Chapter 17

3.1K 437 27
                                    

Tak!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak!!

Obat yang digunakan untuk mengobati Caca diletakkan kembali kedalam kotak p3k dengan kasar oleh Yuna. Dia melontarkan tatapan tidak percaya ketika Jisung bertanya tentang 'caca dipanggil ke ruang kepsek'.

"Lo dipanggil ke ruang kepsek? Masalah apa lagi?!" tanyanya sembari membuka plaster kecil.

Caca menghela nafasnya berat. "Entahlah. Gue juga masih nggak tau apa permasalahannya" jawab Caca. "Tapi... masalah itu bisa bikin gue dikeluarin dari sekolah" tambahnya tampak murung.

"Sebegitu parah? Padahal keknya lo gak pernah macam-macam?" ucap Jisung menyangga dagunya dengan satu tangan.

"Gue kasi plester kecil ya Ca, biar nggak terlalu sakit" celetuk Yuna sembari menempelkan plaster tadi ke sudut bibir Caca. Dia lalu membenarkan posisi duduknya. Menyingkirkan kotak p3k yang membatasi antara dia dan Caca ke meja samping ranjang uks. "Dari penjelasan lo, keknya ada yang aneh?" gumam Yuna.

"Gue rasa ada yang nyoba ngeluarin lo dari sekolah?" ungkap Jisung tapi terdengar tidak meyakinkan.

"Kayaknya sih gitu. Tapi siapa?" sahut Yuna ikut berfikir.

Sedangkan Caca. Sudahlah, dia menyerah untuk memikirkannya. Kepalanya sangat pusing gara-gara kejadian tadi.

Yuna memalingkan pandangannya. Menyadari akan sesuatu yang sedaritadi tidak dia sadari. Padahal dari tadi dia melihatnya terus-menerus.

Wajah Caca terlihat pucat. Ketika dia menyenggol tangannya pun, terasa dingin. Ada apa? Batin Yuna.

"Ca, lo belum sarapan? Wajah lo pucat gitu?" tanya Yuna namun Caca menggelengkan kepalanya. "Atau... lo sakit?" tanyanya lagi. Tangannya beralih menyentuh kening Caca. Tapi, tidak terasa panas.

"Lo disini dulu aja ya, istirahat. Gue sama Jisung harus kasi penjelasan ke pak Yoon gegara ngibrit keluar tadi" titah Yuna lalu berdiri menghampiri Jisung yang sudah berjalan menuju pintu keluar UKS.

Namun Caca menggeleng. Dia mengikuti mereka, mendahului Yuna keluar tanpa menghiraukan perkataan Yuna tadi.

"Gue kan nggak sakit, jadi gue ikut kekelas aja" ucap Caca.

"Ca, bentar!" Yuna menahan pergerakan Caca sementara dirinya berlari masuk kembali kedalam UKS. Keluar dari sana, Yuna sudah membawa tisu dan langsung menempelkannya pada hidung Caca.

Ada cairan merah mulai mengalir dari hidung Caca tanpa Caca sadari.

"Lo yakin nggak apa?" panik Yuna terus mengulurkan lembaran tisu pada Caca. "Sung! Lo izin kek ke pak Yoon gih, biar gue antar Caca ke toilet bentar" titahnya menyeret Caca pergi ke toilet dekat UKS.

Caca memang sial. Kenapa dia harus mimisan segala saat disekolah. Lebih sialnya didepan sahabatnya sendiri. Pasti Yuna akan berfikir yang aneh-aneh setelah ini.

Step Brother ft. SKZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang