"Sus, aku ingin keluar sebentar" ucap Caca mencoba bangkit dari posisi tidurnya.
Suster yang baru saja membereskan obat Caca langsung membantunya duduk. "Mau saya temani? Tidak aman jika anda keluar sendirian tanpa pengawasan" ucap suster itu.
Caca sebenarnya butuh ada yang menemaninya, tapi sepertinya tidak usah. Lagipula dia hanya ingin mencari udara segar.
"Gausah sus, aku bisa sendiri" jawab Caca. "Kalau bibi Choi mencariku, bilang saja aku jalan-jalan di taman" tambahnya berlalu pergi.
"Iya" ucap suster itu sebelum Caca benar-benar keluar dari ruangannya.
Hawa malam ini tidak begitu dingin. Hanya sesekali angin sepoi-sepoi meniup wajah Caca membuat tubuhnya menggigil.
Caca menghirup udara segar malam hari kuat-kuat dan menghembuskannya pelan.
Kondisi luar sangat cerah. Terang oleh lampu dan ditambah lagi dengan cahaya bulan purnama. Sungguh malam yang indah.
Mata Caca teralihkan dari semua itu ketika melihat sosok gadis kecil yang tengah duduk bersama seorang suster di bangku taman. Tapi kemudian suster itu dipanggil salah satu dokter, sehingga perlu meninggalkan anak itu.
Gadis kecil itu nampak bersikeras untuk tetap ditaman sedangkan sang suster sudah memberitahunya jika anak itu harus kembali ke ruangannya.
"Tidak mau, aku ingin tetap disini" rengek gadis kecil itu sembari menahan lengan sang suster.
Suster itu berjongkok untuk menyamakan tingginya. "Tapi kakak suster harus kembali kedalam. Nanti kalau sudah selesai, kita kesini lagi ya" ucapnya pelan untuk meyakinkan anak kecil itu.
"Tapi aku mau tetap disini. Aku tidak ingin sendirian di dalam sana" ucap gadis kecil menunjuk gedung rumah sakit. "Bagaimana dengan kakak itu? Apa dia mau menemaniku?" tambahnya. Namun kali ini dia menunjuk Caca.
Sang suster langsung menghadap kearah yang ditunjuk, sedangkan Caca hanya bisa mengernyitkan dahi, bingung dengan apa yang mereka bicarakan.
"Apa kamu sudah ingin kembali?" tanya suster kembali berdiri.
Caca berjalan mendekatinya lalu mengangguk. "Aku baru saja sampai disini" jawabnya kemudian beralih menatap gadis kecil tadi.
"Bisakah kamu menjaganya sebentar? Maaf soal permintaan ini, tapi ada yang akan operasi sekarang" jelas suster. "Jika kamu keberatan, tidak apa-apa. Aku bisa memanggil perawat lain untuk menemaninya"
"Ah tentu saja. Aku akan menemaninya sementara"
"Kalau begitu terimakasih" ujarnya senang. "Yeonji, kakak suster tinggal dulu ya. Baik-baik dengan kakak ini" ucapnya lalu berlari masuk mengikuti dokter tadi.
Caca duduk disamping gadis kecil yang tadi dia dengar bernama Yeonji itu. Lumayan lama menunggu gadis itu membuka mulut. "Namanu Yeonji?" tanya Caca mencoba membuka percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother ft. SKZ ✔️
Fanfiction[BOOK 01] Benci. Itu kata yang tersemat untuk Caca dari kakak tirinya. highrank : #1 in straykids #1 in skzfanfiction #1 in stepbrother #1 in bang chan #1 in han #1 in felix #2 in hyunjin #4 in lee know #11 in seungmin #13 in skz #15 in jeongin #18...