, wah, wah. Gadis sepolos lo ternyata banyak bikin ulah juga ya?" kekeh Ryujin menunjukkan smirk nya. Caca selalu yakin jika ada suatu makna dalam smirk seniornya itu. "Ouh iya, gue masih ada urusan sama lo. Mending lo ikut gue" ucapnya berjalan pergi. Tapi tak lama dia berhenti ketika mengetahui Caca tak kunjung melangkahkan kakinya dari depan ruang kepala sekolah.
"Ayo! Lo denger ga sih gue barusan bilang apa?! Atau lo tuli huh?"
"Kak, tapi ini udah masuk jam pelajaran. Aku ada ulangan pagi ini" protes Caca mencoba menahan Ryujin agar tidak berbicara mengenai hal waktu itu lagi.
Jam masuk sudah berdering beberapa saat yang lalu ketika Caca berdebat dengan kepala sejolahnya. Dan Ryujin malah dengan santainya mengajak Caca pergi bukannya kembali kekelas. Jika dia tidak sampai dikelas, sedangkan pagi ini dia ada ulangan, dia pasti akan kena masalah jika tidak segera kembali.
Ryujin berdecak. Lalu mau tidak mau harus menyeret Caca secara paksa agar mau mengikutinya. "Siapa yang peduli dengan pelajaran? Yang gue pedulikan saat ini adalah hak gue yang dengan seenaknya udah lo rebut, Caca" celetuk Ryujin menyeret Caca sampai ke rooftop.
Caca takut. Seniornya kali ini akan menyiksanya. Dia dapat melihat api kemarahan dalam mata Ryujin walaupun Ryujin terlihat tenang.
Memang sudah beberapa hari ini Ryujin tidak menghubungi Caca untuk meluruskan masalah hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother ft. SKZ ✔️
Fanfiction[BOOK 01] Benci. Itu kata yang tersemat untuk Caca dari kakak tirinya. highrank : #1 in straykids #1 in skzfanfiction #1 in stepbrother #1 in bang chan #1 in han #1 in felix #2 in hyunjin #4 in lee know #11 in seungmin #13 in skz #15 in jeongin #18...