Matahari perlahan mulai menunjukkan cahaya, mengintip bumi dari balik kabut pagi. Di rumah bernuansa putih yang tampak megah itu, tepatnya di kamar yang berdominasi warna abu nya, lelaki itu mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk menyapa lembut iris coklat indahnya.
Ia baru terbangun dari tidurnya. Sejenak ia meregangkan otot-ototnya lalu beranjak dari kasur king size nya.
Dengan langkah santai ia berjalan sambil menyambar handuk menuju kamar mandi. Seperti biasa, ia melakukan rutinitas paginya.
Suara gemericik air memenuhi bilik itu. Pria tampan itu tengah berkutat dengan air hangat yang mengucur dari shower membasahi tubuh dan rambutnya yang sedikit panjang menjuntai melewati alis rapi nya yang bahkan tidak ia cukur sama sekali.
Setelah 15 menit berada di dalam sana, ia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggangnya, tercetak jelas Abs diperut pria tampan itu.
Rambutnya yang basah dan sedikit berantakan itu menambah berkali-kali lipat ketampanannya. Seketika harum maskulin menyeruak memenuhi ruangan itu.
Dikeringkanya rambut basah itu menggunakan hairdryer sambil diacak-acaknya pelan. Lalu dipakainya kaos hitam polos , barulah ia mengenakan setelan seragam sekolahnya tanpa mengancingkan baju atasannya.
Tertulis nama Agha Biantara di nametag itu. Iya, dia Agha Biantara, lelaki dingin, tidak! bahkan sangat dingin layaknya bongkahan es di kutub Utara, yang kerap disapa Agha.
Ia seorang remaja berusia 18 tahun yang kini duduk dibangku kelas 12 IPA 1. Agha adalah siswa SMA Galaksi yang terkenal dengan ketampanan dan kesan badboy nya.
Selain kapten basket disekolahnya, Agha juga seorang ketua geng motor bernama Astro . Jangan tanyakan lagi, mereka sudah jelas mendapatkan perhatian khusus dari sekolahnya karena mengikuti langkah yang dianggap urakan itu. Terkecuali Agha, karena ia murid yang pintar di sekolah itu.
Auranya sungguh mampu membuat kaum hawa berteriak kagum, kulit putih, bibir yang ranum alami, rambut yang panjang sedikit berantakan, sungguh visual yang bukan main.
🍁 🍁 🍁
Lelaki itu menuruni tangga dari kamarnya menuju ke ruang makan. Di sana nampak wanita berusia 40 an yang masih cantik sedang berkutat dengan alat masaknya.
Ia bernama Teressa, sosok ibu yang ramah dan hangat pada putrannya yang memanggilnya 'bunda tessa' itu. Pantas saja Agha sangat tampan, ternyata visualisasi dari ibunya diturunkan kepada putra semata wayangnya itu.
"Pagi bunda." Sapa Agha sambil memeluk hangat ibu yang sangat disayanginya.
Meskipun ia adalah cowok yang dingin, tapi ia tidak bersikap seperti itu kepada bunda tessa, ia bersikap hangat, sangat berbeda dengan sikapnya kepada orang lain. Ayahnya sudah menikah lagi dan meninggalkan mereka sejak 2 tahun lalu seusai menceraikan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA
Teen FictionKalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...