20 - What the hell!

485 62 18
                                    

Anyeoong yorobun!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyeoong yorobun!!!

Pencet tombol bintang dulu yuk?

Done? Gomawooo 💜😜


Enjoy!



kriiing.. kriiing..

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat hati siswa SMA Galaksi meloncat senang. Setelah ubun-ubun berasap, waktunya berburu makanan. Dengan secepat kilat mereka sudah memenuhi kantin.

"Tuh tangan digendong mulu kapan turunnya?" ucap Gema kepada Agha membuat sahabatnya menatapnya tajam.

"Lo! sahabatnya lagi sakit bukan di do'ain malah ngledek mulu anjir!" sahut Hans sengit.

Di meja pokok kantin, 4 serangkai tengah membicarakan sesuatu selagi menunggu peasanan mereka datang.

"Heheheh! kan cuma nanya bang Hans."

"Gila! Kita gak bisa biarin Arthur gitu aja gengs!" ucap Gema membuka obrolan.

"Gue nggak sebodoh itu ngebiarin dia lolos gitu aja." ucap Agha dengan tatapan tajamnya.

Tangan kanan lelaki itu berbalut perban dengan gips disana. Masih sisa 2 hari lagi untuk alat yang mengganggunya itu lepas dari tangan kekarnya.

"Kalo nih alat sialan udah lepas, kita lakuin rencana kita." imbuh Agha membuat mereka menyunggingkan smirknya.

"Siap bosqueee! Gak sabar jadiin dia samsak." ucap Geno sambil tersenyum puas.

Sedangkan Aleeta, gadis itu masih dengan perasaan dilemanya. Akibat kejadian kemarin moodnya tidak berangsur membaik sampai sekarang.

Bahkan sampai sekarang ia masih terdiam di kelasnya dengan Kinara yang sibuk dengan ponselnya tengah duduk disamping Aleeta.

Kinara yang paham dengan sikap Aleeta yang uring-uringan itu hanya membiarkannya. Toh dia sendiri yang kekeuh memperjuangkan cintanya, sudah dibilang sakit, dia tak percaya.

"Gue mau nemuin Agha." ucap Aleeta memecah keheningan.

"Lagi?" jawab Kinara.

"Hm, gue mau ngembaliin baju olahraga yang dia pinjemin waktu itu." jawab Aleeta.

"Yaudah sono!"

"Nggak temenin gue?"

"Males! Ga minat liat muka Gema."

"Ihhh ntar benci jadi cinta loh!" ucap Aleeta menggoda Kinara.

"Dih amit-amit" balas Kinara sambil bergidik ngeri.

Aleeta hanya terkekeh melihat sahabatnya itu, tak lama ia pun segera melangkahkan kakinya hendak mencari Agha. Tangan mungilnya dengan erat menenteng tote bag pink berisi baju milik Agha.

AGHATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang