CHAPTER 35

4.2K 392 113
                                    

Aku niat banget ni buatnya. Siapkan mental kalian! Anjay:v

Aku harap kalian siapin hati pas baca ni chapter. Jantungnya jga disiapin biar gak copot(*≧ω≦)ノ

Happy reading♡

⏳⌛⏳

Waktu ternyata berjalan dengan begitu cepat. Semua masalah diantara keluarga itu perlahan terlupakan.

Hyunjin masuk kekamar Caca, untuk melihat sang empu pemilik kamar sedang apa. Dilihatnya Caca yang duduk disofa, sedang asik didepan layar laptopnya tanpa berkutat. Tebakan Hyunjin, pasti dia sedang menonton film atau drama.

"Menonton apa kali ini?" tanya Hyunjin yang sekarang sudah berada disamping Caca. Dia mencondongkan tubuhnya sedikit untuk melihat apa yang sedang ditonton adiknya itu. "Biar gue tebak, lo nonton drama kayak gini pasti cuma mau nyari-"

"Mana ada!" potong Caca seakan-akan tau apa yang tengah dimaksudkan kakaknya. Padahal Hyunjin saja belum menyelesaikan kalimatnya.

Hyunjin tergelak kecil. "Masa? Itu kok paham gue mau ngomong apa?" tanyanya.

"Y-ya... tebakan aja" ada jeda dikalimatnya, yang dilontarkan sebagai jawaban oleh Caca bahkan terdengar kaku dan ragu.

Hyunjin memilih duduk disamping Caca, tangannya kirinya mengambil kedua tangan Caca dan mengalungkannya di lehernya. Membuat keduanya saling berhadapan sekarang.

"A-ada apa?" tanya Caca kikuk. Dia memang sudah bisa dibilang akrab dengan Hyunjin, tapi untuk bertatapan seperti ini? Dirinya masih tidak bisa. Dia malah sering teringat akan kejadian malam itu, disaat Hyunjin pulang dengan keadaan mabuk.

"Ada sesuatu yang gue nanti dari lo" jawabnya, matanya menatap dengan lekat manik mata Caca. Sedangkan Caca berusaha memikirkan apa yang dimaksud Hyunjin sembari menggumamkan kata 'apa?' tanpa mengeluarkan suara.

Dia malah tampak menahan tawanya dengan menundukkan kepalanya. Setelah itu, dia kembali menegakkan kepalanya. "Lo mau tau?" tanyanya, dijawab anggukan ragu dari Caca.

Bukannya memberi jawaban yang Caca inginkan, Hyunjin malah menarik tangan Caca. Membuat posisinya semakin dekat dengan posisi Hyunjin. Demi apa, Caca baru sadar manik mata kakaknya ini jika dilihat lebih dekat sangat indah.

Cup-

Satu kecupan lembut yang mendarat dibibirnya berhasil membuyarkan lamunan Caca.

Senyum yang begitu manis terukir diwajah Hyunjin. Dia tidak mengatakan apapun lagi, Hyunjin malah menangkup wajah mungil Caca lalu menyatukan bibirnya lagi dengan bibir Caca. Awalnya dia sempat terkejut, tapi setelahnya kedua mata Caca ikut terpejam seakan-akan mengikuti mata Hyunjin yang juga terpejam. Tubuhnya manas, tangannya yang masih ada di leher Hyunjin dia lingkarkan lebih kuat disaat lumatan kecil dibuat Hyunjin pada bibir bawahnya.

Ceklek!

Suara pintu kamar Caca yang sedang dibuka itu refleks membuat keduanya menjauh, kembali ke posisi semula.

Hyunjin yang sekarang bermain dengan ponselnya, dan Caca yang kembali menatap layar laptop tapi sebenarnya pikirannya tidak terfokus disitu. Dia menaruh siku tangannya di pahanya. Setengah wajahnya dia sembunyikan diantara sela ibu jari dan jari telunjuk. Menyadari apa yang baru saja dia lakukan?

