PIRIDINGGG!!WAJIB VOTE DULU YA ❤️❤️
Aleeta masih setia mengusap surai Agha. Pria itupun tampak terpejam, deru nafasnya mulai teratur menandakan dia sudah tertidur. Aleeta pun dengan berhati-hati beranjak dari duduknya. Ia berjalan ke arah dapur dan memasak beberapa menu disana.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aleeta pun kembali menghampiri Agha. Gadis itu tampak tersenyum tipis melihat Agha yang masih terpejam.
Aleeta berjalan menghampiri Agha yang tertidur di soffa, ia berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Agha. Jari mungilnya merapikan rambut Agha yang menjuntai menutupi wajah itu.
"Hmm kalo tidur gini kan anteng, nggak nyebelin." ucapnya sambil terus mengelus surai Agha.
Ia memandangi lekat wajah Agha. Tak heran selama ini ia menyukai Agha, memang wajah tampan itu mampu membuat siapapun tertarik padanya.
"Jangan liatin terus nanti cinta, gue nggak tanggung jawab."
degg...
Suara serak itu membuat Aleeta tersentak. Agha kini membuka matanya, menatap wajah gugup Aleeta. Pria itu mulai beranjak dari tidurnya.
"Apasih! siapa yang ngeliatin!" elak Aleeta.
"Lo lah siapa lagi."
"Enggak tuh, gak usah kepedean deh."
"Jelas-jelas lo pegang-pegang gue tadi, lo pikir gue nggak tau?"
"E-enggak kok."
"Iyadehh terserah!" Agha bangkit dari duduknya.
Sedangkan Aleeta kini duduk di sofa seberangnya. Ia memilih mengalihkan rasa malunya dengan memainkan handphone. Sesekali ia meringis menahan malu mengingat ia kepergok memandangi Agha.
Agha berjalan menuju kulkas. Setelah mengambil air mineral disana, ia meneguk air itu hingga tersisa setengah nya. Entah mengapa bangun tidur tenggorokannya terasa kering.
"Al." panggil Agha sambil berjalan ke arah Aleeta.
"Hm??" Aleeta masih fokus dengan handphonenya.
"Lo dirumah sendirian gapapa kan?"
"Hah? Emang lo mau kemana?"
"Mau pergi."
"Ihh nggak ah! Gue pulang aja deh."
"Tapi rumah lo kan kosong, mending disini, gue nggak lama kok."
"Sama aja kali, gue disini juga sendirian kan? Mending gue dirumah gue sendiri aja. Lebih nyaman sendirian disana karena emang rumah gue sendiri."
"Bener?"
"Iya Agha, gue pulang aja. Lagian emang gue niatnya mau pulang kok abis lo bangun tidur."
"Hmm oke deh. Gue siap-siap dulu."
Aleeta hanya mengangguk. Ia tak tahu Agha akan pergi kemana. Hendak bertanya pun sungkan, ia takut jika Agha merasa Aleeta terlalu ikut campur dengan urusannya.
🍁🍁🍁
"Thanks Gha." Ucap Aleeta setelah turun dari motor sport hitam milik Agha.
Mereka kini sudah berada di pelataran rumah Aleeta.
"Hmm"
"Makasih juga udah kasih nginep gue dirumah lo."
"Hm, yaudah lo masuk buruan. Gue jalan dulu."
"Iyaa. Ati-ati ya nggak usah ngebut."
Agha tersenyum manis lalu mengangguk. Tak lama motor itupun keluar dari gerbang rumah Aleeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA
Teen FictionKalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...