"Ouh ada Hyunjin juga disini" celetuk orang yang dengan tiba-tiba masuk itu. Dia adalah Chan. Selalunya dia akan mengetuk pintu jika masuk keruang Caca, tapi kali ini kenapa dia langsung masuk begitu saja? "Liat mama nggak?" tanya Chan masuk tidak jauh dari ambang pintu.

Caca menggeleng, sedangkan Hyunjin mengangguk. "Mama ada di ruang kerja papa tadi" jawab Hyunjin.

Chan hanya mengangguk kemudian berjalan keluar. Tapi sebelum dirinya benar-benar hilang dari pandangan mereka berdua, dia berbalik. "Lo yakin nggak salah make ponsel Hyun? Kebalik gitu?" kekeh Chan, dan setelahnya, dia buru-buru pergi dari sana.

"Ah benar" gumam Hyunjin menyadari ucapan kaknya itu ada benarnya.

Caca sekarang menunduk dengan kedua tangan yang menutupi seluruh wajahnya. Jika kakaknya itu melihat wajahnya yang terlihat seperti tomat rebus sekarang ini, dia pasti akan menertawainya.

"Kenapa kakak-"

"Gue cuma ngelaksanain kewajiban" celetuk Hyunjin malah mendapat pelototan dari Caca. Namun yang dipelototi malah tertawa melihat wajah Caca.

"Wajah lo kek tomat rebus" ucap Hyunjin sembari tertawa.

Baru kali ini Hyunjin bisa tertawa begitu lepas didepannya.

"Diem kak!" kesal Caca yang wajahnya malah semakin memerah. "Kewajiban apa kaya gitu?" lirihnya sembari melengos dari tatapan Hyunjin.

"My duty as your boyfriend" ucap Hyunjin dan secara refleks Caca berkata 'hah?' sambil menatapnya. "Mulai sekarang lo cewek gue. You are mine" tanya Hyunjin semakin membuat Caca bingung. Dia tidak tau sebenarnya maksud dari Hyunjin itu.

Hyunjin menghela nafas panjang. "Mama sama papa nggak masalah kalau lo sama gue punya hubungan" jelas Hyunjin mencubit pipi Caca pelan.

"Kakak lagi bercanda ya?"

"Serius. Kalau nggak percaya tanya aja sama mama atau papa" jawab Hyunjin merotasikan bola matanya. "Tadi... pas gue cium lo nurut-nurut aja? Nggak gigit kek waktu itu?" tanya Hyunjin mencoba menggoda adiknya itu.

"Gatau, nggak denger" ucap Caca menutupi telinganya dengan tangan lalu berjalan menuju pintu kamarnya setelah mematikan laptop.

Tapi sebelum dirinya sampai dan membuka pintu, Hyunjin sudah lebih dahulu menahannya dengan cara memeluknya dari belakang. Dia menaruh dagunya dipundak Caca.

"Mau kemana?" tanya Hyunjin tanpa melepaskan Caca dari pelukannya. Caca berusaha melepasnya, namun gagal. Tangan Hyunjin terlalu kokoh untuk dia lepas.

"Lepas kak, aku mau keluar" kesal Caca memberontak.

"Enggak bakal gue lepasin, sebelum gue dapat satu ciuman" kekeh Hyunjin pelan.

Dia memang tau cara bagaimana menahan Caca agar tetap disana.

Caca menghela nafas panjang, membuat Hyunjin mengangkat dagunya dari pundak Caca. Pelukan Hyunjin juga sedikit melonggar, memberikan Caca ruang untuk bergerak. Tanpa aba-aba Caca berbalik, menangkup kedua pipi Hyunjin lalu berjinjit.

Cup-

Satu kecupan singkat mendarat dibibir Hyunjin.

"Udah kan?" tanya Caca.

"Kurang lama" ucap Hyunjin mempout kan bibirnya.

"Nggak, segitu aja" ucap Caca. Setelahnya dia melepas tangan Hyunjin dari pinggangnya dan buru-buru keluar kamar.

"Dia memang selalu menarik dari dulu" gumam Hyunjin menarik satu sudut bibirnya untuk tersenyum.

⏳⌛⏳

Maaf ya, pendek:) Aku cuma mau bikin bagian ini doang, fokus sama Hyunjin & Caca.

Step Brother ft. SKZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang